Career
5 Kesalahan Umum Karyawan Saat Berhenti Kerja

8 Aug 2016


Foto: Fotosearch

Jangan sampai hubungan baik dengan perusahaan kandas begitu saja gara-gara salah bicara saat akan mengundurkan diri dari pekerjaan. Berikut lima kesalahan umum yang sering dilakukan karyawan saat mengundurkan diri menurut Mike Doonan, partner di firma rekrutmen Schweichler Price Mullarkey & Barry, San Fransisco. Tenang, bisa dihindari, kok.

1/ Mengutarakan Niat yang Belum Pasti
Sudah kerja lebih dari lima tahun di perusahaan Anda dan merasa punya hubungan akrab dengan atasan? Itu tidak berarti Anda bisa dengan ringan nyeletuk, “Rasanya saya ingin keluar dari perusahaan ini, deh.”
Walaupun belum pasti, niat yang Anda utarakan akan membuat atasan berpikir keras untuk mempertahankan Anda. Jika Anda memang pantas dipertahankan, atasan akan mengupayakan penawaran terbaik ke manajemen, baik berupa kenaikan gaji, promosi jabatan, atau benefit lainnya untuk membuat Anda berpikir ulang. Nah, kalau sampai beliau sudah mengajukan penawaran ini-itu sebagai penawaran tandingan dari calon kantor baru Anda, tapi pada akhirnya Anda tetap menolaknya, itu bisa berakibat buruk. Atasan Anda bisa kesal, tidak bersedia memberikan referensi  di masa depan, bahkan bisa jadi memasukkan Anda ke ‘daftar hitam.’ Ups!
Kadang memang kita berniat baik untuk mengabari lebih awal tentang niat berhenti kerja dari perusahaan. Tapi, ada baiknya untuk bersikap tegas dan ajukan keputusan final Anda saat menghadap atasan.

2/ Tidak Menyiapkan Proses Transisi
Meninggalkan pekerjaan tanpa menyiapkan transisi tugas ke staf pengganti Anda berarti menyisakan pekerjaan rumah ganda untuk atasan. Sempatkan untuk menyusun rencana kerja untuk 1-2 bulan ke depan sepeninggal Anda. Pertama, selain menunjukkan empati pada perusahaan—dan juga atasan—di sisi lain, Anda juga meninggalkan ‘warisan’ yang positif. Kedua, komitmen Anda untuk keluar kantor juga tampak jelas, jadi perusahaan juga tak perlu repot-repot menahan Anda.

Apa saja yang harus Anda siapkan dalam daftar persiapan transisi?
1/ Tip untuk mengelola dan memenangi proyek-proyek andalan di divisi Anda
2/ Daftar nama staf andalan untuk setiap proyek. Jangan lupa sebutkan keahlian dan spesialisasi masing-masing staf, agar pengganti Anda bisa menempatkan mereka di proyek yang tepat.
3/ Nama kolega yang kira-kira bisa melakukan tugas Anda sebelum perusahaan menemukan pengganti Anda.
4/ Kontak dari jejaring Anda yang bisa membantu lancarnya proyek-proyek yang ada di divisi Anda. Memperkenalkan mereka e-mail juga akan sangat membantu tim.

3/ Mengajukan Pengunduran Diri di Hari Selain Jumat
Ternyata memilih hari untuk pengajuan pengunduran diri sama pentingnya dengan memilih hari pernikahan. Bayangkan, jika Anda memilih hari Senin untuk menghadap atasan, maka beliau akan bertemu Anda hingga akhir pekan. Belum lagi, Anda harus menghadapi reaksi para kolega. Jadi, sebaiknya ajukan pengunduran diri pada hari Jumat. Biarkan kabar itu mengendap di pikiran atasan dan kolega sepanjang akhir pekan. Nah, reaksi mereka akan lebih ‘jernih’ saat bertemu Anda pada Senin pagi.

4/ Terlalu Banyak Cerita Soal Calon Kantor Baru
Itu bukan masalah jika Anda pindah industri atau mendapat pekerjaan baru di perusahaan yang sangat berbeda dengan kantor lama. Masalah itu akan muncul jika Anda pindah ke perusahan kompetitor atau klien. Coba, ingat-ingat dulu, bagaimana perusahaan atau atasan Anda memperlakukan kolega yang dulu pindah ke kompetitor? Apakah atasan Anda adalah tipe atasan yang ‘ngambek’ atau kecewa berlebihan sampai tidak mau bertemu Anda lagi? Ingat, lho, pertemuan di acara-acara sosial takkan terhindarkan jika Anda masih tetap di industri yang sama.

Saat ditanya, “Apa rencana kamu setelah ini?” Ketimbang menjawab, “Saya menerima tawaran dari perusahaan A,” lebih baik jawablah secara diplomatis. “Untuk saat ini, saya belum bisa mengatakannya, karena posisi tersebut masih diisi orang lain. Tapi, jika sudah resmi, saya akan mengabari Anda.” Jawaban itu pasti akan dihargai oleh atasan Anda, karena bisa dipahami juga ada  proses transisi di perusahaan baru. Plus, Anda jadi tidak merepotkan calon kantor baru (yang mungkin sudah susah payah membajak Anda).

Baca juga: Wajib Tahu, Ini 4 Hak Karyawan yang Mengundurkan Diri

5/ Menawarkan Diri Tetap Bekerja Hingga Ada Pengganti
Ingat, tidak ada posisi yang tidak tergantikan. Percayalah, industri bisa dengan mudah mencari pengganti Anda, karena apa pun yang terjadi, perusahaan harus tetap berjalan, kan? Meski Anda adalah bintang di perusahaan, sebaiknya tidak perlu berbaik hati menawarkan diri untuk tetap mengerjakan tugas Anda hingga ada pengganti, misalnya hingga 3 bulan ke depan.

Mengapa? Hal itu cenderung membuat perusahaan memberi beban kerja dan memperlakukan Anda layaknya masih berstatus karyawan tetap, tapi dengan fasilitas staf kontrak. Tidak hanya itu, bekerja secara paruh waktu kerap membuat seseorang tidak memberikan hasil yang sama dengan target saat ia berstatus karyawan tetap. Ketimbang mencoreng ‘rapor kerja’ Anda, lebih baik tidak menerima tawaran untuk ‘membantu.’ (f)

Rahma Wulandari


Topic

#TipKarier

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?