BizNews
Manfaatkan Teknologi Digital Untuk Lesatkan Bisnis

12 Nov 2018


Foto: Honda Tranggono
 
 
Lily Puspasari, Programme Management Specialist UN Women Indonesia, menyampaikan bahwa "50% dari jumlah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) adalah wanita. Meski begitu, masih ada faktor-faktor yang menghambat wanita mencapai posisi yang tinggi seperti berlakunya norma-norma sosial yang membatasi wanita untuk berkiprah secara aktif," ujar Lily dalam diskusi panel Digital Melesatkan Bisnis Anda, Indonesian Women's Forum 2018 di Ciputra Artpreneur, 8 November lalu. 

Tak hanya hambatan dari luar, faktor dari dalam diri yaitu self filtering juga kerap muncul. Hal ini membuat wanita mempertanyakan apakah yang dia lakukan akan berakibat buruk bagi dirinya sendiri maupun orang di sekitarnya. 

Disinilah kemajuan teknologi digital muncul menjadi salah satu solusi untuk membantu wanita wirausaha. “Apabila kita ingin maju, kita manfaatkan sepenuhnya platform yang ada termasuk digital platform melalui komersialisasi e-commerce”, ujar Lily. “Saling berjejaring bisa menjadi faktor pendorong yang sifatnya eksternal supaya yang mengikis keraguan dari dalam diri wanita pengusaha itu,” lanjutnya.

Karena itu, pemerintah lewat Kementerian Perindustrian Republik Indonesia bekerja sama dengan Google, berusaha meningkatkan penetrasi pasar dengan digitalisasi. “Kami akan mendampingi ibu-ibu khususnya UKM ini untuk bagaimana caranya lebih mudah lagi penetrasi pasar,” ungkap Gati Wibawaningsih, Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian RI.

Ia berharap wanita Indonesia tidak takut akan era digitalisasi ini karena pemerintah akan membantu karena salah satu dari 10 prioritas nasional yang sudah dimiliki pemerintah adalah meningkatkan daya saing IKM melalui e-commerce.

Putri Alam, Head of  Public Policy Google Indonesia, pun meyakin bahwa menjadi melek digital kita akan mendapatkan banyak informasi informasi yang akan berguna untuk bisnis. Beberapa tahun belakangan Google menginisiasi program womenwill, untuk menciptakan peluang ekonomi bagi wanita di seluruh dunia.

Melalui pelatihan, acara, dan advokasi yang diberikan womenwill  diharapkan banyak wanita pengusaha dapat berkembang dan berhasil dengan memaksimalkan teknologi untuk mengasah keterampilan, mendapatkan inspirasi, dan terhubung satu sama lain. “Womenwill juga tersedia secara online. Google punya kurikulum online. Anda yang enggak sempat datang Sabtu-Minggu ke acara womenwill, bisa mengunduhnya, ” ujar Putri. 

Namun, meski demikian, Euis Saedah, Sekjen Dewan Kerajinan Nasional, mengingatkan agar fungsi digital jangan hanya di hilir tapi harus sampai juga ke hulu. Misalnya pada proses produksi, supply chain, pengadaan barang dan sebagainya. Pasalnya, banyak wirausaha yang kesulitan ketika demand meningkat akibat kapasitas produksinya yang terbatas. Dengan bantuan teknologi, masalah peningkatan kapasitas produksi ini tentunya bisa terbantu.

Di samping cara menjual yang lebih baik, Euis meningatkan, agar pemerintah juga memerhatikan soal produksi. Karena menurutnya masih banyak persoalan dari segi produksi seperti material yang sulit dicari dan kurangnya pelatihan untuk meningkatkan kualitas pengrajin. (f)
 
Fitria Febriyola (Kontributor)

Baca Juga:


Womenwill Ingin Dongkrak Digital Literacy Wanita Pengusaha Di Ajang Indonesian Women’s Forum 2018

IWF 2018 Menggugah Semangat Wanita Indonesia untuk Bersaing di Era Digital

 


Topic

#iwf2018, #indonesianwomensforum18, #googlewomenwill, #wirausaha, #wanwir

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?