Trending Topic
Hal Penting Seputar Vaksin COVID-19 Dosis Ketiga

26 Aug 2021

vaksin covid19 dosis ketiga
Foto: Unsplash


Dengan begitu cepatnya varian delta mendorong lonjakan kasus baru, termasuk peningkatan jumlah kasus pada orang-orang yang sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis kedua, pemerintah kini mulai mempertimbangkan adanya vaksin dosis ketiga, atau yang juga dikenal dengan istilah booster.

Data baru menunjukkan bahwa meski vaksin saat ini telah terbukti efektif melawan COVID-19, efektivitas perlindungan yang diberikan kemungkinan menurun setelah beberapa saat. Dengan menggunakan data tersebut, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS), CDC, FDA, dan pakar lainnya di bidang medis menyimpulkan bahwa vaksin dosis ketiga atau suntikan booster akan diperlukan untuk memaksimalkan perlindungan yang diberikan vaksin dan memperpanjang daya tahannya.

Mengapa Vaksin Dosis Ketiga Dibutuhkan?

Penelitian baru menunjukkan bahwa perlindungan yang dibuat oleh dua vaksin Pfizer dan Moderna–terhadap COVID-19 mungkin memudar setelah beberapa bulan. Data tersebut berasal dari penelitian terhadap pasien yang divaksinasi di Israel, di mana vaksin Pfizer merupakan pilihan utama dan vaksinasi dimulai pada Desember 2020.

Menurut penelitian tersebut, ketika varian delta menyebar ke seluruh Israel pada awal musim panas 2021, ada korelasi antara jumlah orang yang menerima vaksin pada tanggal yang lebih awal dengan kasus penularan COVID-19 pada orang tersebut. Data penelitian menunjukkan bahwa pasien yang divaksinasi pada Januari 2021 memiliki kemungkinan 2,26 kali lebih besar untuk tertular COVID-19 ketimbang mereka yang divaksinasi pada April 2021.

“Uji coba vaksin mRNA menunjukkan bahwa vaksin tersebut efektif hingga 94% dalam melindungi pasien dari infeksi,” kata ahli penyakit pencernaan dan Ketua Lembaga Penelitian Lerner, Dr. Thaddeus Stappenbeck, MD, PhD. Meski saat ini masih terus dipelajari, namun berdasarkan penelitian yang dilakukan di Israel tersebut, perlindungan vaksin mulai memudar sekitar enam bulan bagi sebagian orang.

Dr. Stappenbeck menambahkan bahwa data tersebut belum diselidiki cukup dalam untuk melihat apakah ada bukti mengapa tingkat kekebalan beberapa orang bisa turun. “Namun, yang jelas, lebih banyak orang yang terpapar varian delta, dan lebih banyak orang yang divaksinasi ternyata terpapar virus melebihi perkiraan,” lanjutnya.

Bagaimana Cara Mengetahui Imunitas Tubuh Menurun?

Sayangnya, menurut Dr. Stappenbeck tidak ada cara mudah untuk mengukur apakah imunitas tubuh Anda terhadap COVID-19 menurun, terutama jika Anda adalah orang dewasa yang sehat. “Imunitas tubuh menyangkut berbagai faktor, bukan hanya tentang jumlah antibodi terhadap virus tertentu yang Anda miliki dalam aliran darah Anda. Ada juga kekebalan berbasis seluler dan itu lebih sulit untuk diukur,” Dr. Stappenbeck menjelaskan.

Tantangan terbesar bagi para ahli adalah bahwa COVID-19 adalah virus baru—virus yang terus berevolusi, bermutasi, dan memaksa dokter dan peneliti untuk beradaptasi dengan cepat. Data baru keluar setiap hari dan para ahli harus benar-benar mengawasinya selama beberapa minggu dan bulan ke depan.

Untuk saat ini, berdasarkan penelitian ada empat vaksin COVID-19 yang efektif melawan varian delta, yaitu Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, dan Pfizer. Sementara data penelitian mengenai vaksin Moderna masih kurang banyak, tetapi dilansir dari BBC News, para peneliti yakin bahwa efektivitas vaksin Moderna terhadap varian delta kurang lebih mirip dengan vaksin-vaksin lainnya. Hal ini dikarenakan vaksin Moderna diproduksi dengan teknologi serupa dengan vaksin Pfizer (vaksin mRNA).

Namun dosis ketiga dipercaya akan semakin memperkuat kekebalan terhadap virus COVID-19. Data dari Pfizer yang dibagikan kepada FDA mengenai hal ini menyatakan, “Data yang kami lihat hingga saat ini menunjukkan bahwa dosis ketiga vaksin memunculkan tingkat antibodi yang secara signifikan melebihi yang terlihat setelah vaksin lengkap dua dosis.”

Siapa yang Memenuhi Persyaratan untuk Dosis Ketiga?

Selain tenaga kesehatan dan lansia, FDA dan CDC baru-baru ini menyetujui dosis ketiga untuk pasien imunokompromais tertentu. Pasien-pasien ini termasuk:

  • Pasien yang menerima perawatan kanker aktif.
  • Pasien transplantasi organ.
  • Pasien transplantasi sel induk baru-baru ini.
  • Pasien dengan infeksi HIV lanjut atau tidak diobati.
  • Pasien dengan defisiensi imun sedang atau berat.
  • Pasien sedang dirawat dengan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh.

Idealnya, booster diberikan delapan bulan setelah dosis kedua mereka.

Lalu bagaimana dengan orang dewasa dengan kondisi kesehatan tanpa komorbid? Sampai saat ini, menurut Dr. Stappenbeck, tidak ada panduan resmi untuk mendapatkan dosis ketiga kecuali Anda adalah pasien dengan gangguan kekebalan. Tak perlu khawatir dan buru-buru ingin mendapatkan booster, jika kondisi tubuh Anda sehat dan telah divaksinasi lengkap. Hal terbaik yang harus dilakukan, kata Dr. Stappenbeck, adalah terus mempraktikkan pedoman jarak sosial, termasuk mengenakan masker, menjaga jarak enam kaki, dan selalu menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan. (f) 


Baca juga: 
Mau Cepat Capai Herd Immunity? Ini Hal yang Harus Dipenuhi
Benarkah Tak Perlu Tes PCR Lagi Sesudah Isoman? Ini Jawabannya!
Efektivitas Vaksin Tak Menurun, Meski Terlambat Terima Dosis Kedua



Topic

#booster, #vaksindosisketiga, #covid19

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?