Trending Topic
Cegah Kekerasan Seksual, Negara Bagian di India Pekerjakan Transgender dan Kasim Sebagai Staf Keamanan di Rumah Aman

19 Jul 2018


Foto: Pixabay

Kebijakan itu diterapkan oleh Pemerintah Bihar, salah satu negara bagian di India setelah melakukan audit pada 100 lebih safe house (rumah aman) dan menemukan terjadinya kekerasan seksual terhadap para gadis yang ditempatkan di sana. Rumah aman adalah sebuah lokasi yang aman, dan hanya diketahui oleh orang tepercaya, untuk menyembunyikan saksi kasus hukum, agen atau pengungsi dari pihak tertentu.

Pemerintah Bihar pun mempekerjakan transgender dan orang kasim untuk menjadi petugas keamanan pada gadis dan wanita yang berada di rumah aman setelah merebak berita tentang kekerasan dan pelecehan seksual yang dialami penghuni rumah aman.   

Minggu lalu, seorang petugas keamanan di salah satu safe house ditangkap di Kota Chapra, yang berlokasi di sebelah utara Ibu Kota Bihar, Patna, dengan tuduhan memerkosa seorang gadis yang harus ia jaga keselamatannya.

Insiden itu kemudian menimbulkan protes di Bihar, dan membuat ketakutan pada wanita dan gadis yang tinggal di rumah-rumah aman. Para wanita yang tinggal di sana merupakan korban perdagangan manusia, pekerja seksual, dan korban pelecehan seksual yang sedang menjalani rehabilitasi dan pelatihan kerja.

“Perkosaan itu membuat kami shock,” Atul Prasad, perwakilan Pemerintah Bihar. Karena itu, mereka akan mempekerjakan transgender dan orang kasim.

Dalam masyarakat Asia Selatan, orang kasim disebut juga hijras, yaitu sebutan untuk orang yang secara jenis kelamin tidak bisa dikategorikan laki-laki atau perempuan. Belakangan, transgender juga dimasukkan ke dalam hijras.

Masyarakat Hindu bisa menerima hijras, seperti yang ada di Mahabharata maupun Kama Sutra. Kaum hijras juga menempati posisi yang berpengaruh di pengadilan Mughal, termasuk menjadi pengawal harem, tempat tinggal para istri kaisar.
 
Namun, pada tahun 1897, hukum kolonial menyatakan bahwa semua orang kasim adalah kriminal dan membuat mereka terpinggirkan. Sebagian hidup dengan menjadi dukun manten dan dukun bayi.  Namun, banyak juga yang banting setir menjadi pekerja seks dan pengemis. Mereka juga sering dianggap sebagai penyebab kesialan dan kemandulan.

Menurut Atul Prasad, mempekerjakan hijras sebagai penjaga keamanan merupakan win win solution, karena mereka tidak berbahaya bagi para wanita juga memberikan kesempatan kerja.

 “Selain memberikan kesempatan kerja, pekerjaan baru itu memberi kami pengakuan sosial,” ujar Anita Hijra, salah satu transgender kepada the Guardian. Selama ini Anita bekerja sebagai dukun bayi. (f)

Baca Juga:
Dari Kasus Via Vallen, Jang Ja Yeon, dan Artis Dunia lainnya, Benarkah Pelecehan Seksual di Dunia Hiburan Dianggap Hal Biasa?
Massoumeh Ebtekar, Wakil Presiden Iran Bidang Perempuan dan Anak Bicara Tentang Pencapaian Wanita di Iran
 


Topic

#transgender, #kekerasanseksual, #india

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?