Trending Topic
Gambaran Feminisme Dalam Sastra dan Media

10 Mar 2018

 


Foto : Pexels
 
Coba perhatikan karakter wanita dalam film, novel, dan drama televisi. Penggambaran seorang tokoh wanita dalam berbagai media menurut Prof. Dr. Wening Udasmoro, pakar ilmu bahasa dan gender dari Universitas Gadjah Mada bisa jadi gambaran sekaligus membentuk citra wanita dalam masyarakat.
 
"Wanita sering dinarasikan sebagai ibu, monster, dan machine. Di satu sisi, wanita dinarasikan sebagai sosok yang lemah, tapi di sisi lain, wanita dinarasikan sebagai tokoh yang kuat tapi jahat. Ini tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia," ujarnya dalam kuliah umum di Institut francais d'Indonésie, Jakarta.
 
Dalam kuliah dan diskusi tentang feminisme yang diselenggarakan dalam menyambut Hari Perempuan Internasional 2018 itu, beliau mengupas bagaimana perkembangan narasi wanita dalam sastra dan film.

Pada sastra tahun 1980-an, wanita sering diceritakan sebagai objek yang nelangsa. Pada tahun 1990-an, film-film Indonesia  sering menunjukkan tokoh yang kuat tapi sangat jahat, seperti dewi ular, Nyai Roro Kidul, dll, sehingga menciptakan misoginis, kebencian terhadap wanita oleh wanita. Secara sadar atau tidak, tokoh yang dinarasikan membentuk citra negatif dan menakutkan pada wanita yang kuat.  
 
Pada era reformasi wanita mulai dinarasikan lebih baik, seperti tokoh dalam buku Ayu Utami. Wanita bisa menjadi subjek bukan sekadar objek. Namun sayangnya, sejak tahun 2010, ada kecenderungan buku dan film yang muncul membuat wanita kembali didomestikkan.

Sementara dalam era media sosial ini wanita sering menjadi alat penyebar sekaligus korban dari ujaran kebencian. Ini sebuah tantangan bagi wanita Indonesia.
 
Wening mengajak kita untuk menjadikan Hari Perempuan Internasional ini sebagai momentum untuk menciptakan solidaritas di antara sesama wanita. Hari Perempuan Internasional mestinya menjadi pengingat bahwa wanita memiliki pilihan.

Karena pilihan tanpa pilihan adalah sebuah tekanan sosial. Sebagai wanita kita harus membangun solidaritas dengan semua wanita dengan latar belakang apapun, bukan malah saling menekan. (f)



 


Topic

#IWD2018

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?