Profile
Joanna Lasmono, Melahirkan Buku Karena Resep Masakan Rumahan

26 Mar 2017


Foto: Hermawan

Ia bukan chef, tapi ibu rumah tangga yang tidak punya latar belakang khusus di bidang kuliner. Namun, melalui resep masakan rumahannya yang mudah, sederhana, dan selalu menggunakan bahan-bahan segar, Joanna Nalapraya Lasmono berhasil menginspirasi 16.600 followers Instagram-nya dan melahirkan buku resep The Cookbook Diary Recipes from the Heart, a Cooking Journal of Joanna Lasmono.

Ditinggal asisten rumah tangga yang mengatur urusan masak di rumah ternyata membawa berkah tersembunyi bagi Jo, sapaan akrab Joanna. Selama itulah, ia total terjun ke dapur untuk menyiapkan makan malam keluarga. Kreativitasnya itu tidak hanya dinikmati keluarganya, sesekali ia juga mengundang teman-teman ke rumah untuk menyantap masakannya.

“Itu cara saya menantang diri, agar kemampuan saya memasak terus meningkat. Tiap kali mengundang teman, saya buat tema masakan berbeda-beda. Kadang-kadang Chinese food, Greek food, atau lainnya. Sepertinya teman-teman selalu senang kalau saya undang ke rumah,” ucapnya, tersenyum. Berbagi masakan dan resep ternyata juga Jo lakukan di Instagram. Menggunakan akun Instagram @fourseasonsdelights, tak disangka, banyak orang mulai melirik resep-resepnya.

“Karena tinggal di Four Seasons Residence, maka saya ciptakan nama yang sama untuk Instagram. Di situ, saya  tiap hari menciptakan masakan untuk keluarga. Karena saya juga hobi memotret, sekalian saja masakan yang sudah jadi saya abadikan dan unggah di akun Instagram sekaligus resepnya,” papar Jo.

Selama 4 tahun, Jo aktif menggunakan media sosialnya. Dari sekitar 7.000 foto yang diunggahnya, Jo berhasil mengumpulkan 16.000 lebih followers. “Kalau dihitung, sebenarnya tidak ada yang signifikan dengan jumlah follower saya. Jumlah follower hanya 2 kali lipat dari jumlah fotonya. Artinya,  tiap kali posting foto, hanya bertambah 2 followers,” ucapnya, merendah. 

Meski unggahan kreasi menunya menggoda, Jo mengaku tidak ada tujuan bisnis sama sekali di dalamnya. Baginya, media sosial bukanlah alat untuk strategi marketing, tetapi semata untuk menyenangkan dirinya dan juga orang lain. “Dengan berbagi resep masakan, mereka bisa tahu kegiatan ibu rumah tangga juga bisa produktif,” tambahnya. 

Memasak memang bukan hal baru bagi Jo. Ia mengaku, sejak kecil dunianya sudah dikelilingi aneka bumbu, aroma, dan palet rasa. Untuk lebih mengeksplorasi kemampuannya mengolah bahan makanan, terkadang ia mengambil langkah yang tidak biasa agar makin termotivasi. Misalnya, saat makan di restoran di luar negeri, ia akan mengingat menu yang dipesan oleh keluarganya, lalu memasak makanan yang sama di rumah. 

“Saya selalu menjadi copycat untuk menu-menu yang pernah disantap keluarga. Ini menyenangkan, karena saat saya menghidangkan menu tersebut di rumah, kenangan saat makan bersama di luar terasa terulang kembali, walau rasanya tidak begitu sama, ya…,” ungkap ibu dari Savanna (16) dan Danno (14) ini, tertawa. 

Begitu pula saat ia ingin belajar memanggang kue. Hanya belajar 4 kali dari teman, Jo langsung berani menawarkan orang lain untuk memesan cup cakes darinya. Padahal, saat itu pengetahuan memanggangnya masih dangkal. “Saya pikir, kalau saya buat kue untuk diri sendiri, siapa yang peduli enak atau tidak? Sementara, kalau pesanan dan sudah dibayar, ada tanggung jawab untuk membuat kue yang enak. Lucunya, ketika deal pemesanan, saya malah kelabakan,” ucapnya, lagi-lagi sambil tertawa.

Dari kenekatannya itu, Jo justru lebih terdorong untuk berkreasi di dapurnya. “Saya bukan chef, tapi saya punya passion dan tidak pernah lelah belajar. Saya juga memaksimalkan teknologi, seperti blender, peeler, dan lain-lain, sehingga tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di dapur. Karena itu, jika saya bisa, maka kamu juga bisa,” tegas Jo, yang sejak tahun 2013 dipercaya menjadi host situs masakan rumahan Indonesia, Rasamasa.

Dalam rubrik Rasamasa Dapur Jo, terdapat 52 videoklip memasak karya Jo yang ditampilkan dalam durasi 3 menit, seperti Pecel Bumbu Satai, Sekoteng Dapur Jo, dan Nasi Bakar Ikan Tongkol. “Saya pilih masakan yang proses pembuatannya sangat sederhana dan cepat, supaya bisa ditiru ibu-ibu muda, anak kos, dan remaja,” jelasnya, antusias.

Tak lama setelah itu, Jo juga mendapat tawaran dari teman dekatnya untuk menjadi kontributor di sebuah majalah gaya hidup. Kaget bercampur senang. Terutama karena sejak pertemuan pertama, sudah ada pembicaraan mengenai pembuatan buku. Akhirnya, setelah 3 tahun konsisten berbagi resep di majalah, buku resep pertamanya pun lahir.

“Buku ini merupakan kompilasi dari menu-menu kreasi saya yang pernah tampil di majalah. Terpilih 52 resep untuk mengisi 186 halaman. Saya dedikasikan untuk keluarga tercinta, semoga bisa menginspirasi banyak orang,” katanya, senang. (f)

Baca Juga:


Topic

#wanitahebat

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?