Food Trend
Rice Bowl Praktis Dan Kekinian

20 Sep 2018


Foto: Shutterstock

Salah satu gaya nasi campur hadir meramaikan industri restoran di Indonesia, donburi, atau dengan nama populer rice bowl. Hidangan ini hadir dari tradisi santap orang Jepang yang juga sama-sama pemakan nasi seperti orang Indonesia. Karena kepraktisannya, gaya makan ini cepat masuk ke dalam menu keseharian kalangan urban.
 
Dari merek Jepang raksasa Yoshinoya hingga ke bisnis rice bowl kekinian yang diawaki anak muda lokal, semua sepakat bahwa nasi merekatkan selera dan bisa menjadi bisnis yang menarik. Seperti di Jakarta saja, hadir susul-menyusul berbagai industri rumahan dengan berbagai donburi klasik dan nonklasik.
 
Kepraktisannya menjadi magnet utama. Tanpa tamu perlu berpikir terlalu panjang akan padu padan lauk, koki telah ‘merumuskan’ kesatuan rasa. Komposisinya terdiri atas protein dan serat, ditingkahi bumbu yang dirasa cocok. Ditemani nasi yang pas porsinya, santapan habis tanpa menyita waktu yang padat.
 
Jika di negara asalnya rice bowl berisi lauk lokal populer semacam beef sukiyaki atau potongan seafood segar, pebisnis makanan online di Jakarta mengadaptasinya dengan lauk-pauk ringan. Sah-sah saja ditambah sambal on side sebagai pendorong selera. Pendekatan donburi berbeda dengan nasi campur Indonesia yang identik menata lauknya di bagian pinggir nasi dengan porsi yang biasanya lebih besar.
 
Menurut Mika Hadi, penulis buku Itadakumasu-Selamat Makan, Masakan Jepang Rumahan Simpel dan Lezat, masakan Jepang yang simpel terbentuk dari budaya kehidupan warganya. Donburi disajikan langsung per porsi karena tidak ada asisten rumah tangga yang siap mencuci piring lauk gaya makan tengah. Lemari dapur berisi bumbu botolan hingga dashi instan. Hidup mereka praktis. Nasi bisa berganti-ganti dengan udon, dengan jenis topping yang berputar-putar di lauk yang sama.

Rice bowl kekinian mudah menyebar karena tercipta di era media sosial. Tampilannya estetis untuk layar Instagram. Biro konsultan global untuk ranah industri food and beverage, Bhaum and Whiteman, menyebut rice bowl sebagai tren yang melesat pada tahun 2017, selain kalevegetarian comfort food, dan tempat-tempat breakfast seru. ABC News juga pernah mengangkat sisi kesehatan rice bowl. Di program ini, nutrisionis Maya Feller menyebut bahwa ia menemukan banyak rice bowl yang tidak melebihi angka 500 kalori.
 
Carolynn Carreño, peraih James Beard Award, merilis buku resep Bowls of Plenty dan menilai rice bowl sebagai comfort food yang baru. Makan praktis dalam semangkuk juga kini diramaikan dengan hidangan bernama Buddha bowl. Favorit para yogi!
 
Ada juga istilah poké bowl berseliweran pada caption media sosial, mengantar foto potongan avokad dan ahi tuna yang menggugah selera. Ringan, walau mengandung nasi. Inilah variasi donburi yang berkembang di Hawaii, negara dengan populasi etnis Jepang terbesar kedua di dunia.

Kantor berita Bloomberg pernah memberikan kesimpulan menarik, yaitu poké bowl lekas berekspansi karena pebisnis tidak membutuhkan peralatan dapur yang sulit. Relatif hanya dibutuhkan rice cooker untuk pengolahan nasi putihnya, serta sistem pendingin untuk penyimpanan seafood segar yang menjadi topping. Potongan seafood biasanya cukup dimarinasi dengan bumbu shoyu. Sistem ventilasinya tidak serumit dapur hidangan gurih yang sarat tumis-menumis.
 
Dalam bahasa lokal, ‘poké’ berarti ‘memotong’, dirujuk pada potongan tuna atau salmon. Sausnya bisa shoyu hingga ponzu, bertabur wijen. Opsi vegetarian menggunakan tahu dan edamame yang crunchy, misalnya.
Di Hawaii, kedai poké bowl ditemui hingga di area pom bensin. Di Los Angeles, para hipster mendirikan kedai sehat mengusung menu ini, bersama cold press juice, teh, hingga matcha. Di Jakarta, pemain baru hadir menyusul popularitas HONU Poké & Matcha Bar, antara lain Pokinometry Poké Bowl, Poké Studio, dan dan Limu Poké. (f)

Baca Juga:

Bebek Kari Manggis dan Nasi Goreng Kluwak Berhasil Memikat Warga Jepang
Selain Rendang, Ini 4 Ikon Kuliner Indonesia yang Diperkenalkan Chef Degan di London
Tip Menulis Kuliner dari Pakar Hiang Marahimin

Trifitria Nuragustina


Topic

#foodtrend, #ricebowl, #donburi

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?