Health & Diet
Ketahui Persepsi Salah Tentang Vitamin

14 May 2018



Foto: Pixabay


Dengan kesibukan yang tinggi, seringkali kita kesulitan untuk memilih dan memperhatikan komposisi bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Alhasil, kita biasanya makan apa saja yang mudah didapatkan dan menarik minat kita. Padahal, belum tentu makanan tersebut memenuhi kecukupan gizi yang dibutuhkan tubuh. 

"Apalagi makanan Indonesia kebanyakan kurang sehat, seperti lebih banyak digoreng, kurang serat, tinggi kolesterol atau gula. Enak tapi tidak ada nutrisinya," kata ahli nutrisi Rachel Olsen di sela acara re-launch YOUVIT, multivitamin untuk orang dewasa berbentuk gummy

Agar tubuh punya kecukupan gizi, maka bantuan suplemen vitamin pun dibutuhkan. 

"Banyak orang ketika merasa badan kurang fit langsung mencari vitamin C. Memang benar vitamin C dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh selain pembentukan kolagen untuk menjaga kekenyalan kulit. Namun, perlu diingat jika tubuh juga membutuhkan vitamin lainnya seperti vitamin A, B kompleks, C, D, dan E, serta mineral selenium dan yodium," ungkap Rachel. 

Jadi, ketika Anda merasa lemas dan mudah capek, bisa jadi sebetulnya Anda kekurangan Selenium. Selenium ini bisa didapatkan dari bahan makanan seperti ayam, telur atau kacang tanah. Jadi, sekalipun Anda berusaha mem-boost tubuh dengan vitamin C, apalagi dalam dosis tinggi, belum bisa mengembalikan vitalitas Anda. 

Selain itu, ketika mengonsumsi vitamin kita tidak perlu memakannya dalam dosis yang tinggi.

"Itu sama sekali tidak menambah efektivitas kerja vitamin. Yang dibutuhkan adalah mengonsumsinya sesuai dengan Angka Kecukupan Vitamin sesuai umur dan berat badan seperti yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan dan BPOM."

“Selama ini persepsi kebanyakan orang terhadap vitamin lebih memperlakukannya seperti obat. Lebih banyak yang teringat untuk mengonsumsinya saat tubuh mulai kurang fit. Padahal agar efektif vitamin itu harus dikonsumsi secara rutin setiap hari, bukan dikonsumsi dalam dosis tinggi,” tukas Rachel. 

Mengonsumsi vitamin dengan dosis serba tinggi juga tidak dianjurkan karena selain akan terbuang sendiri dari tubuh juga bisa memperberat kerja ginjal dan menumpuk di dalam tubuh. “Biasanya ditandai dengan warna urine kuning pekat. Ini artinya tubuh tidak menyerap atau kelebihan vitamin yang berlebih,” terang Rachel. (f)

Baca Juga: 
Ini 4 Cara Agar Tetap Fit di Masa Pancaroba
Pentingnya Suplemen untuk Melengkapi Nutrisi Masyarakat Urban
Ini Cara Penuhi Kebutuhan Nutrisi Harian Agar Anak Tidak Terserang Anemia


Topic

#vitamin

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?