Foto: Twitter / @HopkinsMedNews, John Hopkins School of Medicine
Setelah 30 tahun menerima residensi, Departemen Bedah Saraf Sekolah Kedokteran John Hopkins, Baltimore, Maryland, Amerika Serikat belum pernah menerima dokter wanita berkulit hitam. Dalam setahun, program bergengsi itu hanya menerima 2-5 dokter residen.
Dalam profil singkatnya di situs resmi John Hopkins, Nancy Abu-Bonsrah menuliskan keinginannya untuk menyediakan perawatan medis terutama bedah di daerah-daerah yang sangat membutuhkan. “Saya berharap bisa kembali ke Ghana, melayani komunitas dan membantu membangun infrastruktur pelayanan bedah yang berkelanjutan,” tulis Nancy yang tinggal di Ghana hingga ia berusia 15 tahun, sebelum pindah ke Maryland, AS, sekitar 11 tahun lalu.
Dokter ahli bedah saraf wanita keturunan Afrika-Amerika pertama di Amerika Serikat adalah Alexa Irene Canady pada tahun 1984. Menurut laporan Northwest Neurosurgery, perbandingan jumlah dokter bedah saraf wanita dan pria cukup jauh di Amerika Serikat, yaitu 1:20. Di tahun 2009, dari 200 dokter bedah wanita, hanya ada 9 dokter wanita berkulit hitam.
Jika berhasil menyelesaikan program ini, Nancy juga akan menjadi dokter pertama di keluarga besarnya. Good luck with the journey, Nancy! (f)
Baca juga:
Hotlin Ompusunggu - Dokter Gigi Penyelamat Hutan
Dessy Natalia, Peneliti yang Membuat Alat Pendeteksi Murah Penyakit DBD
Topic
#Gender, #Pendidikan