Trending Topic
Web Series: Tontonan Serial Kekinian

25 Aug 2016



Foto: 123RF

Kota Bandung mendadak kosong dan mencekam. Penduduknya satu per satu mati diserang zombi  yang berkeliaran di seluruh penjuru kota. Hanya ada beberapa penduduk yang masih bertahan hidup. Seorang pria menembakkan pistolnya ke arah zombi yang ingin menyerang sahabatnya. Tulisan to be continue kemudian menutup episode pertama tayangan serial web Bandung Survivor yang femina tonton melalui Youtube channel Over Crazy Arts milik Prama Yodha (22), sang sutradara.

Cukup bermodal smartphone dan kuota internet, kini kita bisa menikmati tayangan berkualitas dengan cerita yang menarik, gambar yang bagus dan suara yang jernih. Tidak kalah dengan serial televisi ataupun film layar lebar. Bandung Survivor hanyalah salah satu di antara ribuan serial web Indonesia lainnya yang bisa kita tonton.

Puluhan tahun tayangan televisi mendominasi industri hiburan tanah air. Sejalan dengan berkembangnya teknologi internet, televisi mendapat pesaing baru. Tidak hanya informasi, beragam konten hiburan bisa didapat dengan mudah lewat internet. Mulai dari media sosial, game online, vlog, hingga yang kini tengah populer, serial web.

Serial web adalah bagian dari video online, yaitu tayangan berseri yang menggunakan internet sebagai mediumnya. Mirip dengan serial di televisi, hanya berbeda platform dan durasi penayangan yang cenderung lebih pendek. Sebenarnya, serial web sempat populer pada tahun 2011 hingga 2012. Namun, konten dari serial web saat itu masih sebatas vlog. “Masih jarang orang yang membuat bentuk cerita fiksi bersambung seperti sekarang,” ujar Prama.

Maraknya kreator dan penonton serial web saat ini didukung beberapa faktor. Menurut Dennis Adhiswara (33), CEO Layaria sekaligus produser dan pendiri Komunitas Web Series Indonesia, perubahan gaya hidup pada sebagian besar masyarakat membuat mereka mengalihkan sumber hiburan dari televisi ke internet.

“Tiap orang punya satu smartphone yang tersambung dengan internet. Tidak heran kalau sekarang orang lebih senang menonton di internet,” ujar Dennis.

Tayangan yang cenderung monoton di televisi juga menjadi salah satu penyebab masyarakat mencari tontonan lain. Di saat bersamaan serial web menawarkan banyak variasi cerita, seperti drama, komedi, horor, thriller, animasi, bahkan ada juga yang mengangkat cerita-cerita seperti superheroes  hingga yang berbalut kebudayaan.

“Saya tinggal ketik kata kunci genre yang ingin saya tonton, pilihannya langsung keluar dan banyak,” ujar Prama, yang berhasil menyabet tiga penghargaan sekaligus dari serial web Bandung Survivor di ajang Bandung Youth Short Film Competition 2015.

Tidak hanya menjadi pilihan, serial web juga menjadi terobosan baru para sineas. Di Indonesia, saat ini serial web menjadi ajang bagi banyak sutradara baru unjuk gigi menayangkan karya mereka.

“Ini sangat membantu. Dulu, sutradara baru sulit mencari wadah untuk memamerkan karya mereka. Sekarang mereka punya wadah yang bisa digunakan kapan saja,” ujar Andri Cung, sutradara serial web Kisah Carlo.  

Makin meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia dari tahun ke tahun, (102,8 juta pengguna pada tahun 2016 dan diperkirakan menjadi 112 juta pada tahun 2017) menurut data eMarketer, otomatis  makin meningkatkan jumlah penonton dan kreator serial web. Orang mulai melirik serial web dan diprediksi menjadi pasar yang besar. Karena itu, mulai banyak orang yang menggarap serial web dengan serius untuk mencari penonton.

Orang-orang di bisnis industri film pun mulai mencari peluang baru. Mungkin dalam satu tahun ke depan serial web akan lebih ramai dan orang akan berlomba-lomba menjadi yang pertama memulai bisnis ini di Indonesia,” tambah Andri.

Sejalan dengan Andri, Dennis mengatakan, meski berbeda platform, bisnis konten akan selalu diminati masyarakat. “Saat ini sudah banyak sekali sineas yang bisa rutin berkarya dan mendapatkan penghasilan dari serial web. Jadi, jelas ini akan terus berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi yang tidak bisa kita hindari,” ujar Dennis. (f)
 


Topic

#serialtv

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?