Trending Topic
PNS, Masihkah Jadi Profesi Idola Millenial?

12 Sep 2017


Foto: Freepik

Pemerintah Republik Indonesia baru saja membuka pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Tak tanggung-tanggung, lowongan ini dibuka untuk 61 kementerian dan lembaga dengan jumlah lowongan sebanyak 17.928. Termasuk lowongan di Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dengan jumlah lowongan sebanyak 500.
 
Lowongan besar ini merupakan gelombang kedua pada tahun 2017 ini. Sebelumnya pada gelombang pertama, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dan Mahkamah Agung (MA) juga telah membuka pendaftaran CPNS.
 
Peminatnya sangat tinggi, apalagi penerimaan CPNS 2017 ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pegawai pada jabatan-jabatan strategis. CPNS 2017 yang lolos seleksi diharapkan bisa menggantikan PNS yang telah memasuki usia pensiun, sehingga program Nawacita Presiden Joko Widodo bisa berjalan lancar.
 
Bahkan, sesaat setelah pemerintah mengumumkan lowongan CPNS kedua pada 5 September 2017 lalu, situs web Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia serta Badan Kepegawaian Negara (BKN) sempat error, tak bisa diakses. Diduga, hal ini terjadi karena situs web itu dikunjungi secara bersamaan dalam jumlah yang banyak.
 
Lalu, apakah PNS masih menjadi profesi idola para generasi milenial saat ini? Putri Miseri (27) yang telah mendaftarkan diri sebagai calon hakim (cakim) di Mahkamah Agung mengungkapkan bahwa, ia mendaftar sebagai CPNS semata-mata karena saat ini penerimaan cakim harus bersinergi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Maka wajib bagi cakim untuk mendaftar sebagai CPNS.
 
“Kelak, cakim yang lolos seleksi akan menjalani masa dinas awal selama 2-3 tahun. Bila dalam kurun waktu itu gagal, maka status CPNS yang bersangkutan akan gugur,” ujar Putri.
 
Wanita yang kini berprofesi sebagai pekerja lepas itu menambahkan, sebenarnya, hakim bukanlah aparatur sipil negara. Tapi, aturan baru dari pemerintah yang mewajibkan bahwa cakim wajib lewat jalur CPNS. “Target saya adalah menjadi seorang hakim untuk mengaplikasikan ilmu hukum yang saya miliki. Walau tidak berstatus PNS pun, saya tetap ingin jadi hakim,” tuturnya.
 
Sementara Sebanya Marina (24) mengatakan bahwa ia tidak tertarik untuk bekerja sebagai PNS karena menurutnya bekerja di bidang yang ia jalani sekarang lebih bisa berinovasi dalam bidang kreatif.

“Saya menyukai pekerjaan yang lebih tinggi mobilitasnya dan bertemu dengan orang-orang baru, tanpa seragam,” kata wanita yang berprofesi sebagai Merchant Relation di sebuah perusahaan luxury marketplace ini.  
 
Sebanya mengakui, dari sisi kebebasan finansial, menjadi PNS memang sangat menjanjikan. Tapi bertemu dengan banyak orang baru ia akan mendapatkan lebih banyak ilmu.
 
Berbeda dengan Erni (23) ia ingin menjadi PNS selain karena mengikuti jejak orang tua yang merupakan guru sekolah dasar berstatus PNS, dan juga karena melihat keseriusan pemerintah saat ini untuk memperbaiki cara atau budaya kerja PNS.
 
Erni yang lulusan Teknik Sipil di salah satu universitas swasta itu mengatakan, dengan menjadi PNS, ia ingin memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia dengan ikut serta dalam proses pembangunan. Apalagi pemerintahan Presiden Joko Widodo selalu berorientasi pada target. Aparatur sipil negara dituntut untuk bekerja dan bekerja.
 
“Dengan menjadi PNS, hidup saya tentu terjamin karena ada pekerjaan dan gaji tetap, ada asuransi kesehatan, serta dana pensiun,” kata wanita yang ingin melamar di Kementerian PU dan Perumahaan Rakyat Ini.     
 
Menjadi PNS memang menjadi idaman banyak orang, tak terkecuali generasi milenial saat ini. Lihat saja jumlah pendaftar di Kemenkumham RI, berjumlah total 1.116.138 orang untuk memperebutkan 19.200 formasi. Sementara pelamar di MA mencapai 30.715 orang untuk memperebutkan posisi sebagai calon hakim (cakim) sebanyak 1684 formasi.
 
Pemerintah memprediksi, CPNS gelombang kedua yang pendaftarannya berlangsung sejak kemarin, Senin 11 – 25 September 2017 akan diserbu oleh jutaan  peminat.(f)

Baca juga: Siapkan Bahan Obrolan dan Perluas Wawasan, Ini Cara-Cara Si Introver Raih Sukses


Topic

#CPNS, #Millenial

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?