Food Review
Merayakan Rasa di NUSA Indonesian Gastronomy

28 Jan 2017


Foto: Shinta Meliza
 
Kebolehan restoran berperingkat terbaik dunia, Noma, Kopenhagen, dalam menyajikan Nordic cuisine dari bahan lokal terpendam membulatkan keinginan lama chef Ragil Wibowo untuk membawa hidangan Indonesia dalam seni terbaiknya di tanah sendiri.

Ia mewujudkannya di NUSA Indonesian Gastronomy, restoran yang berdiri dalam bentuk bangunan kolonial yang apik, hasil relokasi. Di sini, teknik masak tradisional yang sudah lama tertinggal, berpadu dengan bahan pangan dan rempah artisan. 

Riset bahan, teknik memasak, dan cerita di balik makanan lokal yang didalami Ragil bersama istri, Mei Batubara, tiba di hadapan kita dalam bentuk sajian pembuai indera cecap. Penataan kontemporer mengeskalasi tampilan hidangan yang dibiarkan sesuai penamaan tradisionalnya ini.  Ragil meyakinkan tim dapur untuk memiliki tingkat kesadaran yang sama dalam menyajikan hidangan dalam level berbeda ini. NUSA memang merupakan langkah besar bagi industri restoran di Jakarta.

Set menu NUSA terdiri atas pilihan 3 atau 5 hidangan, berisi welcome drink, amuse-bouche, pre dessert, dan petit four. Sepenggal cerita akan disampaikan pelayan saat hidangan disajikan. Sebuah pengalaman gastronomi yang belum pernah femina rasakan.

Deretan menu di NUSA melingkupi jenis-jenis yang mungkin belum akrab di telinga mereka yang tidak terlalu mendalami keanekaragaman hidangan Nusantara. Ada Gohu Udang dan Kohu-Kohu Tuna (Maluku Utara), Karabu Dendeng, Tuna Sambal Tempoyak, Teh Talua, dan Pisang Kapiak. Beberapanya langsung dipelajari Ragil di Sumatra. 

Ada pula Na Niura khas Toba, menggunakan andaliman Pulau Samosir. “Walau andaliman juga mulai dijual di Jakarta, andaliman Pulau Samosir memiliki percikan rasa sitrus yang sulit disamai,” ujarnya. 

Juga menarik, Sie Kameng, lamb curry Aceh dengan perpaduan 22 rempah, serta Ayam Lempah Kulat Pelawan, yang menggunakan jamur pelawan yang hanya tumbuh di Hutan Pelawan, Bangka. Kulat (jamur) Pelawan terbilang langka dengan harga yang mencapai jutaan rupiah per kilonya. Teriring cita rasa gurih bersama karakter aromatik yang alami pada jamur ini. 

Jangan mengira Ragil berhenti di menu yang tertera sekarang ini. Di antara kesibukan sebagai restaurateur dengan berbagai restoran di Indonesiaia berpacu dengan waktu dalam menemukan bahan yang nyaris punah di negeri ini dan memperkenalkannya di 'panggung' NUSA. Walau berada dalam kelas yang sepadan untuk mengesankan mata asing, NUSA sebenar-benarnya adalah ‘hadiah’ bagi generasi kita yang jauh dari makanannya sendiri. (f)

Alamat: Jl. Kemang Raya No.81, Jakarta.
Telp: (021) 7193954.
Jam buka: 18.00-00.30 WIB (Rabu–Jumat), 11.00–15.00 WIB, 18.00–00.30 WIB (Sabtu – Minggu), Senin dan Selasa tutup.
Harga*): Rp35.000–Rp550.000 (belum termasuk tax 10% dan service charge 8%).
Suasana: Ruangan minimalis, dihangatkan dekorasi karya seniman lokal.

 
Baca juga:
Menikmati Rasa Asia Tenggara dan Barat di GIOI


Topic

#KulinerJakarta

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?