Sex & Relationship
4 Tantangan Bila Pacaran dengan Pria Berstatus Duda

26 Jul 2016


Foto: Fotosearch

Meskipun statusnya sama-sama bebas untuk dipacari, duda nggak bisa disamakan dengan pria lajang. Ada lebih banyak faktor yang harus kita pertimbangkan sebelum menjalin hubungan dengan seorang duda. Kalau nggak siap, sad ending bakal menanti kita. Untuk lebih jelasnya, simak hasil obrolan CC bersama konselor pernikahan dan relationship Dewi Dewo, Psi, CHt berikut.
 
Punya Daya Tarik
Menurut Dewi, duda memang punya daya tarik tersendiri. Wanita menganggap duda lebih mapan dan matang sehingga lebih menjanjikan untuk dijadikan pasangan dibanding pria lajang.

“Pernikahan membuat pria menjadi lebih dewasa dalam berpikir. Mereka biasanya juga lebih mapan karena umumnya pria mengutamakan kesuksesan karier sebelum menikah. Jadi, jangan heran kalau duda dianggap punya paket lengkap, yaitu lebih matang, mapan, dan punya jam terbang dalam mengambil peran sebagai kepala keluarga.”

Kelebihan lain yang dilihat wanita dari pria berstatus duda adalah keberanian mereka berkomitmen. Pernah menikah membuktikan mereka nggak takut melangkah ke jenjang yang lebih serius. Dengan begitu, harapan untuk cepat menikah tampak lebih mudah terwujud ketika menjalin hubungan dengan duda.
          
Tantangan di Depan Mata
Meskipun terlihat lebih menjanjikan, ada beberapa tantangan yang harus kita hadapi jika menjalin hubungan dengan seorang duda.

1. Terikat masa lalu
Jika berpacaran dengan duda yang sudah memiliki anak, kita nggak cuma harus siap menjadi ibu tiri, tapi juga berurusan dengan mantan istri. Soalnya, nih, si dia akan terus berkomunikasi dengan mantan istrinya tentang pengasuhan anak mereka. “Kalaupun belum punya anak, ikatan dengan keluarga mantan istri nggak bisa dilepas begitu saja. Apalagi jika perceraian terjadi baik-baik. Bisa saja mantan adik ipar mengundang pasangan kita ke acara pernikahannya. Ketika kita ikut hadir, pertemuan dengan mantan istri nggak bisa dihindari.”

2. Siap dibandingkan
Jika sang mantan istri meninggalkan kenangan yang sangat baik, kita harus siap jika camer—bahkan pasangan—mulai membandingkan kita dengannya. “Setiap orangtua pasti akan menilai calon menantunya. Jika ada saingan yang terlihat lebih baik—dalam hal ini si mantan istri—kita harus ekstra sabar dan siap dibanding-bandingkan. Kerahkan kemampuan untuk mengambil hatinya dan berbuat sebaik mungkin agar bisa jadi ‘pemenang’.”

3. Restu ortu
Beberapa ortu masih sulit menerima kalau anaknya berpacaran dengan duda, terutama yang bercerai dan punya anak. Duda dianggap pernah gagal membina rumah tangga dan mungkin bisa terjadi lagi. Adanya anak juga dinilai akan membebani kita. Dan, akan sulit juga bagi mereka menganggap si anak sebagai cucunya sendiri.

4. Stigma negatif
Nggak bisa dipungkiri, masih ada saja orang yang menganggap berpacaran dengan duda adalah hal negatif. Kita juga harus tahan banting menghadapi cibiran orang lain atau bahkan keluarga besar. (f)

Fanny Indriawati
 



Topic

#masalahhubungan

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?