Trending Topic
Saat Anggun, Najwa Shihab, Silvia Halim, dan Devi Asmarani Bilang #SiapaBilangGakBisa

13 Nov 2018



Foto: Shinta Meliza
 
Indonesian Women's Forum 2018 menjadi ajang wanita untuk saling berbagi cerita dan menginspirasi. Pada hari kedua IWF 2018, 9 November 2018, Anggun (Pantene Indonesia Brand Ambassador), Silvia Halim (Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta), Najwa Shihab (Jurnalis dan Founder Narasi TV) dan Devi Asmarani (Editor in Chief Magdalene.co) hadir berbagi pengalaman dalam sesi #SiapaBilangGakBisa yang didukung oleh Pantene Indonesia dari P&G. 

Anggun, wanita Indonesia pertama yang muncul patung lilinnya di Madame Tussauds Bangkok, mengatakan menjadi seorang ibu yang bekerja memang sulit untuk membagi waktu. Baginya itu merupakan konsekuensi.

Menurutnya, apapun yang dilakukan semua tergantung kemauan diri sendiri dan keputusan yang kita buat.  “Salah satu tantangan besar dalam karier adalah diri sendiri. Untuk membuat keputusan, mau apa nggak, siap apa nggak,” ungkap Anggun.

Begitu pula dengan Silvia Halim yang sering disebut 'pendekar wanita infrastruktur' menjadi seseorang yang berani mengambil keputusan untuk meninggalkan kehidupannya yang sudah mapan di Singapura. 

Walaupun sebelumnya tidak pernah berpikir untuk kembali ke Indonesia karena beberapa hal, namun akhirnya ia kembali untuk membangun negara kelahirannya. Silvia mengatakan, awalnya ia bertanya kepada diri sendiri apa lagi yang bisa ia lakukan. “Saya tidak ingin stuck di posisi yang nyaman saat itu,” akunya.

Ia mengaku tergugah oleh ucapan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Gubernur Jakarta saat itu, mengumpulkan dan mengajak para profesional muda Indonesia yang berada di Singapura, termasuk Silvia untuk kembali ke Jakarta untuk membantu membangun kota Jakarta bahkan Indonesia. “Apa yang dia sampaikan itu benar-benar membangunkan dan membuka mata saya. Saya selama ini membangun negara lain. I think this is my opportunity.

Senada dengan Silvia, bukan hal yang mudah juga bagi Najwa Shihab untuk meninggalkan stasiun televisi tempat dia bekerja selama 17 tahun.  “Kadang terlalu  banyak mikir yang membuat kita ragu-ragu,” ucap Najwa. Dengan segala drama dan ketakutan yang dia alami, akhirnya dia berani memutuskan untuk mendirikan Narasi TV.

"Kalau menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu, tidak akan pernah ada waktu yang tepat. Saya pernah membaca, lebih baik menyesal melakukan sesuatu daripada menyesal tidak melakukan sesuatu,” ujar Najwa.

Melihat dunia media yang berubah meyakinkan Najwa bahwa satu-satunya cara bertahan terhadap perubahan adalah dengan berubah. Salah satu quotes yang menarik sekaligus menginspirasi dari Najwa ialah “Jangan takut jatuh dan terantuk, dengan terbentur kau akan terbentuk”.


Foto : Shinta Meliza

Seperti yang dialami Najwa, Devi  Asmarani, Editor in Chief dan founder Magdalene.co juga memutuskan berubah setelah 22 tahun menjadi jurnalis. Ia memutuskan berhenti karena merasa jenuh dan merasa apa yang dikerjakannya tidak memberi dampak untuk masyarakat. 

Setelah sempat menjadi guru yoga dan penulis lepas, ia memutuskan membuat majalah online Magdalene.co yang berkarakter feminis. “Kami mau mendobrak dengan mengangkat isu-isu yang tidak berani diangkat oleh media mainstream."

Keberanian Devi mengangkat isu-isu yang mempertanyakan norma-norma yang dianggap membelenggu atau membatasi wanita segera mendapat perhatian dari publik.

Kisah keempat wanita berani tersebut menghidupkan suasana di ruang konferensi menjadi panel diskusi yang interaktif. Tentu saja, diharapkan para pesert IWF 2018 terinspiras untuk tidak ragu dalam mengambil keputusan untuk kehidupan yang lebih baik. Jadi, #SiapaBilangGakBisa?

Di penghujung sesi diskusi kedua, penganugerahan kepada 10 wanita hebat pemenang award #SiapaBilangGakBisa pilihan brand ambassador P&G (Anggun, Raline Shah, dan Maudy Ayunda) dan Narasi TV Aldrich Gopal, membuka dengan penjelasan tentang kampanye #SiapaBilangGakBisa.

Kesepuluh pemenang tersebut adalah: Nicky Claraentia Pratiwi (Bekasi), Lusty Romana (Medan), Dra. Nuraeni (Kab. Gowa), Ema Yunita (Aceh), Lisda Setiawan (Jakarta), Ashtra Effendi (Jakarta), Adek Berry (Jakarta), Dian Sasmita (Jawa Tengah), Sri Ngesti Wati (Semarang), dan Nurul Hikmah (Banyuwangi). (f)

Fitria Febriyola (Kontributor)

Baca Juga:


Topic

#iwf2018, #indonesianwomensforum, #SiapaBilangGakBisa

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?