Food Trend
Prediksi Tren Bisnis Kuliner 2021

30 Dec 2020


Foto: Shutterstock

 
Ghost Kitchen

Pandemi menghantam bisnis F&B di seluruh belahan dunia. Pertimbangan tidak makan di luar sebagai tindakan social distancing menjadi salah satu penyebabnya. Namun, beberapa entrepreneur memutar strategi dan mengubah model bisnisnya dari restoran menjadi ghost restaurant atau ghost kitchen. Pebisnis baru pun melirik gaya bisnis ini.
 
Ghost kitchen dalah bisnis kuliner yang memproduksi makanan tapi tidak memiliki restoran untuk pelanggan makan di tempat. Bisnis ini mengandalkan layanan delivery.
 
Dorothy Creamer, Senior Research Analyst, Hospitality & Travel Digital Transformation dari Internationa Data Corporation (IDC), mengatakan bahwa ghost kitchen memiliki keuntungan karena tidak memerlukan modal sebesar restoran yang membutuhkan staff lebih banyak dan tempat  atau bangunan yang luas. Namun, Dorothy tetap mengingatkan bahwa baik itu restoran atau ghost kitchen tetap membutuhkan sebuah managemen yang baik.
 
Bukan hanya makanan siap saji, beberapa ghost kitchen seakan merambah bisnis belanja bahan makanan dengan menawarkan meal kit yang bisa dimasak sendiri di rumah.
 
Model bisnis ini dirasa yang paling logis di saat pandemi di tahun 2020, dan diprediksi tetap berlanjut di tahun 2021. Berkembangnya aplikasi transportasi online yang merambah jasa pengiriman makanan, membuat perkembangan ghost kitchen semakin pesat. Para konsumen pun mengharapkan para chef berinovasi pada menu mereka untuk beradaptasi pada tren ini.
 

Lebih Sehat’ Diprediksi Naik Daun

Hasil survey di Amerika Serikat menyatakan 64% persen masyarakat berkeinginan untuk makan lebih sehat. Lagi-lagi, pandemi adalah pemicunya. Menurut spoonshot.com, situs yang memperdiksi tren kuliner memanfaatkan artificial intelegence dan ilmu pangan, hal ini membuat kebiasaan konsumen bergeser.
 
Diprediksi produk dengan versi ‘lebih sehat’ akan naik daun. Misalnya, minuman dengan versi rendah gula atau rendah kalori, namun dengan rasa manis yang tak berubah. Atau, susu yang memadukan susu sapi dengan susu nabati. Sosis less meat dicari untuk mengurangi konsumsi daging. Sosis ini diolah dengan menambahkan sayuran ke dalamnya.
 
Sebenarnya, produk sejenis ini sudah ada sebelum masa Covid-19, namun karena perhatian masyarakat tidak tertuju pada masalah kesehatan, produk-produk ini kurang dilirik. Perubahan mindset ini tentunya membuat industri makanan dan minuman fast moving consumer goods (FMCG) harus terus berstrategi dan berinovasi mengikuti perkembangan pasar. (f)

Baca juga:
Habit Baru Belanja Online Bikin Bujet Jajan Bengkak. Ini Surveinya!
Sambut 2021, Ini 4 Tips untuk UMKM Tingkatkan Omset Tahun Depan
Pandemi Mengubah Perilaku, Konsumen Lebih Pilih Kualitas dari Harga Murah
 


Topic

#trenbisnis, #trenkuliner

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?