Career
Punya Bos Suka Bergosip? Ini Cara Menghadapinya

26 Nov 2016


Foto: Fotosearch

“Hari ini Rena tidak masuk kerja sampai tiga hari ke depan. Teman-teman yang lain tolong bantu mengambil alih pekerjaannya untuk sementara. Semalam dia SMS saya, katanya minta waktu untuk mengurus masalah keluarga. Dengar-dengar, sih, dia lagi ada masalah sama suaminya. Benar enggak, sih, kalau suaminya selingkuh?” ujar si ‘bos’, membuka hari.
 
Untuk menyiasati kedatangan atasan yang gemar bergosip, konsultan karier dan CEO The Jakarta Consulting, Patricia Susanto, memberikan beberapa tip.
 
Selama masih berada di lingkup yang sama dengan atasan, Anda akan terus berhubungan dengan atasan dan memungkinkan untuk berbincang. Jika hal itu terjadi, maka tugas Anda adalah menjadi pengontrol pembicaraan.
 
“Pembahasan yang sudah melenceng, jangan ditanggapi. Tugas Anda mengarahkan pembicaraan ke topik semula. Hindari juga membahas topik yang memicu atasan bertanya lebih jauh, misalnya membahas kemampuan rekan kerja lain.  Atasan akan mencari celah untuk mendapatkan informasi. Katakan saja Anda tidak mengetahui lebih lanjut,” jelas Patricia.
           
Jangan lupa untuk mengingatkan topik mana yang menjadi hal paling krusial untuk dibahas. Akan lebih mudah juga jika Anda memiliki draft line topik yang harus diutamakan sehingga atasan mengerti bahwa hal-hal selain itu dikesampingkan dulu.
 
Menurut Patricia,  makin dekat atasan kepada Anda,  makin mudah bagi Anda untuk mengadakan negosiasi dengannya. Anda perlu mengetahui dahulu karakter atasan. Dalam organisasi yang tidak terlalu besar, atasan cenderung berbaur dengan karyawan, dan sebaliknya.
           
“Jika tidak terlalu dekat butuh pendekatan khusus, misalnya pertemuan empat mata atau pertemuan yang dimediasi oleh pihak HR. Saat negosiasi, ungkapkan bahwa kebiasaannya membuat produktivitas bekerja menjadi menurun dan tidak efisien karena menyita waktu,” ujar Patricia.
 
Untuk atasan yang memiliki kedekatan, negosiasi akan lebih mudah. Negosiasi bisa dilakukan dalam situasi santai yang bersifat sharing. Rosi (28), karyawan swasta di Cepu, Jawa Tengah, pernah mengalami hal serupa. Saat itu atasan diajak melakukan evaluasi oleh karyawannya.
 
“Atasan kami sudah sangat dekat dengan kami karena perusahannya kecil. Kami duduk dan bicara santai bersama. Agar lebih sopan, kami sepakat mencantumkan kritik dan saran dengan cara dituliskan pada secarik kertas. Cara ini terkesan fun tanpa menghakimi. Sejak itu atasan jarang bergosip lagi,” ujarnya.
 


Topic

#gosipkantor

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?