Career
Menjadi Target

18 Feb 2013


Makin ketatnya persaingan bisnis membuat perusahaan gencar mencari karyawan dengan kualitas terbaik. Apalagi untuk posisi eksekutif. Mereka percaya, sumber daya manusia yang baik akan membantu kemajuan bisnisnya.

“Namun, bukan hal mudah untuk mendapatkan tenaga ahli yang sudah memiliki kualifikasi tinggi. Mereka bukan lagi seperti fresh graduate yang mengirimkan curriculum vitae (CV) dan lamaran kerja ke mana-mana,” kata Ferry W. Atmadi, konsultan karier dari Management Development International (MDI). Karena itu, perusahaan butuh pihak yang mampu membantu mereka mencari orang yang tepat. Mereka inilah jasa konsultan yang dikenal dengan istilah headhunter.

“Sebagai headhunter tugas kami menjembatani kebutuhan klien, baik perusahaan lokal maupun multinasional, untuk mendapatkan kandidat terbaik dengan kualifikasi dan pengalaman sesuai kebutuhan perusahaan tersebut,” jelas Sisca Ramli, Senior Associate Bo Le Consultants, salah satu Executive Search yang ada di Indonesia.

Setelah mendapatkan kualifikasi spesifik mengenai posisi yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan, headhunter pun mulai ‘berburu’. Menurut Sisca, sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mengetahui ‘the who’s who and the rising stars in that industry’. Umumnya executive search sudah memiliki database lengkap serta jaringan yang kuat dan luas.

Akan tetapi, selalu ada kemungkinan kandidat-kandidat dalam database kurang sesuai dengan yang diinginkan klien. Beragam cara pun dilakukan headhunter untuk menemukan kandidat yang cocok. Mulai dari mencari rekomendasi melalui asosiasi, bertanya pada successful candidates, hingga mencarinya di artikel-artikel media massa. Bahkan, tak jarang perusahaan kompetitor menjadi salah satu target sumber untuk mendapatkan kandidat yang paling kompeten. Itu sebabnya, headhunter sering disebut sebagai ‘pembajak’.

Ferry menjelaskan bahwa di kalangan profesional, ada kebanggaan tersendiri jika dihubungi oleh headhunter. “Hal itu menunjukkan mereka dianggap sebagai kandidat potensial yang memiliki reputasi serta kredibilitas kerja yang baik,” ujar Ferry. Tak heran jika telepon dari headhunter sering dianggap sebagai kabar gembira bagi para eksekutif.

“Makin tinggi kompetensi dan prestasi Anda, maka makin besar kemungkinan Anda menjadi incaran para pembajak,” ujar Ferry.(f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?