Family
Sering Merasa Kecewa Setelah Mengambil Sebuah Keputusan? Ini Alasannya

10 Apr 2017


Foto: Pixabay
 
Saya memiliki kelemahan dalam mengambil keputusan, baik untuk urusan suami, anak, pekerjaan, maupun urusan rumah tangga. Sebalnya, setelah keputusan itu diambil, saya menyesal dan merasa tidak puas. Bagaimana keluar dari situasi ini?
 
Karen - Solo

Tampaknya, Anda perlu mengembangkan kemampuan mengambil keputusan. Hal pertama yang perlu dipahami adalah, setiap keputusan pasti ada risikonya. Jadi, sebelum memutuskan sesuatu, pertimbangkanlah aspek risiko yang paling bisa Anda kendalikan. Jangan sekali pun mengambil keputusan yang risikonya belum bisa Anda perhitungkan.

Jika Anda sudah tahu sejak awal bahwa keputusan Anda akan mengecewakan orang lain, cari tahu apa alasan yang mendorong Anda untuk mengambil keputusan tersebut. Apakah alasan itu  memang kuat? Kalau jawabannya  ya, maka risiko mengecewakan orang lain tidak bisa dihindari dan Anda sudah tahu betul bahwa ada yang lebih penting dari itu.

Harapan orang lain yang berbeda-beda akan sulit dipenuhi seluruhnya. Pasti ada yang dikorbankan demi kepentingan yang lebih besar. Biasakan untuk mengambil keputusan atas dasar keadilan, sehingga, jika Anda tidak memenuhinya, Anda tidak perlu khawatir. Di dalam setiap keputusan pasti ada tanggung jawabnya. Jika menurut Anda alasan yang mendasarinya bisa dipertanggungjawabkan, maka tinggal keberanian yang Anda butuhkan. Jadilah orang yang mengendalikan situasi, bukan dikendalikan orang lain. (f)

Baca juga:
Sering Merasa Cemas Menghadapi Perubahan? Jangan Dibiarkan!
Bebas Cemas di Kantor Baru

 


Topic

#psikologi

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?