Career
‘Laku’ di Linked In

30 Mar 2015

Linked In kini memang menjadi referensi headhunter ataupun HRD perusahaan untuk mendapatkan kandidat karyawan yang lebih luas. “Linked In ini bisa menjadi sneak preview untuk melihat portfolio seorang kandidat karyawan, sebelum menghubunginya secara langsung,” jelas Lokadita Brahmana, partner di Orly Consulting.   

Memasukkan CV yang menarik di Linked In bisa menjadi salah satu cara untuk ‘menggoda’ headhunter atau HRD sebuah perusahaan. BLakukan  5 hal ini untuk mendandani akun Linked In, menurut Lokadita.
       
1.  Tampilkan foto profesional
Nama, foto diri, dan profesi. Tiga hal inilah yang paling pertama dilihat oleh orang lain yang tertarik dengan akun Anda, sekaligus menjadi kunci penentu ia tertarik dengan profil Anda atau tidak. Itu sebabnya, menurut Lokadita penting untuk terlihat profesional di halaman muka ini. “Cantumkan nama jelas, posisi terakhir di pekerjaan, serta mengunduh foto dengan tampilan profesional.  Tampilan foto ini bisa memengaruhi kredibilitas Anda di mata headhunter,” jelasnya.   

Tampilkan foto yang sesuai dengan bidang pekerjaan. Kalau pekerja kreatif mengenakan pakaian yang terlalu formal, justru akan terlihat aneh. Lokadita juga mengingatkan untuk menampilkan foto terbaru. “Jika Anda wanita yang baru saja menggunakan hijab misalnya, maka sebaiknya, foto yang ditampilkan adalah foto terbaru Anda yang telah mengenakan hijab,” katanya.

2.  Cantumkan keyword yang tepat
Salah satu sistem pencarian yang bisa digunakan di Linked In adalah dengan memasukkan keyword, seperti jabatan atau bidang pekerjaan. Lalu, gunakan bagian summary untuk ‘menjual diri’ Anda. Isinya tentang  deskripsi singkat tentang pekerjaan yang telah dilakukan. Cukup lima kalimat yang menjelaskan tentang cuplikan-cuplikan kecil dari karier Anda selama ini dan minat baru di bidang lainnya. Terutama jika bidang baru ini menjadi tujuan karier Anda selanjutnya.

Gunakan sebanyak-banyaknya kata-kata yang sekiranya akan dipakai orang sebagai keyword pencarian di Linked In. “Profil kita akan ditemukan berdasarkan keyword tersebut. Jadi, perlu untuk mencantumkan bidang atau keahlian yang spesifik, serta minat baru Anda,” ungkap Lokadita.

3.    Rekam jejak kerier yang urut waktu dan konsisten
Pastikan Anda mengisi bagian latar belakang pendidikan dan rekam jejak pekerjaan Anda, mulai dari yang terkini dan seakurat mungkin.  “Urutannya harus dari tahun ke tahun. Misalnya, Anda pernah satu tahun tidak bekerja karena kuliah lagi atau melakukan hal lainnya, maka semua itu perlu dicantumkan. Orang lain dapat membaca track record Anda dengan lebih jelas, apakah perjalanan karier Anda konsisten atau tidak,” ungkap Lokadita.
   
Sering berpindah kantor dalam waktu 2-3 tahun? “Track record seperti ini tak lagi bisa dibilang kutu loncat. Asalkan, kepindahannya itu memberikan peningkatan dalam kariernya,” jelas Lokadita. Jelaskan prestasi terbaik yang pernah Anda raih di setiap pekerjaan yang Anda jalani, juga tantangan dan bagaimana Anda menyelesaikannya.
   
Untuk para profesional yang telah berada di level middle management, penting pula untuk memasukkan struktur divisinya. Misalnya, jumlah bawahan yang ia miliki, wilayah kerjanya, hingga kepada siapa ia melaporkan pekerjaannya atau atasan langsungnya. Sedangkan bagi pencari kerja pemula, hal-hal yang perlu diperhatikan di sini adalah apa yang menjadi karakternya, keinginannya untuk belajar, serta keterlibatannya dalam organisasi yang relevan dengan bidang karier yang ingin ia kejar.

4.    Pentingnya testimoni atau rekomendasi

Tak perlu khawatir dengan testimoni yang tidak relevan, karena untuk bisa tampil di laman akun Anda, testimoni ini harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Anda.
    
Umumnya, testimoni ini bisa memperlihatkan kredibilitas Anda di mata orang lain yang pernah bekerjasama dengan Anda, baik itu rekan kerja, klien, ataupun atasan. Anda bisa meminta kesediaan rekan kerja atau mantan atasan yang masih memiliki hubungan baik dengan Anda untuk mengisi testimoni di akun Linked In Anda.

5.    Pemilihan bahasa
Kehadiran Linked In telah membuat batas regional tak lagi jadi penghalang. Kini, orang di belahan dunia manapun bisa mengakses akun Anda. Untuk membuka kesempatan yang seluas-luasnya, Lokadita menyarankan agar CV Anda di Linked In tampil dalam bahasa Inggris yang baik dan benar. “Bisa saja seseorang di luar negeri yang ingin membuka cabang di Indonesia dan sedang mencari karyawan, akan tertarik dengan CV Anda,” kata Lokadita. (f)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?