Health & Diet
Makanlah Karbohidrat Ini Agar Tubuh Tidak Kekurangan Antioksidan

31 Aug 2018


Foto: Pixabay


Ada yang bilang, mencoba hidup sehat di zaman sekarang tidak lah mudah. Meski niatnya ada, tetapi lingkungan kurang mendukung. Misalnya, tingkat polusi di kota-kota besar yang tinggi, bahkan Jakarta termasuk kota dengan polusi udara yang tertinggi di dunia. Belum lagi, keamanan bahan makanan pun pantas dipertanyakan. Lalu, seperti apakah pola makan yang sehat untuk di kondisi seperti ini?
 
Buat Anda yang peduli dengan kesehatan, pasti pernah mendengar kata antioksidan. Hidup di tengah lingkungan sekitar yang kian polutif, antioksidan dipercaya menjadi tameng bagi tubuh untuk menangkis efek buruknya. Antioksidan ini adalah zat untuk menangkal radikal bebas, yaitu molekul dengan elektron yang tidak berpasangan. Dalam pencarian pasangannya (elektron lain), molekul ini bisa sangat reaktif dan menimbulkan kerusakan pada molekul lain.
 
Radikal bebas ini dapat terbentuk dalam tubuh saat tubuh melakukan oksidasi (pembakaran energi), ketika olahraga yang berlebihan, saat tubuh mengalami peradangan, juga saat tubuh kita terpapar polusi seperi asap rokok, kendaraan bermotor, radiasai dan lain-lain.
 
“Ketika kita bicara tentang polusi, kita memang bicara tentang antioksidan,” kata Dr Tan Shot Yen, M.Hum dari Dr Tan Wellbeing Clinics and Remanlay Special Need’s Health. Tapi, antioksidan adanya di mana?
 
Menurut dr Yen, antioksidan itu terdapat pada semua karbohidrat yang punya warna. Jadi, kalau selama ini karbohidrat kita itu berupa nasi putih yang mengebul, maka Anda tidak akan mendapat antiokasidan dari sana. Lalu, apa sajakah karbohidrat yang berwarna itu?
 
Ternyata bermacam-macam. Ada sayuran  seperti brokoli, selada, tomat, timun, daun poh-pohan, kacang panjang, kenikir, bawang bombay, paprika, termasuk juga, petai. Karbohidrat juga didapatkan dari buah-buah, seperti apel, pir, jambu biji, mangga, papaya, juga. “Yang penting diingat, karbohidrat terbaik adalah karbo yang mengandung antioksidan,” jelas dr Yen.
 
 Satu hal yang ditekankan Dr Yen adalah pentingnya kita tahu apa yang tubuh kita perlukan, bukan yang otak kita candukan. Persoalannya, kita seringkali makan makanan yang memang kesukaan kita saja, soal kandungan nutrisnya, itu nomer dua.
 
“Pola makan kita sekarang bukan lagi 4 sehat 5 sempurna melainkan pola makan yang sehat dan seimbang,” kata dr Yen. Sehat adalah makanan apapun yang kita makan bila bentuknya semakin dekat dengan bentuk aslinya, maka semakin sehat. Misalnya saja antara sawi segar dan sawi asin, jelas yanglebih sehat adalah sayur sawi hijau segar.
 
Sementara, yang dimaksud seimbang adalah dalam menu makan kita harus mengandung karbo, protein, dan lemak. “Disebut seimbang misalnya karbohidrat sebanyak 50 persen, protein sebanyak 35 persen dan fat sebesar 15 persen,’ jelas dr Yen.
 
Karena itu, dr Yen juga menakankan agar kita tidak mudah terayu oleh berbagai fashion diet yang menyalahi aturan seimbang ini. Misalnya saja diet hanya dengan makan sayur saja. “Lalu, proteinnya dapat dari mana?” katanya. (f)

Baca Juga:
4 Kesalahan Diet Wanita Karier Menurut Dokter Tan Shot Yen
Superfood Baru?


Topic

#nutrisi&diet, #antioksidan, #healthydiet

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?