Trending Topic
Tuntutan Kartini Kendeng Akhirnya Dikabulkan Presiden Joko Widodo

5 Aug 2016


Foto: dok. KSP

Setelah penantian panjang, akhirnya para wanita petani asal Rembang Jawa Tengah, yang dikenal dengan sebutan Kartini Kendeng diterima Presiden Jokowi di Istana Negara, Selasa lalu (2/8, 2016).

Dalam kesempatan dialog dengan Presiden, sepuluh Kartini Kendeng itu menyampaikan protes mereka atas pembangunan pabrik semen di daerah mereka. Dengan adanya pabrik tersebut, dikhawatirkan dapat merusak lingkungan dan sumber kehidupan petani di pegunungan Kendeng. Pabrik semen akan menambang batu karst di Pegunungan Kendeng. Pegunungan yang membentang di wilayah utara Jawa Tengah dan Jawa Timur ini diyakini menjadi pemasok kebutuhan air bagi kawasan pertanian di sekitarnya. Selain itu, letak pabrik berdekatan dengan tempat rekreasi dan situs bersejarah makam R.A. Kartini, yang ramai dengan warga dan pengunjung.

Sebelumnya, kelompok "Kartini Kendeng" ini juga sudah beberapa kali melakukan aksi unjuk rasa di seberang istana negara. Antara lain, aksi mereka mengecor kaki dengan semen pada April lalu. Saat ulang tahun Jokowi, mereka kembali datang ke istana dan mengadakan tumpengan, pada bulan Juni lalu. Tak kenal putus asa, mereka kembali menggelar aksi unjuk rasa dengan mendirikan tenda di seberang Istana Negara, sejak akhir Juli lalu.

Dalam setiap aksinya, para Kartini Kendeng ini konsisten mengenakan busana kebaya. Mereka juga selalu membawa budaya Jawa. Antara lain, menggunakan simbol Jawa, seperti lesung. Artinya, kalau petani sudah menumbuk lesung, itu pertanda bahaya. Itu merujuk pada rencana penambangan batu karst di Pegunungan Kendeng yang akan menyebabkan bencana tak terkira. Mereka juga nembang lagu-lagu Jawa, seperti Gending Jawa Ibu Pertiwi. Lagu lain yang kerap mereka nyanyikan adalah lagu berjudul Ilir ilir. Lagu ciptaan Sunan Kalijaga ini bermakna, pemimpin janganlah lupa terhadap rakyat.

Pertemuan dengan Presiden ini membuahkan hasil. Presiden akhirnya menginstruksikan penghentian pendirian pabrik semen. Presiden sepakat akan melakukan kajian lingkungan strategis di pegunungan Kendeng untuk mengkaji efek pembangunan dan operasi pabrik semen di wilayah tersebut.
Kajian strategis tersebut akan dikoordinasi oleh Kepala Staf Kepresidenan. Kajian akan melibatkan berbagai instansi mulai dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian ESDM hingga pemerintah daerah setempat. Menurut Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki, kajian ini diperkirakan bisa selesai dalam waktu satu tahun dan hasilnya akan digunakan untuk mengambil keputusan. Selama kajian dilakukan, maka pabrik semen dilarang untuk beroperasi. (f)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?