Health & Diet
Polusi Berefek Buruk Bagi Anak, Ini Langkah Untuk Melindungi Mereka

2 May 2019

Foto: Pixabay
 
Badan kesehatan dunia, WHO, memperkirakan setiap tahunnya satu juta orang meninggal dunia lebih cepat karena paparan polusi udara. Secara ekonomi, World Bank memperkirakan kerugian yang diakibatkan kehilangan tenaga kerja produktif yang meninggal dunia karena efek polusi udara sebesar $225 milyar. 

Efek paparan polusi udara itu mungkin tidak secara langsung namun bisa jadi karena seseorang terpapar sejak anak-anak. Dalam seminar publik yang diinisiasi Greenpeace beberapa waktu lalu di Jakarta disebutkan, anak-anak memiliki risiko kesehatan paling besar akibat paparan polusi udara. Setidaknya ada dua alasan mengapa mereka lebih rentan dibanding orang dewasa. 

Semakin rendah dari tanah, kadar polusi semakin tinggi. Tinggi tubuh anak-anak membuat mereka berada pada zona dimana polusi lebih tinggi. Selain itu, frekuensi napas anak-anak jauh lebih cepat dibandingkan remaja dan orang dewasa. Membuat anak-anak menghirup udara lebih banyak dibanding orang dewasa. Paparan polusi udara dapat meningkatkan kasus gangguan pernapasan seperti asma dan kulit, serta risiko penyakit jantung dan pembuluh darah di kemudian hari.

Bagi Anda yang tinggal di Jakarta, baiknya beri perlindungan lebih pada anak Anda dari paparan polusi udara. Pasalnya Jakarta, pada tahun 2018 menurut riset yang dilansir Airvisual, menjadi kota ke-160 yang memiliki polusi udara paling tinggi di dunia. Jangan senang, Jakarta adalah kota di Asia Tenggara yang paling terpolusi, karena kota lain di urutan sebelumnya rata-rata berada di India dan Tiongkok.

Tingkat polusi di Jakarta pun semakin tinggi dibanding tahun 2018. Jika pada tahun sebelumnya berada pada level moderate, tahun 2018 meningkat menjadi tidak sehat bagi kelompok yang sensitif.

 

Foto: pixabay
 
Berikut adalah saran yang diberikan Greenpeace, organisasi yang sangat vokal dalam menyerukan perlindungan lingkungan, yang bisa Anda lakukan untuk melindungi buah hati Anda:

1. Kurangi polusi di rumah dan sekitarnya dengan cara tidak membakar sampah yang mengandung plastik serta penggunaan bahan bakar seperti kayu, arang, dan batu bara. Tutup jendela dan pintu jika udara jika ada tetangga yang membakar sampah atau kondisi udara sedang buruk.

2. Pastikan sirkulasi udara dalam rumah baik sehingga mencukupi oksigen bagi penghuni rumah.

3.  Cukupi anak dengan makanan bergizi dan air minum yang cukup, sehingga kekebalan tubuh terjaga dan memperlancar pembuangan toksin dari tubuh.

4. Tanam pepohonan di rumah dan sekitarnya, terutama tanaman yang dapat menyerap polutan, seperti tanaman lidah mertua dan peace lily.

5. Hindari sumber polusi. Jika ingin mengajak anak bermain di luar, pilih yang lingkungannya memiliki udara minim polusi. Berjalan-jalan di sisi jalan yang padat kendaraan bermotor, jelas bukan pilihan tepat. 

6. Jika perlu, gunakan alat pemurni udara (air purifier) yang kini banyak dijual di pasaran. 

Karena sejauh ini Bumi adalah satu-satunya planet yang bisa kita diami, yuk, lakukan upaya untuk menurunkan polusi di bumi ini. Semua demi masa depan anak cucu kita juga, kok. (f)


Baca Juga:
Bahaya Kualitas Udara Yang Buruk
Polusi Udara di Dalam Mobil 15 kali Lebih Tinggi Dibanding Udara di Luar Mobil, Ini Faktanya


Topic

#kesehatan, #polusiudara, #kesehatananak

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?