True Story
Waspadai Percobaan Pemerkosaan oleh Orang Terdekat

1 Jun 2016



Foto: Stocksnap.io

 
Niat buruk bisa muncul kapan saja, bahkan dari orang terdekat kita. Akhir pekan lalu, tiga sahabat dari Santa Monica, California berhasil menggagalkan sebuah percobaan pemerkosaan dengan obat bius. Kisah ini diposting oleh Sonia Ulrich di akun Facebooknya dan segera mendapat perhatian netizen di seluruh dunia.
 
Saat itu, Sonia Ulrich, Marla Saltzer, dan Monica Kenyon sedang menikmati sesi happy hour di restoran sebuah hotel. Di tengah serunya obrolan mereka, tiba-tiba Monica menoleh ke belakang meja dan seolah memberi tanda dengan mimiknya, ada sesuatu yang sedang terjadi. “Pria itu baru saja memasukkan sesuatu dari ampul hitam kecil ke dalam minuman temannya,” ujar Monica. Setelahnya, si pria berusaha seolah semuanya tampak normal, pura-pura mengecek ponselnya, dan menyembunyikan ampul kecil itu di tangan dan pelan-pelan menyimpannya. Monica sempat bersitatap sesaat dengan si pria.
 
Menurut Sonia, pria dan wanita di meja yang ditunjuk Monica tampak sedang kencan. Si wanita sedang ke kamar kecil saat itu terjadi. Setelah sempat bingung apakah akan memperingatkan si wanita atau tidak, akhirnya Sonia menyusul wanita itu ke kamar kecil. Ketika Sonia bercerita, wanita itu kaget dan terdiam. Yang tak kalah mengejutkan, ternyata pria itu bukanlah orang asing yang baru dikencaninya. “Dia sahabat baik saya,” jawabnya. Mereka sudah mengenal selama lebih dari setahun sebagai rekan kerja. Sementara itu, Marla melapor ke staf restoran. Setelah wanita itu kembali ke mejanya, manajer restoran mengecek situasi ke meja mereka dan menawarkan air mineral. Ia tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan, tapi tetap melapor ke staf keamanan.
 
Selama 40 menit selanjutnya, wanita itu tetap melanjutkan makan malam dengan si pria. Beberapa kali, Marla melihat teman prianya berusaha mengajak toast agar wanita itu menghabiskan minumannya. Namun, wanita itu bertahan tidak minum hingga makan malam berakhir. Staf restoran berusaha mengulur waktu dengan mengatakan komputer restoran rusak sehingga belum bisa mencetak tagihan. Tidak lama, tim kepolisian tiba. Si pria sama sekali tidak bertanya dan tidak protes saat akan diinterogasi polisi.
 
Kejadian itu terekam kamera pengawas, sehingga bisa menjadi bukti untuk polisi menahan si pria selain gelas minuman. Pria muda itu ditahan atas tuduhan memasukkan obat bius dengan tujuan melakukan pemerkosaan. Tamu restoran lainnya lantas menghampiri ketiga sahabat ini dan mengungkapkan terima kasih atas inisiatif dan keberanian mereka. Sejumlah tamu bahkan berbagi cerita bahwa orang-orang terdekat mereka, kakak, adik, dan sahabatnya pernah menjadi korban pemerkosaan dengan obat bius.  
 
Pengalaman ini menjadi pelajaran untuk kita semua. Dalam kehidupan yang semakin individualistis, banyak orang yang abai atau sengaja abai pada sekeliling mereka. Sonia, Marla, dan Monica menunjukkan keberanian untuk melakukan sesuatu saat mendeteksi ada hal yang tidak beres. Pemerkosaan itu bisa saja terjadi jika mereka tidak memedulikan nasib si wanita tadi.
 
Sebelum bicara kepedulian, setiap wanita juga harus memiliki kewaspadaan tinggi terhadap sekitarnya. “Dalam situasi apa pun, relasi antara wanita dan pria itu belum aman, sekalipun dengan rekan kerja,” ujar Mariana Amiruddin, Ketua Subkomisi Partisipasi Masyarakat Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).
 
Dalam banyak kasus pemerkosaan, sejumlah pelaku adalah orang dekat dan dikenal baik oleh korban, bahkan ada yang memiliki hubungan darah. Hal ini ditunjukkan dalam Catatan Tahunan 2016, Komnas Perempuan. Angka tertinggi kekerasan terhadap wanita di Indonesia adalah kekerasan yang terjadi di ranah personal. Sementara bentuk kekerasan yang terbesar adalah kekerasan dalam bentuk fisik dan seksual.
 
Kasus kekerasan seksual yang dilaporkan juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Bila tahun lalu kekerasan seksual menempati peringkat ketiga, tahun ini naik di peringkat dua, yaitu dalam bentuk perkosaan sebanyak 72% (2.399 kasus), dalam bentuk pencabulan sebanyak 18% (601 kasus), dan pelecehan seksual 5% (166 kasus) dari jumlah kasus sebesar 321.752 kasus. Beberapa kasus yang direkam oleh Komnas Perempuan adalah terjadi kekerasan terhadap wanita (pekerja rumah tangga dan istri) yang diduga dilakukan oleh pejabat publik dari anggota parlemen, serta kejahatan perkawinan yang dilakukan selebritas.
 
Cara menghindari ancaman predator seksual adalah selalu waspada, peduli pada sekitar kita, dan berani melawan seperti yang dilakukan oleh seorang pramugari yang dilecehkan oleh penumpang di sebuah penerbangan baru-baru ini. Predator seksual mengincar wanita yang lemah, tidak kritis, mudah percaya begitu saja pada kata-katanya, dan tidak bisa menolak. “Jangan mudah percaya pada siapa pun. Predator seksual ada di mana-mana dan mereka hanya takut pada wanita yang punya kewaspadaan tinggi pada lingkungannya dan berani,” pesan Mariana. (f)


Topic

#KekerasanSeksual

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?