Trending Topic
Pamer Kemesraan di Media Sosial, Yay or Nay?

22 Feb 2017


Foto: Fotosearch

Aktivitas pribadi kita di media sosial bukan lagi hanya milik kita dan pasangan. Mulai dari tulisan, foto, dan video yang mengumbar kemesraan di media sosial pun sudah pasti menjadi konsumsi publik. Meski niat ‘mulianya’ cuma ingin berbagi kebahagiaan dengan teman-teman kita di jejaring sosial, banyak juga orang nggak dikenal bakal melihatnya--karena bisa di-share ratusan kali! Siap-siap, deh, menerima sederet komentar positif atau justru cibiran ketika mereka melihat kita dan pasangan ber-PDA (public display of affection).
 
Menurut psikolog Nessi Purnomo, ada beberapa kemungkinan mengapa seseorang senang mengumbar hal pribadi yang dilakukan bersama pasangannya. Di antaranya, nih, ingin berbagi dengan orang lain, menunjukkan perhatian kepada pasangan, sampai menegaskan status hubungan mereka.

“Memang ada yang ingin menunjukkan rasa sayangnya terhadap pasangan dengan memasang foto atau update status di media sosial. Bonusnya, orang lain juga bisa tahu perasaannya—istilahnya sambil menyelam minum air, dong.”

Ada pula yang sekadar ingin bikin pengumuman soal kondisi relationship-nya dan menarik simpati dari orang lain.

“Misalnya, nih, dia ditinggal pasangan tugas ke luar kota. Berhubung ingin mendapat penguatan dari orang lain, dia pun menulis di statusnya. Dengan begitu dia akan mendapatkan social support dari orang lain,” ungkap Nessi.
          
Tujuan PDA di media sosial ternyata sedikit banyak dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya masyarakat Indonesia yang guyub atau rukun. 

“Masyarakat kita, tuh, senang banget membagikan sesuatu kepada orang lain. Nggak heran kalau akhirnya hal pribadi jadi milik komunitas. Berbeda dari kehidupan di Barat, mereka punya istilah mind your own business sehingga ada pemisahan wilayah pribadi dari publik,” kata Nessi.

Saking asyiknya ‘sayang-sayangan’ dengan pasangan di jejaring sosial, kita lupa bahwa orang lain pun bebas mengakses akun kita. Bukan lagi sebatas daftar friends maupun followers di akun kita, tuh.

“Yang jadi masalah adalah ketika kita terlalu terbuka terhadap publik. Jika sehari bisa menulis berulang kali mungkin bagi beberapa orang terasa ganggu banget. Jangan kaget bila kemudian ada orang yang menghapus Anda dari daftar pertemanan tadi.”
 
Nggak mau, kan, gara-gara media sosial bikin kita nggak punya teman? Nah, Nessi menyarankan agar kita lebih bijaksana bila ingin menulis atau mengunggah foto.

“Hal-hal yang bersifat private, ya, disimpan untuk pribadi juga. Kalau sesekali mau ditulis silakan, tapi jangan dibikin menjadi sesuatu yang sifatnya rutin. Orang, kan, juga malas kalau melihat sesuatu yang terlalu rutin atau sering.”

Nessi bilang, hal-hal pribadi lebih asyik kalau disampaikan langsung kepada pasangan, alias nggak perlu media tertentu.

“Daripada hanya meng-update hal-hal yang terkait dengan pasangan kita di jejaring sosial, lebih baik energi itu dimanfaatkan untuk rekonsiliasi hubungan. Coba buat relationship kita dan pasangan jadi lebih hangat yang mungkin lebih berguna.”

Yuk, berpikir sebelum menekan tombol enter! (f)

Baca juga:
6 Hal yang Diperhatikan Pria Saat Melihat Akun Media Sosial Kita
5 Aturan Bermesraan di Media Sosial
Privasi Media Sosial

 
 


Topic

#PDA

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?