Trending Topic
5 Keunikan Saat Menonton Asian Para Games

8 Oct 2018


Foto: Shutterstock
 
Jangan lewatkan pertandingan multi event Asian Para Games yang berlangsung dari 6 – 13 Oktober 2018 di Jakarta. Menyaksikan para atlet difabel bertanding di Asian Para Games akan melatih empati dan memberi inspirasi bagi siapapun.  
 
Asian Para Games ini memang istimewa. Anda bisa terharu biru saat menonton. Berbeda dengan pertandingan olahraga biasa, ada hal unik yang juga perlu diperhatikan penonton. Beriku beberapa di antaranya:
 
1/ Ada saatnya para penonton diharapkan untuk tenang pada saat pertandingan berlangsung. Seperti terjadi di cabor para swimming. Penonton diharap untuk tenang dan tidak mengeluarkan suara karena mereka harus berkonsentrasi penuh untuk mendengar aba-aba dalam suara yang tinggi.
 
2/ Jika yang bertanding adalah atlet tuna rungu, kita tidak bertepuk tangan untuk menyemangati atau sekadar memberikan selamat, tapi kita hanya diperbolehkan mengangkat dan melambaikan-lambaikan tangan. Bagi atlet tuna rungu, gerakan tangan kita berfungsi seperti bunyi tepuk tangan.
 
3/ Jangan menggunakan jalur khusus yang diperuntukkan bagi penonton berkebutuhan khusus yang ingin menonton cabor Asian Para Games. Penonton umum dilarang untuk melewati jalur tersebut. Kita akan diarahkan oleh petugas untuk masuk dari pintu yang sudah disediakan.
 
4/ Apabila selama ini orang membedakan prestasi berdasarkan warna medali, yaitu emas, perak, dan perunggu, untuk Asian Para Games 2018 ini kita dapat membedakannya berdasarkan nyaring bunyi dari masing-masing medali. Medali emas memiliki 26 buliran bola kecil di dalamnya, medali perak memiliki 20 bulir, dan medali perunggu 16 bulir. Dengan demikian, semakin nyaring, maka semakin tinggi penghargaan medali yang didapat. Sementara itu, medali berbahan dasar besi yang disepuh emas, perak, dan perunggu ini selain menampilkan ukiran slogan “The Inspiring Spirit and Energy of Asia”, juga memiliki kode medali yang ditulis dalam huruf braille, atau huruf timbul bagi atlet disabilitas Netra.
 
 
Foto: Shutterstock

5/ Dalam kompetisi Asian Para Games, beberapa cabang olahraga dipertandingkan berdasarkan jenis disabilitas yang disandang oleh atlet. Seperti bulutangkis dan renang.

Secara garis besar, ada dua kategori dalam cabor bulutangkis, yaitu menggunakan kursi roda (WH, kependekan dari wheelchair) dan berdiri atau biasanya disingkat menjadi S (standing). Ada nomor single, double, serta mixed dengan beberapa kategori, misalnya; WH (wheelchair) 1: khusus atlet dengan gangguan berat dari pinggul ke bawah serta tangan atau kaki dan bermain setengah lapangan, WH (wheelchair) 2 : khusus untuk atlet dengan gangguan lebih ringan dibandingkan WH 1, SL 3 untuk atlet dengan gangguan keseimbangan berjalan yang buruk dengan bertanding hanya setengah lapangan, dan SL 4 untuk atlet dengan gangguan keseimbangannya ringan dan bermain seperti pertandingan bulutangkis pada umumnya.

Sedangkan untuk cabor para swimming dibagi dalam beberapa kategori, mulai dari kategori huruf S (gaya bebas, gaya punggung, gaya kupu-kupu) dan kategori huruf SB (gaya dada), dan kategori huruf SM (gaya ganti perorangan /medley). Para perenang dengan berbagai disabilitas fisik akan dimasukkan ke kategori 1 sampai 10. Sementara itu, kategori 11 hingga 13 merupakan mereka yang memiliki diabilitas indera penglihatan. Kategori 14 merupakan perenang disabilitas tuna grahita.  

Keistimewaan pada para swimming antara lain; bagi para peserta para swimming dengan gangguan penglihatan, peserta didampingi oleh asisten / tapper yang berdiri di pinggir kolam untuk memberi tahu bahwa peserta sudah akan mendekati garis finish. Para asisten tersebut akan mengetuk dinding di pinggir kolam atau mengetukkan tongkatnya ke arah tubuh perenang supaya para perenang mengetahui bahwa ia akan segera sampai di titik akhir atau harus segera berbalik. Para perenang para swimming diizinkan menyesuaikan diri dengan kondisi tubuhnya saat akan melakukan lompatan pertama ke dalam air. 

Yang pasti, selalu perhatikan aturan yang diberikan dalam setiap pertandingan. Yuk, dukung para pejuang Asian Para Games 2018.

Bennita Luisa
 


Topic

#asianparagames, #asianparagames2018, #parainpirasi

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?