Trending Topic
Ini Sosok Nur Asia Uno, Istri Sandiaga Uno Yang Banyak Belajar Dari Perjalanan Kampanye

18 Mar 2019


Foto: Budi Harianto
 
Pengalaman mendampingi Sandiaga Uno saat kampanye Pemilihan Wakil Gubernur 2017 hingga akhirnya sang suami menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017 memberikan banyak pelajaran berharga bagi Nur Asia Uno di panggung politik. Mematangkan langkahnya untuk terjun ke ‘medan tempur’ yang lebih luas lagi, menemani Sandiaga memenangkan kursi RI 2.
 
Berbekal dukungan penuh dari keluarga dan ilmu berorganisasi yang didapatnya kala menjadi Istri Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu, membuat wanita yang pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) semakin semangat terjun ke masyarakat menyuarakan program-program kerja yang diusung.
 
Ditemui di sela-sela kesibukan berkampanye, Nur Asia mengundang ke kediamannya di bilangan Jakarta Selatan. Dalam suasana santai, wanita yang terlihat chic dengan kemeja dan celana berwarna khaki ini, bercerita tentang kesibukannya di balik layar mendukung Sandiaga berjuang di panggung politik dan sebagai pengusaha.
 
Satu hal yang menarik dari penampilan Nur Asia yang tampak kasual adalah bros Garuda Pancasila berwarna merah yang melekat menghias kemeja biru pupus. Wajahnya tampak cerah dengan make up natural. Tak ada semburat lelah, meski ia mengaku hampir setiap minggu harus ke luar kota untuk mengimbangi langkah Sandiaga Uno yang tengah sibuk berkampanye.
 
“Sekarang sudah tidak dipanggil Mpok lagi, tapi dapat panggilan baru Emak Nur…Ha… ha..ha," katanya tertawa renyah. Panggilan ini berhubungan dengan partai emak-emak salah satu program untuk mendekatkan Paslon nomor urut 2 itu dengan pemilih ibu-ibu.

Di masa kampanye saat ini, bagaimana Ibu berbagi peran dengan Bapak?
Jika mas Sandi fokus ke masalah global dan memerhatikan semua elemen dari anak muda hingga orang tua, saya lebih spesifik mengurus pemberdayaan wanita, meneruskan apa yang sudah saya kerjakan ketika masih menjadi istri Wakil Gubernur DKI Jakarta. Berurusannya dengan pemilih ibu rumah tangga, menghadiri dan aktif di pengajian dan program Oke Oce.

Kami memberikan edukasi pemberdayaan wanita, agar wanita lebih mandiri secara ekonomi. Walau mereka ibu rumah tangga, mereka juga tetap bisa berdaya dengan membuat usaha yang dilakukan di rumah.

Seperti apa konkritnya?
Kami memberikan motivasi dan pelatihan pada ibu-ibu agar bisa memiliki kemampuan berdagang. Misal, ibu-ibu yang suka memasak, kami latih agar masakan tersebut bisa mendatangkan pemasukan bagi keluarganya. Dengan melakukan pelatihan ini, mereka menjadi lebih semangat di tengah kondisi perekonomian yang serba melambung tinggi.

Karena, ketika para wanita ini membuka usaha, tak hanya menguntungkan mereka saja tapi juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang lain di sekitar jika bisnis yang dibangun sudah semakin besar.

Dalam debat pertama, Bapak menyebutkan tentang 1000 titik yang telah beliau kunjungi. Ibu ikut juga?
Saya tidak selalu ikut kemana Mas Sandi pergi. Karena di sini juga masih ada si kecil, Sulaiman (anak bungsu pasangan Nur Asia –Sandiaga Uno yang berusia 7 tahun – red). Tapi dari 1000 titik tersebut, saya kira-kira menjalani 30%-nya.

Program-program apa saja yang Ibu usung?
Salah satunya adalah Gerakan Emas (Gerakan Emak-Emak dan Anak-Anak Minum Susu). Sebagai duta Gerakan Emas, saya dan tim memberikan edukasi dan pembekalan untuk membiasakan masyarakat minum susu demi memenuhi kebutuhan gizi. Ini sangat baik untuk mencegah stunting dan gizi buruk. Karena bagaimanapun, bangsa ini harus bisa menghadapi persaingan global. Jika anak-anak bangsa stunting, bagaimana bisa bersaing dengan masyarakat dunia?
 
Apa yang Ibu temukan ketika berinteraksi langsung di masyarakat?
Ketika terjun ke lapangan, kami menemukan berbagai masalah. Tiap tempat, bisa berbeda-beda masalahnya. Mulai dari anak-anak yang tidak mendapatkan sekolah, warga sakit yang tidak dapat fasilitas kesehatan yang layak, dan lain sebagainya.
Saya tersentuh, karena untuk apa kita hidup kalau hanya memikirkan diri sendiri, sementara orang di sekeliling kita menderita. Pembelajaran hidup yang berarti bagi saya dan keluarga.
 
Apa saja yang ibu persiapkan untuk menghadapi massa?
Paling utama doa, tidak boleh lepas. Dan untuk menjaga agar tubuh tetap fit, konsumsi vitamin. Sayangnya, saya kurang disiplin berolahraga atau mengonsumsi makanan sehat. Padahal, saya suka bawel terhadap mas Sandi agar memerhatikan apa yang dikonsumsinya supaya tidak jatuh sakit. Maklum wanita, sebentar-sebentar ada arisan atau pengajian, ada saja godaannya untuk tidak disiplin konsumsi makanan sehat. ha.. ha.. ha..

Di tengah aktifnya berkegiatan untuk masyarakat, dari mana Ibu belajar public speaking?
Saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 lalu, saya banyak belajar dengan melihat cara mas Sandi mendekati masyarakat. Karena dia terus mengajak saya untuk ikutan terjun menemui masyarakat langsung, saya jadi tahu bagaimana cara agar bisa dekat dengan mereka. Saya juga jadi tahu apa yang harus dikerjakan setelah banyak berbincang dengan mas Sandi.
 
Apa yang Ibu banggakan terlibat dalam kampanye?
Di lapangan, saya melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana masih banyak masalah yang dihadapi masyarakat. Ketika akhirnya kami mengabdi pada negara dan membantu membenahi masalah yang ada, timbul kepuasan tersendiri. Ketika kita bisa mengubah sesuatu yang tidak baik menjadi baik, dari yang tidak bisa jadi bisa, dari yang zero jadi sukses, ada kebanggaan tersendiri. Karena kami melakukannya dari awal. (f)

Baca Juga:

International Women’s Day 2019 : Menuntut Kebijakan Ramah Wanita
Melihat Kemajuan dan Kemunduran Nasib Wanita Di Dunia
Kepemimpinan Wanita Sangat Dibutuhkan di Politik



Topic

#pemilu, #pemilu2019

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?