Trending Topic
Sebelum Pensiun, Harapan Liliyana Natsir Terkabul dengan Patahkan Kutukan Istora dan Jadi Juara Indonesia Open 2018

9 Jul 2018


Foto: Dok. badmintonindonesia.org
 
Momen kemenangan pasangan ganda campuran Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad atau Butet/Owi di Blibli Indonesia Open 2018 kemarin menjadi spesial. Bukan saja berhasil mempertahankan gelar juara di ajang Indonesia Open 2018 setelah sukses mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dengan 21-17, 21-8 di final, kemenangan ini memiliki arti lebih dalam, terutama bagi Butet.
 
1/ Kembali Ke Peringkat 1 Dunia.
 
Butet/Owi diprediksi akan kembali duduk di peringkat 1 dunia untuk ganda campuran, setelah sebelumnya peringkat mereka turun ke posisi 3 dunia karena tidak berhasil menjuarai turnamen Malaysia Open beberapa waktu yang lalu.  
 
2/ Patahkan 'Kutukan Istora'
 
Ini memang kemenangan Butet/ Owi di gelaran Indonesia Open yang kedua kalinya, tapi tahun lalu mereka menang saat ajang ini digelar di Jakarta Convention Center. Bagi sebagian pemain, Istora itu dianggap 'angker'. Pemain sekawakan Lin Dan (Tiongkok) yang pernah menjuarai turnamen bergengsi di seluruh dunia, termasuk yang konon terkena kutukan Istora. Pasangan ini berkali-kali gagal di kandang sendiri. Tidak pernah berhasil jadi juara. Namun tahun ini, dengan tampilan Istora yang telah direnovasi, Butet/Owi berhasil mematahkan kutukan itu.
 
3/ Perpisahan Butet
 
Namun sebagian penonton merasa campur aduk menyaksikan kemenangan Butet/Owi. Pasalnya, sejak awal Butet sudah bilang ini akan menjadi ajang Indonesia Open terakhir untuknya. Setelah ajang Asian Games tahun ini, Butet berencana untuk gantung raket. Menang di Indonesia Open 2018 dan kembali ke peringkat 1 dunia, membuat Butet lega karena bisa mengakhiri karier emasnya di dunia bulutangkis Indonesia dengan manis. Retired at the golden moment!

Butet yang lahir 9 September 1985 mulai merintis menjadi atlet nasional dengan bergabung dengan klub bulutangkis di Manado, sebelum diterima di PB Tangkas Jakarta saat berusia 12 tahun. Butet pernah bertanding dalam nomor ganda putri, yaitu bersama Vita Marissa, dan nomor ganda campuran, yaitu bersama Nova Widianto, lalu Tontowi Ahmad.

Dipasangkan dengan siapa saja, Butet berhasil mencatat prestasi baik. Bersama Vita ia menjuarai Indonesia Open 2008. Bersama Nova ia pernah merasakan peringkat satu dunia dan meraih berbagai kemenangan, termasuk medali perak Olimpiade 2008. Sementara dengan Tontowi, ia juga tercatat menjadi pasangan campuran terbaik dunia, dengan merebut medali emas Olimpiade 2016. (f)
 
Bennita Luisa/ Nuri Fajriati

Baca juga:
Di Tengah Pemulihan Cedera Lutut, Liliyana Natsir Bersama Tontowi Ahmad Menjuarai BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 
Setelah Penantian 8 Tahun, Liliyana Natsir Akhirnya Meraih Medali Emas Olimpiade Rio 2016 Bersama Tontowi Ahmad 
Kaleidoskop 2017: Liliyana Natsir Menjadi Satu-satunya Wanita Atlet yang Masuk Daftar Atlet Terpopuler di Twitter


Topic

#indonesiaopen, #bulutangkis, #olahraga

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?