Health & Diet
Gula Darah Terlalu Tinggi Atau Terlalu Rendah Sama-sama Berbahaya

30 Oct 2018


Foto: Shutterstock

Bukan cuma kadar gula darah tinggi yang perlu diwaspadai oleh penderita diabetes, tapi juga kadar gula yang rendah (hipoglikemia). Hipoglikemia merupakan sebuah kondisi yang membutuhkan perhatian khusus dari pasien diabetes dan keluarga pasien selama 24 jam.

Menilik data dari studi IO HAT Indonesia baru-baru ini, secara umum, 36,4% pasien tidak tahu apa itu hipoglikemia ketika gejala awal. 25,7% angka kejadian hipoglikemia pasien per tahun dan 13% angka kejadian hipoglikemia berat pasien per tahun. 83 persen dari penderita diabetes tipe 1 mengalami kejadian hipoglikemia setidaknya sekali sebulan, sedangkan 47 persen dari penderita diabetes tipe 2 mengalami kejadian hipoglikemia setidaknya sekali sebulan.

“Hipoglikemia dan konsekuensinya adalah beban yang cukup besar untuk pasien diabetes. Hipoglikemia ini adalah sebuah kondisi yang berbahaya, terutama karena kejadian hipoglikemia seringkali tidak disadari oleh pasien diabetes, sehingga mereka tidak melaporkan kejadian ini kepada dokter. Padahal hipoglikemia kronis dapat menyebabkan koma hingga kematian,” kata dr. Dante Saksono, SpPD-KEMD, Ph.D, endokrin dalam media briefing Inovasi Terapi Insulin Generasi Baru Sebagai Solusi Pasien Diabetes dengan Risiko Hipoglikemia yang diinisiasi PT Novo Nordisk Indonesia di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

Saat ini menurut dr. Dante ada 2 jenis terapi pengobatan untuk diabetes, yaitu dengan obat diabetes oral (OAD) atau insulin, dan hipoglikemia pada pasien diabetes bisa juga disebabkan oleh pengobatan yang tidak sesuai. Untungnya, seiring berkembangnya teknologi pengobatan, inovasi terapi insulin generasi baru telah menyesuaikan dengan kebutuhan pasien yang salah satunya adalah untuk mengurangi risiko hipoglikemia.

Risiko hipoglikemia juga bisa dikurangi jika pasien rajin memeriksa nilai kadar gula darah secara berkala. Periksakan HbA1c, komponen dalam darah terkait glukosa, dan nilai gula darah untuk mengetahui kadar normal gula darah. Anda boleh merasa aman apabila hasil HbA1c kurang dari 7 persen, kadar gula darah puasa kurang dari 130 mg/dl, dan bernilai kurang dari 180 mg/dl dua jam setelah puasa.”

Selain itu, risiko hipoglikemia dapat dikurangi dengan dukungan keluarga dan pengasuh pasien dalam proses perawatan pasien diabetes, inovasi perawatan diabetes, dan alat pantau yang dapat mengendalikan gula darah serta mengurangi risiko hipoglikemia.

Tak kalah penting adalah menciptakan persamaan pemahaman mengenai hipoglikemia serta memastikan bahwa hipoglikemia menjadi salah satu hal utama yang diperhatikan selama proses perawatan diabetes termasuk elemen penting dalam upaya mengurangi risiko hipoglikemia.

Ya, perawatan yang inovatif tidaklah cukup, diperlukan edukasi untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tidak kalah penting untuk mencegah dan menangani diabetes secara tepat di Indonesia.
 
Diabetes merupakan beban yang semakin berat bagi dunia. IDF memperkirakan 425 juta orang atau setidaknya satu dari 11 orang berusia 20 – 79 tahun hidup dengan diabetes di tahun 2017, dan Indonesia menjadi rumah bagi 10,3 juta orang yang hidup dengan diabetes. Oleh karenanya dibutuhkannya upaya yang konsisten dalam menciptakan sebuah inovasi serta inisiatif terkini untuk penanganan diabetes. (f)

Baca Juga:

Tahukah Kamu, Sering Menulis Tangan Membuat Daya Ingat Lebih Tajam
Trik Bagi Yang Suka Makan Mi Tengah Malam ala Eddrian Tjhia
Bugar dengan Top 5 Video Latihan Youtube


Topic

#diabetes, #kesehatan

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?