Reviews
Film Wonder, Bullying dan Perjuangan Keluarga dengan Buah Hati yang Terlahir Berbeda

27 Dec 2017

Foto: Dok. Lionsgate Movies
 
Saat buah hati Anda terlahir istimewa, maka itulah awal dari proses adaptasi tiada akhir bagi seluruh anggota keluarga. Inilah tontonan tepat yang bisa menghangatkan hati Anda dan melatih anak membangun toleransi dan empatinya untuk mereka yang berbeda. Jika Anda mudah terharu, maka siapkan tisu sebelum menonton perjalanan Auggie dan keluarganya.
 
Dari sekian kondisi medis istimewa, August "Auggie" Pullman (Jacob Tremblay) terlahir dengan kelainan bentuk wajah. Siswa kelas lima SD yang tinggal di area upper Manhattan ini harus menjalani banyak operasi untuk memperbaiki wajahnya. Namun, seiring usianya bertambah, orang tuanya, Isabell Pullman (Julia Roberts) dan  Nate Pullman (Owen Wilson) memutuskan Auggie ikut kelas persiapan di sekolah umum, Beecher Prep, setelah selama ini menjalani home schooling.
 
Walau sudah menjalani banyak operasi, bentuk wajah Auggie masih tampak aneh bagi siswa lainnya. Terbiasa dengan kondisinya, Auggie menjadi penyendiri di sekolah. Bahkan, sejak awal ia sudah siap tidak punya teman. Di hari pertama sekolah, ia masih memakai helm astronot, hadiah dari Miranda, sahabat Via (Isabela Vidovic), kakaknya. Meski demikian, di balik kekurangan fisiknya, Auggie sangat cerdas di bidang sains.
 
Film ini juga menyoroti isu perundungan di sekolah yang menimpa Auggie oleh sekelompok anak yang dimotori oleh Julian, siswa kaya yang orang tuanya menjadi salah satu donatur utama Beecher Prep.
 
Berteman dengan Jack seorang anak yang baik hati membuat Auggie tak lagi sendirian. Saat Halloween, persahabatan mereka terganggu gara-gara Auggie tak sengaja mendengar Jack berkata pada Julian (Bryce Gheisar), ‘dia hanya berpura-pura berteman dengan dirinya.’ Sakit hati dengan Jack, Auggie lalu mendapati teman baru, Summer (Millie Davis) yang bersikap baik padanya.
 
Grup bully ini kerap mengejek Auggie, menyebarkan kabar bahwa salaman dengan Auggie akan membuat tertular ‘wabah’ hingga menempelkan pesan-pesan yang menyakitkan untuk Auggie di lokernya. Puncaknya adalah saat mereka menghapus foto Auggie dari foto kelas.
 
Sang kepala sekolah yang bijak, Mr. Tushman (Mandy Patinkin) tetap menghukum Julian meski orang tua Julian mengancam akan menarik donasi dan memindahkan anaknya ke sekolah lain.
 
Dalam kasus-kasus perundungan semacam ini, kisah orang tua yang membela anaknya mati-matian hingga rela berbohong kerap ditemui. Ibu Julian bahkan menyebut seharusnya anak seperti Auggie tidak pantas berada di sekolah umum. Orang tua yang sejatinya memberikan teladan pada anak, dan mengajarkan kebaikan dan melatih empati pada sesama justru menanamkankebencian pada mereka yang berbeda sejak kecil. Mengerikan.
 
Konflik yang muncul tidak hanya datang dari Auggie dan sekolahnya, kakaknya, Via, bergulat dengan permasalahan ala remaja. Saat perhatian orang tuanya tersedot penuh ke Auggie, Via berjuang sendirian. Sikapnya jadi jauh lebih dewasa dari usianya, dan berusaha jadi teman yang pengertian bagi Auggie, ibunya, bahkan sahabatnya, Miranda.
 
Di sisi lain, keunikan dan rasa menjadi bagian dari keluarga ini turut mendewasakan Miranda. Saat melihat keluarga ini datang menonton, ia tiba-tiba memberi kejutan dengan ‘merelakan’ peran utamanya di pertunjukan teater sekolah Our Town untuk Via.  
 
Perjuangan Auggie untuk diterima teman-temannya di sekolah berbuah manis di akhir tahun, terutama setelah insiden dengan anak kelas tujuh di tur ke taman nasional. Kehadirannya yang istimewa dianggap turut memberikan pelajaran bagi lingkungan sekitarnya. Auggie mendapatkan penghargaan tahunan, Henry Ward Beecher Medal, dari sekolahnya. Ibunya, Isabel tak kuasa menahan haru dan menyebut Auggie benar-benar adalah sebuah keajaiban (wonder) bagi mereka.  

Simak trailernya di sini:

 
Narasi yang dibawakan dari sudut pandang tiap karakter akan membuat kita lebih mudah menyelami perasaan para tokoh. Jacob Tremblay juga kembali memikat dengan aktingnya yang natural, sama seperti saat ia menjadi si kecil Jack Newsome di Room (2015). Aktingnya saat itu membawanya meraih Critics' Choice Movie Award for Best Young Performer.
 
Riasan prostetik wajah Auggie didesain dan dibuat oleh make-up artist special effect ternama asal Belanda, Arjen Tuiten. Sebelumnya, riasannya telah memukau para pencinta fiksi fantasi di Pan’s Labyrinth (2006) dan Maleficent (2014). Bentuk wajah buatan Auggie cukup rumit, terdiri atas pelapis kepala dengan telinga buatan, wajah prostetik yang menutupi nyaris seluruh wajah Jacob. Ditambah sebuah wig untuk menyatukan ketiganya.
 
Musik scoring yang mengiringi naik turun emosi Auggie disiapkan oleh musikus Marcelo Zarvos. Penulis novel Wonder, R.J. Palacio kerap menyebutkan lagu Wonder karya Natalie Merchant dari album Tigerlily (1995) sebagai inspirasi menulis buku larisnya ini.

Tidak kalah dengan bukunya, film Wonder telah mencatat raihan pendapatan kotor hingga total 100,2 juta dolar AS di seluruh dunia, dan balik modal dari biaya produksi senilai 20 juta dolar AS. Di pekan pertamanya, Wonder menempati posisi kedua box office setelah Justice League, kisah pertemuan para superhero dari semesta DC Comics. (f)
 
Baca juga:
Ferdinand, Film Animasi yang Menggambarkan Persahabatan Indah Antara Banteng dan Manusia
Film A Dog’s Purpose, Ketika Anjing Mencari Tujuan Hidup
Film Unforgettable, Dendam Sang Mantan Istri
The Invitation: Film Tentang Undangan Makan Malam dari Mantan Istri yang Berakhir dengan Tragedi
 

 
 


Topic

#resensifilm, #juliaroberts, #owenwilson, #jacobtremblay

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?