Trending Topic
Drama Turki, Dekat dengan Budaya Indonesia

9 Feb 2016


Menurut Eka Sophiani, Supervisor Media Relations ANTV, kekuatan serial Turki ada pada kekayaan ceritanya. Mereka bisa mengangkat cerita sejarah yang memberikan wawasan pada penontonnya dan cerita keseharian yang luas dan bervariasi,  yang sangat dekat dengan kehidupan penonton. Bahkan, nama-nama yang digunakan dalam serial Turki juga sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia dan mudah dilafalkan, seperti Elif, Zaenab, dan Salim. Bandingkan dengan nama-nama karakter di Korea yang sulit diingat dan dilafalkan. 
 
Selain pemilihan karakter yang pas dengan tokoh yang diperankan, bintang yang cantik dan tampan, serial Turki juga mempunyai konflik yang kuat dan mengikat. Konflik seperti ini umumnya disukai oleh pemirsa sinetron di Indonesia. Nonie Bates (35), mengaku awalnya tidak pernah menduga kalau ia akan ketagihan serial Turki. Tapi, setelah menonton sejak awal tahun ini, ibu dua putri ini langsung jatuh cinta dengan kisah-kisah dari negara beribu kota Ankara ini. 
 
Apa yang membuatnya begitu suka dengan serial Turki? “Saya merasa jalan cerita serial Turki lebih ‘kena’ dibandingkan dengan drama dari negara-negara lain. Ceritanya seputar keseharian masyarakat kebanyakan, tentang kehidupan single parents, dan sebagainya. Ketika nonton, kita jadi merasa, ‘Ih, ceritanya, kok, mirip dengan kisah teman, ya.’ Atau,  ‘Kejadian itu kan terjadi juga pada saya.’ 
 
Kedekatan-kedekatan personal itu yang saya suka,” ungkap Nonie. 
Wanita yang juga bekerja paruh waktu sebagai konsultan Public Relations & Digital Strategist ini juga mengaku selalu dibuat penasaran dengan lanjutan tiap episodenya. “Menonton drama Turki enggak bisa sekali, makanya saya lebih senang nonton dari DVD. Jadi lebih cepat tahu kelanjutan kisahnya,” ungkap Nonie. 
 
Apa yang diungkapkan Nonie diamini Ophie. Menurut Ophie, salah satu  keunggulan serial Turki ada pada cerita yang diangkat. “Konfliknya cukup dekat dengan keseharian yang terjadi di masyarakat Indonesia, ada konflik mertua menantu, single parents, suami-istri, dan sebagainya. Selain itu, jalinan ceritanya sederhana, tidak berbelit, tidak diada-adakan, mudah diterima logika, namun disampaikan dalam adegan dan gambar yang cemerlang,” jelasnya. 
 
Selain memiliki detail cerita yang runut, logis, dan penuh surprise, serial Turki juga memiliki kualitas produksi setara dengan film. Keindahan visualisasi  adegan dipadu dengan landscape yang sangat detail, memang menarik. Karakter pemainnya juga kuat. Tokoh-tokoh yang ditampilkan tidak hanya tampan dan cantik, tapi mewakili karakter yang sangat natural sehingga mudah menjadikan mereka idola. 
 
Tak dipungkiri, kedekatan kultur Turki dan Indonesia, memberikan keunggulan tersendiri bagi serial Turki. Sama-sama negara berkembang dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam, ada budaya di Turki, seperti mengucapkan salam, mencium tangan ibu dan orang yang lebih tua, yang juga dipraktikkan di negara kita. Masyarakat Turki juga tidak mengenal pemisahan yang kaku antara pria dan wanita di ruang publik sekalipun. 
 
Selain itu, gaya busana juga menjadi salah satu hal yang diminati para penggemar film ini yang mayoritas adalah wanita. Termasuk masyarakat yang religius,  namun terbuka terhadap modernitas, gaya busana wanita Turki tertutup, namun tetap terlihat gaya. Mirip dengan cara berbusana di Indonesia, bukan? 
 
Dengan berbagai kemiripan tersebut, tidak heran bila serial drama Turki menarik minat banyak penonton Indonesia. “Demam drama Turki ini sepertinya akan berlangsung lama, mengingat di dunia pun trennya masih bagus,” kata Ophie. Ia juga menambahkan bahwa ke depannya ANTV masih akan tetap menayangkan serial Turki. “Sampai saat ini perolehan share dan rating serial Turki masih bagus dan prediksi kami trennya akan naik terus,” kata Ophie. (f)
 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?