Travel
Mengintip Lantai VIP di Gedung Tertinggi di Dunia, Burj Khalifa

23 Apr 2019


Landmark kota Dubai dari lantai 148 gedung Burj Khalifa. Dok: FLW
 
Dubai, kota terbesar kedua setelah Abu Dhabi di negara United Arab Emirates ini terus bersolek menjadi kota pariwisata kelas dunia. Berbagai fasilitas dibangun, bahkan tidak tanggung-tanggung, beberapa landmark dunia dengan predikat tertinggi dan terbesar ada di kota kosmopolitan dan multikultural ini. Berkeliling Dubai kini, Anda bisa menemukan transformasi dari sebuah kota padang pasir tandus di Teluk Persia, menjadi kota moderen dan terbuka bagi seluruh warga dunia.

Salah satu landmark modern kota Dubai adalah Burj Khalifa. Gedung tertinggi di dunia ini tingginya mencapai 828 meter, mencakar langit di kawasan downtown Dubai, menyatu dengan mal terbesar di dunia, Dubai Mall.

Sebagai salah satu bangunan wajib kunjung di Dubai, Burj Khalifa memberikan pengalaman menarik, melihat setiap penjuru kota Dubai dari ketinggian. Umumnya, untuk menikmati pemandangan eksklusif tersebut, pengunjung akan naik ke lantai 124  - 125. Biayanya berbeda tergantung jam kunjungnya. Jika berkunjung  dari pukul 08.30 – 14.30 dan 19.00 – hingga tutup, harga tiketnya 141 dirham (Rp564.000), sedangkan harga tiket saat prime hours (15.00 – 18.30) sekitar 216 dirham (Rp864.000).
 

Salah satu tempat terbaik mengamati keindahan kota Dubai. Dok: Dubai Tourism

Tapi, selain lantai 124 dan 125 yang selalu ramai pengunjung, ada satu lantai VIP yang bisa dikunjungi yaitu lantai 148. Dimana Anda bisa menikmati keindahan kota Dubai dari ketinggian sambil menyesap kopi hangat dan duduk di sofa-sofa santai. Seperti pengalaman femina saat berkunjung ke Burj Khalifa, atas undangan Dubai Tourism, pada pertengahan April.

Memulai pengalaman VIP ini, Femina dan rombongan dibawa ke ruang tunggu dengan desain moderen dan didominasi warna hitam serta sofa melingkar. Sambil menunggu, kami menikmati suguhan kopi Arab (gohwa) yang rasanya cukup pahit ditemani buah kurma. 

Tak berapa lama, seorang tour guide berdarah India membawa rombongan kami berkeliling. Bagian pertama adalah melihat miniatur Burj Khalifa dengan screen melingkar di bagian bawah. Uniknya, dengan gerakan tangan di atas screen, kita bisa ikut mengubah warna miniatur Burj Khalifa tersebut. Jika di screen muncul gambar pasir, dengan gerakan tangan kita bisa membuat pasir tersebut seakan naik perlahan-lahan hingga ke bagian puncak miniatur. Baru di bagian pertama saja, kami sudah dibuat terkesima dan semakin penasaran untuk melihat kecanggihan lainnya yang dimiliki Burj Khalifa.


Sakin tingginya, puncak Burj Khalifa bisa dilihat dari jarak 95 kilometer. Dok: FLW

Selanjutnya, menuju ruangan kecil dengan dinding kaca di bagian atas. Dalam proses pembangunan Burj Khalifa, area ini dipakai para insinyur untuk mengamati proses pembangunan puncak tertinggi dan berkomunikasi dengan para pekerja di atas. Sekarang kita bisa mengamati langsung puncak gedung dengan lantai tertinggi 160 tersebut dari ruangan ini.

Berikutnya menyisiri lorong panjang yang berisi foto-foto proses pembangunan serta fakta-fakta terkait gedung yang memiliki tinggi tiga kali menara Eiffel di Paris, Perancis ini. Burj Khalifa memiliki bentuk seperti bunga Hymenocallis dari Yunani yang bangunannya dikeliling oleh baja dan kaca. “Tahukah Anda berapa waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan keseluruhan gedung yang menghabiskan biaya 1,5 miliar dolar AS ini? Tiga bulan lamanya,” jelas guide kami hari itu.
 

Ruang VIP di lantai 148. Dok: Dubai Tourism

Tidak perlu mengantri panjang saat menaiki lift, menjadi salah satu keuntungan dari VIP tour ini. Pintu lift terbuka, membawa saya dan rombongan masuk ke dalam lift yang akan membawa kami ke lantai 148 dengan kecepatan 60 km/jam. Sesaat pintu lift tertutup, suasana menjadi gelap, hanya terpampang angka yang terus beranjak naik serta display interaktif di dinding lift yang menggambarkan perkembangan gedung-gedung tertinggi di dunia. Lift meluncur dengan mulus, tanpa goncangan, hanya butuh waktu satu menit, saat display interaktif berakhir dan layar menunjukkan lantai 148.

Pintu lift terbuka dan kami masuk ke At The Top Sky lounge yang terang berkat kaca-kaca yang mengelilinginya. Tawaran minuman selamat datang dan aneka canapé menyambut kami. Saya langsung menuju jendela kaca yang dilengkapi dengan kursi-kursi untuk melihat pemandangan dari area observasi tertinggi di dunia ini. Terhipnotis oleh pemandangan kanal Al Jadat di Teluk Dubai yang berkelok-kelok dan jembatan serta gedung-gedung tinggi lainnya yang terlihat seperti miniatur. Dari kejauhan tampak ujung Burj Al-Arab, bangunan berbentuk layar perahu, ikon kota Dubai sekaligus lokasi hotel mewah bintang enam.

Jika Anda bukan orang yang berani terlalu lama berada di ketinggian, Anda bisa memilih untuk duduk di sofa-sofa nyaman yang terletak di bagian tengah lounge ini, sambil melihat sekeliling. Tapi tak ada salahnya mencoba deck observasi luar ruangan yang berlantai kayu, dari sini pengamatan jauh lebih menarik ditemani terpaan angin yang cukup kencang. Tempat yang pas untuk membuat foto-foto cantik untuk feed sosial media.


Teropong canggih ini membantu pengunjung mengidentifikasi gedung dan bangunan yang terlihat di sekitar Burj Khalifa.
Dok: Dubai Tourism

Puas di lantai 148, kita bisa melanjutkan perjalanan turun ke lantai 124 dan 125. Di sini, selain menjadi lokasi toko souvenir juga memiliki beberapa lokasi spot foto yang instagramable. Namun jangan malas untuk mengantri, karena banyak pengunjung yang juga ingin berfoto.

Khusus untuk Tour VIP selama kurang lebih 2 jam ini harga tiketnya 525 dirham (Rp2.100.000) untuk prime hours, 09.30 hingga 18.00 dan 370 dirham (Rp1.480.000) untuk non prime hours, pukul 19.00 hingga tutup. (f)


Baca Juga: 
6 Atraksi Baru Di Dubai Yang Bisa Anda Coba
Rekomendasi Liburan Dari Keluarga Oka Antara dan Rara
Rasakan Sensasi Mengecil di 'Ant-Man and The Wasp: Nano Battle' Pertama di Dunia



 

Faunda Liswijayanti


Topic

#Dubai, #Travel

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?