Gadget
4 Cara Mengurangi Ketergantungan Pada Smartphone

26 Jul 2017


Foto: Pixabay


Di era serba digital saat ini, kehidupan manusia modern tidak terlepas dari gadget, terutama smartphone. Pagi, siang, hingga menjelang tidur, ponsel pasti tidak terlepas dari genggaman. Masalah muncul ketika hampir setiap waktu Anda selalu “memikirkan” apa yang ada “dalam” ponsel Anda. Akibatnya, tidak bisa tidak cek ponsel untuk melihat sesuatu, entah update informasi, email, main game, hingga melihat pesan teks. Semua terasa penting. Lama kelamaan, hidup Anda berasa ada yang kurang jika tidak melihat (cek) smartphone.
 
Anda tidak sendiri, hasil survei Ernst and Young terhadap 1000 penduduk Singapura mengungkapkan bahwa orang menghabiskan waktu 12 jam 42 menit per hari untuk menggunakan gadget. Artinya, setengah waktu Anda sehari digunakan untuk mengutak-atik gadget.

Padahal, beberapa riset pernah mengungkapkan efek ngeatif kebiasaan menggunakan gadget bagi kesehatan. Penelitian University of British Columbia menemukan bahwa orang yang sering cek email lebih rentan stres dibanding mereka yang hanya 3 kali per hari melihat email.
 
Ingin mengurangi stres dan efek kesehatan lainnya. Coba kurangi frekuensi penggunaan gadget. Psikolog Bhali Gil pada Forbes.com menyarankan beberapa cara melepaskan diri dari ketergantungan dengan gadget, seperti:
 
1. Matikan ponsel (offline) di malam hari.

Anda pasti berpikir bahwa akan sulit tidur tanpa cek ponsel dulu di malam hari. Padahal, kesulitan tidur karena ritme tidur Anda terganggu oleh kebiasaan cek ponsel. Cahaya biru yang dihasilkan ponsel mengganggu produksi melatonin dan membicu otak untuk tetap bekerja. Untuk menghindarinya, ini berikut beberapa cara offline di malam hari:
  • Hentikan penggunaan ponsel satu jam sebelum tidur.
  • Matikan penggunaan mobile data sehingga tidak ada notifikasi yang masuk.
  • Letakkan ponsel jauh dari jangkauan saat tidur.
  • Daripada menyetel alaram pada ponsel, gunakan jam alarm untuk membangunkan Anda.
 
2. Hentikan kebiasaan cek ponsel begitu bangun tidur

Mulai saat ini, hindari cek ponsel sebagai hal pertama yang Anda lakukan di pagi hari. Pagi hari adalah saat pikiran kita masih segar dan awal yang baik untuk menciptakan hari yang positif, ketenangan, dan semacamnya. Cek email, Facebook, Twitter, Whatsapp, dan aplikasi lainnya membuat Anda memulai hari dengan pemikiran, ide, juga informasi orang lain. Hal ini bisa mengacaukan kreativitas, produktivitas, hingga kemungkinan Anda sudah bad mood duluan sebelum memulai hari. Untuk memulai kebiasaan ini, tunda cek atau melihat ponsel setidaknya hingga sejam setelah bangun tidur.
 
3. Begitu ada notifikasi update pesan atau info, jangan langsung dicek

Begitu masuk notifikasi, biasanya Anda langsung ingin cek. Bukan cuma karena notifikasi tersebut penting, tapi hormone dopamine pada otak yang menimbulkan perasaan bahagia. Akibatnya, ada keinginan untuk merasa bahagia lagi dan lagi (kecanduan) yang dihasilkan dari notifikasi. Untuk mulai menghindari kebiasaan selalu cek ponsel begitu ada notifikasi, lakukan hal berikut:
  • Tetapkan atau jadwalkan waktu untuk memeriksa email atau notifikasi lainnya.
  • Matikan pemberitahuan notifikasi (alert).
  • Hapus aplikasi yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Banyak aplikasi hanya membuat Anda stres karena menimbulkan pikiran hasur selalu cek aplikasi tersebut.
 
4. Tinggalkan ponsel
Sesekali, lakukan aktivitas tanpa membawa ponsel, misal saat hang out bersama keluarga atau teman. Mungkin banyak yang merasa tidak bisa hidup tanpa ponselnya. Tapi, ingat, kadang-kadang Anda memang harus mengucapkan selama tinggal dulu pada ponsel demi mengistirahatkan dan mengatur kembali hidup Anda. Tidak perlu lama-lama, coba tetapkan waktu tertentu ketika Anda benar-benar tidak akan membawa ponsel. Tapi, jangan lupa memberitahukan orang-orang terdekat bahwa Anda sedang tidak membawa ponsel.(f)
 
 
Baca juga:


Topic

#kecanduansmartphone

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?