BizNews
Bisa Nyicil Tanpa Kartu Kredit di Tokopedia

10 Apr 2018

Foto: Pixabay

Dengan jumlah penduduk tertinggi peringkat ke-4 dunia, Indonesia jadi pasar gemuk pertumbuhan bisnis e-Commerce. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, industri e-commerce Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir tumbuh sekitar tujuh belas persen dengan total jumlah usaha e-commerce
mencapai 26,2 juta unit. 

Di sisi lain, Indonesia memiliki jumlah penduduk usia muda yang melimpah. Dari total seluruh penduduk 258 juta jiwa, angka demografi penduduk usia muda di bawah 30 tahun mencapai 50%.

Meskipun pertumbuhannya cepat, ekosistem e-Commerce Indonesia terhambat oleh penetrasi kartu kredit yang buruk. Kurang dari 3% penduduk yang memiliki akses ke kartu kredit, dengan sebagian besar konsumen masih mengandalkan transfer bank dan Cash on Delivery (CoD).

“Tentunya hal ini menghambat akses anak-anak muda yang belum memiliki kartu kredit, sehingga mereka terpaksa harus pergi ke pemberi kredit dengan bunga sangat tinggi,” papar Akhsay Garg, Co-Founder dan CEO PT. FinAccel Teknologi Indonesia (Kredivo).

Namun, kehadiran financial technology (fintech) sebagai alternatif pembayaran dengan cara kr
edit cicilan membuka kesempatan bagi anak-anak muda ini untuk bisa turut berbelanja di pasar online.

Dengan bunga tetap sebesar 2,95% per bulan (sedikit lebih tinggi dari bunga kartu kredit) dan plafon pinjaman mulai dari Rp3-20 juta, pengguna dapat melakukan transaksi dengan cicilan selama 30 hari hingga 12 bulan.

Sejauh ini Kredivo telah bekerja sama dengan 715 merchants, termasuk 5 market place terbesar di tanah air, seperti Lazada, Bukalapak, Shopee, bli bli, JD.ID, Bhinneka, dan yang baru bergabung adalah Tokopedia.

“Kami senang dapat turut berkontribusi membangun ekosistem keuangan digital yang lebih mudah dijangkau dan efisien yang merupakan bagian vital dalam mewujudkan misi kami mendemokrasikan perdagangan melalui digital,” ujar Melissa Siska Juminto, COO Tokopedia.  
           
Saat ini Kredivo telah memiliki 1 juta penguna di Indonesia dengan transaksi 25 ribu per hari. “Targetnya, kami ingin meraih 5 juta pengguna hingga akhir tahun ini dengan target transaksi 150-200 ribu per hari. Sementara target nilai pinjaman yang akan digelontorkan sebesar US$150 – 200 juta,” jelas Akhsay. (f)

Baca Juga: 
4 Hal Ini yang Membuat Anda Sulit Kaya 

5 Resolusi Keuangan di Tahun 2018, Saatnya Mapan Secara Finansial! 

Line Today dan PermataBank Ajak Generasi Millennial Belajar Kelola Keuangan 


 


Topic

#tipkeuangan

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?