True Story
Lintasan Cinta Rifat Sungkar & Sissy Priscillia

19 Aug 2016

Foto: Dok. Pribadi

 
Enam tahun sejak pernikahan mereka yang digelar pada 10 Juli 2010, Rifat Sungkar (37) dan Sissy Priscillia (31)  makin kompak dalam menjaga biduk rumah tangga. Untuk sementara waktu, mereka menginjak rem dalam karier masing-masing demi bisa mendampingi kedua putra melaju di masa emas pertumbuhannya.
 
Romantisisme Orang Tua Baru
Dalam Instagram @sysiio beberapa waktu lalu, Sissy mengunggah fotonya berdua Rifat dengan caption: Mama-papa short getaway!! #Bali. Foto itu memperlihatkan senyum ceria keduanya dengan busana kasual di tepi Pantai Melasti Ungasan. “Itu pertama kali kami berlibur, benar-benar berdua saja,” ujar Rifat, sambil tertawa kecil.

Khusus untuk honeymoon kedua itu, Rifat dan Sissy menitipkan kedua buah hati mereka, El-Mayka (2) dan Mikkairo (1), kepada ibunda Sissy. Untuk Rifat yang sudah sering melakukan perjalanan ke berbagai daerah dan berjauhan dari anak, menitipkan kedua buah hati seperti itu tentu terasa biasa saja. Berbeda dengan Sissy, ia sempat menangis karena kangen kepada dua jagoan kecilnya. Wajar saja, ia biasa berdekatan dengan mereka.

Meski berat, mereka berdua merasa perlu untuk menyepi sejenak. Itu pun hanya tiga hari, disempat-sempatkan di antara jadwal mereka yang padat. Selama ini, ‘rekreasi’ yang bisa mereka lakukan berdua hanya sebatas pergi ke konser musik di Jakarta. Sebagai orang tua baru, mereka merasa perlu waktu untuk diri mereka sendiri. “Kami perlu banget liburan,” ungkap Sissy, dengan gaya bicaranya yang menggemaskan.

Rehat sejenak dengan liburan ternyata memiliki arti penting untuk Sissy dan Rifat. Bukan karena egoistis, tetapi untuk meredakan stres sekaligus menjaga api cinta di antara mereka. Bagaimanapun juga, mereka berdua tetap saja dua pribadi berbeda yang memerlukan aktualisasi diri.

Setelah berlibur, mereka makin mantap ingin menambah momongan. Untuk mewujudkan keinginan ini, Sissy dan Rifat menyadari bahwa mereka tidak bisa terburu-buru. Sebab, selain masih sibuk mengurus dua anak laki-laki, memiliki momongan lagi berarti harus membuat mereka kembali menginjak rem dalam urusan karier. Alasan itu pula yang menyebabkan Sissy, yang sebelumnya laris di film seperti Cintapuccino (2007) dan Romeo & Juliet (2009), tidak muncul di layar lebar, selain Ada Apa Dengan Cinta? 2, sejak menikah.

Bukan karena Rifat melarangnya, tapi pilihan Sissy pribadi. “Waktu itu saya sempat ragu untuk menerima peran di AADC?2 setelah lama vakum dan bentuk tubuh belum kembali langsing setelah melahirkan. Justru Rifat terus meyakinkan saya sehingga saya percaya diri kembali ke dunia peran,” ujar Sissy. Dukungan juga ditunjukkan Rifat dengan menemani Sissy saat pemutaran premier AADC?2 di Kuala Lumpur.
Bukan hanya Sissy, Rifat juga belakangan absen dari rally di luar negeri. “Bukan karena Sissy meminta saya tidak bertanding jauh-jauh, malah sebaliknya, Sissy beberapa kali tanya, ‘Kapan, nih, rally di luar negeri lagi?’” ujar Rifat, yang menjadi juara 3 dalam Rally America-Fastron World Rally 2013. Saat awal menikah Sissy memang selalu menemani Rifat rally ke berbagai negara. Soalnya, setelah lomba, seperti saat mengikuti World Rally Championship Rallye de France Alice, Strasbourg, 2012, mereka kerap kali lanjut melakukan liburan road trip.
“Teman-teman banyak yang bilang, ‘Rifat setelah punya dua anak jadi lebih lambat, dong?’ Saya jawab, ‘Justru makin cepat. Karena saya mau cepat pulang dan ketemu anak-anak,’” ujarnya, dengan nada ringan. Pria yang giat mengampanyekan safe driving itu memang berkomitmen untuk memilih balapan di dalam negeri saja agar bisa menemani anak pertamanya sampai berusia tiga tahun. “Tahun depan  rencananya saya baru akan bertanding di luar negeri,” ujar pria bersuara nyaring ini. “Nah, saat itu mungkin anak-anak sudah bisa diajak traveling jauh,” tambah Sissy.

Sementara ini, mereka berdua akan fokus mengurus kedua putra mereka. Bagi Sissy, AADC?2 yang masih akan promo ke Australia Amerika, Eropa, dan Jepang menjadi momentum untuk pemanasan kembali ke dunia akting. “Bagaimanapun, anak-anak adalah prioritas kami saat ini,” ujar Rifat, yang mengaku kompak dengan Sissy untuk tidak menjadi orang tua yang sering melarang-larang. “Kami ingin anak-anak belajar konsekuensi dari tindakan mereka,” tambahnya.
 
Sama-sama Nge-fans
Melihat kemesraan mereka di berbagai kesempatan, yang tak segan diunggah di media sosial, banyak netizen memberi komentar positif. Ada yang bilang, mereka tampak serasi, pasangan ideal, dan lain-lain. Media sosial sepertinya memang berpihak kepada pasangan ini. Bahkan, mereka berdua pun dipertemukan lewat Facebook.

“Sissy yang pertama kali add saya. Wah, GR juga.  Siapa, sih, yang tidak kenal Sissy. Langsung saya terima ajakan pertemanannya. Setelah ngobrol lewat SMS, akhirnya kami ketemu di Pondok Indah Mall, November 2007,” kenang Rifat. Sebulan setelah pertemuan itu, mereka berdua sepakat untuk berpacaran. Ia tidak bisa melupakan kedekatan mereka yang terjalin cepat.

Sebaliknya, Sissy mengaku pertemuan itu tidak membuatnya berbunga-bunga. Hingga saat ini, ia justru masih ‘mencurigai’, Rifat sengaja datang ke mal di Jakarta Selatan itu saat Sissy mengatakan ingin membeli kosmetik di situ. “Waktu itu dia pakai batik dan sandal kakek-kakek pula. Demi menemui saya. Hahaha…!“ imbuh Sissy, sambil tertawa.

Meski berbeda rasa, kekaguman tetap mereka lontarkan terhadap satu sama lain. Rifat mengaku sudah suka saat melihat Sissy yang cute di AADC?2. Sementara Sissy juga mengaku nge-fans kepada Rifat, karena wajahnya mirip dengan Mark Feehily, anggota boyband Westlife kesukaannya.

Setelah mengenalnya lebih dalam, Rifat menemukan kemiripan antara Sissy dengan ibunda Rifat. “Secara fisik mereka beda, tapi gaya dan selera mereka mirip sekali,” ujar Rifat terang-terangan. Tapi, bukan kemiripan itu yang membuatnya jatuh cinta, melainkan sifat Sissy yang ceria dan genuine. “Mungkin Sissy punya kekurangan, tapi buat saya tidak masalah. Memang tidak ada orang yang sempurna,” ujarnya penuh cinta.

Tidak jauh berbeda, Sissy ternyata juga takluk dengan keterbukaan Rifat. Sifat itulah yang membuat mereka bisa melewati berbagai cobaan dan pengalaman pahit. Salah satunya, saat mereka sempat terpisah karena pernikahan pertama Rifat pada tahun 2009. Namun, seperti kata pepatah lama, kalau jodoh takkan ke mana, setelah pernikahannya kandas, Rifat kembali ke pelukan Sissy. “Kami enggak  mau lihat ke belakang,” ujar Sissy.

Ia juga tidak masalah jika suaminya itu tidak termasuk pria romantis dan bermulut manis. Buatnya, pria tipe itu justru terkesan gombal. “Rifat sangat terencana dan bicara apa adanya. Dia bisa meyakinkan dan menenangkan saat keluarga kami sedang dilanda masalah,” ujar Sissy, yang mengakui bahwa dirinya sering dilanda kekhawatiran dan ketakutan.

Bahkan, pada saat-saat yang seharusnya romantis, Rifat tetap pada sifat aslinya. Salah satunya, saat pria itu hendak melamar Sissy. Jangan bayangkan Rifat mengabari Sissy lewat makan malam romantis, saat itu Sissy justru baru pulang kerja dalam keadaan kucel dan mood berantakan. “Waktu itu hampir tengah malam. Tiba-tiba dia bilang akan ke rumah saya bersama keluarganya beberapa hari lagi. Enggak romantis, ‘kan?” ungkap Sissy.

Baik Sissy maupun Rifat sadar usia pernikahan mereka masih muda, jalan panjang masih terbentang. Seperti arena rally, medan perjalanannya tak selalu mulus dan datar. Namun, Rifat meyakini tidak mempermasalahkan start di posisi yang tak terlalu menguntungkan, mengalami pecah ban di tengah jalan, atau mengalami kerusakan mesin. “Yang terpenting kami mencapai tujuan, finish bersama hingga selamanya,” ujar Rifat.(f)

 
 


Topic

#kisahcinta

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?