Trending Topic
Aturan Keselamatan di Pesawat Terbang (1)

9 May 2016


Foto: Unsplash.com


Dua pesawat asing mengalami turbulensi di langit Indonesia, yakni Pesawat Etihad Airways EY-474 rute Abu Dhabi-Jakarta dan Hongkong Airways HX-6704 rute Denpasar-Hong Kong, akhir pekan lalu.
 
Turbulensi pesawat merupakan guncangan pesawat yang disebabkan oleh benturan massa udara yang datang dengan kecepatan yang cukup tinggi dari berbagai arah yang terjadi di kolom udara. (Baca: Tekanan Udara di Pesawat). Hal ini akan mengakibatkan pesawat mengalami guncangan bahkan seperti dihempaskan. Fenomena di atmosfer itu terjadi akibat perbedaan atau ketidakteraturan kondisi suhu dan tekanan.

Berikut adalah tip keselamatan penerbangan untuk meminimalkan cedera saat terjadi kondisi turbulensi. 

1/ Memperhatikan demo keselamatan.
Setiap kali sebelum terbang, pramugari selalu memperagakan demo keselamatan. Jangan remehkan meski kita sudah mendengarnya berulangkali, sekadar untuk mengingat kembali. Sebetulnya, prosedur emergency di semua jenis pesawat sama saja. Hanya, yang perlu diperhatikan, kondisi interior dan letak pintu darurat  berbeda-beda. Cermati pintu darurat, dan cek jaket pelampung di bawah tempat duduk Anda. Jika tidak ada, segera minta ke pramugari.
Baca pula kartu prosedur keselamatan  yang biasanya diselipkan di kantong tempat duduk di depan Anda. Kartu inilah yang bisa membimbing Anda ketika keadaan darurat terjadi di pesawat. Ingat, apabila terjadi insiden, otak kita hanya punya waktu 6-12 detik untuk berpikir (yang disebut time of useful consciousness, kondisi saat otak dengan tubuh masih sinkron). Selanjutnya, kondisi refleklah yang akan menggerakkan Anda.  Itulah kenapa demo keselamatan perlu terus menerus diulang.

2/ Menegakkan sandaran kursi.
Pada saat pesawat take off dan landing, pesawat dalam kecepatan tertinggi. Ada gaya gravitasi yang bekerja. Terjadi pelambatan gaya, tubuh kita dipengaruhi oleh gaya yang berlawanan dari arah depan ke belakang. Jika sandaran kursi ditegakkan, yang kita rasakan gaya itu dari belakang ke depan. Sebaliknya, jika sandaran kursi tidak sempurna dan kita tidak mengenakan sabuk pengaman, tekanan gaya yang kuat dari arah depan bisa mengakibatkan kita terlempar.
Begitu pula, dalam keadaan emergency, posisi tubuh yang dianjurkan adalah posisi bend down (duduk dengan badan ditundukkan sambil memegang kaki), posisi ini paling aman untuk melindungi diri dari benturan. Bila kursi tidak dalam keadaan tegak, tentu akan sulit untuk melakukan posisi bend down secepatnya.

3/ Mengenakan sabuk pengaman
Sabuk pengaman memberikan perlindungan ekstra pada saat terjadi turbulensi atau cuaca sedang tidak bagus. Turbulensi adalah pergolakan udara, kondisi kolom udara mengalami benturan massa udara yang datang dengan kecepatan yang cukup tinggi dan berasal dari berbagai arah yang tidak beraturan. Pesawat masuk ke daerah yang tekanannya rendah. Pada saat itu, gaya g (g-force) berubah menjadi negatif, kita diwajibkan mengenakan sabuk pengaman. Ada baiknya, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan saat terjadi keadaan darurat, kenakan sabuk pengaman, bahkan ketika kita sedang tidur. Sebab, kondisi turbulensi bisa terjadi pada waktu-waktu yang tidak terduga.  

4/ Oksigen, kapan diperlukan?
Emergency bisa terjadi kapan saja. Dalam beberapa kasus, jika terjadi kebocoran di pesawat, atau mendadak pintu terbuka pada saat di ketinggian, tekanan udara di luar akan menyamakan dengan tekanan udara di dalam dan menyedot benda-benda di dalam pesawat. Pada saat itulah kita diharuskan untuk mengenakan masker oksigen untuk menghindari hipoksia. Hipoksia adalah gejala kekurangan oksigen pada tubuh akibat pengaruh perbedaan ketinggian.
Jika terbang dengan anak, maka orang tua harus mengenakan oksigen untuk dirinya dulu sebelum memakaikan oksigen ke anak. Cara bernapasnya juga diatur pelan, sebaiknya antara 12-16 kali per menit, jangan lebih dari 20 kali per menit. Supaya udara yang masuk ke paru-paru 500 ml. Jika lebih dari itu, maka kita bisa mengalami kondisi hiperventilasi (keluarnya CO2 dari dalam tubuh).

5/ Jangan panik. 
Apa pun yang terjadi, usahakan untuk tidak cepat panik. Dengarkan dan ikuti segala instruksi dari kru dan pramugari. Dalam situasi kepanikan, seseorang tidak akan mampu berpikir jernih dan bertindak dengan cepat dan tepat. (f) 

 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?