Trending Topic
NH Dini, Penulis Novel Pada Sebuah Kapal Meninggal Karena Kecelakaan

5 Dec 2018

Foto: Dachri M.S

Berita duka tersiar pada Selasa, 4 Desember 2018, sore tentang sastrawan Indonesia NH Dini meninggal karena kecelakaan di Semarang. NH Dini adalah wanita penulis, di antaranya adalah Pada Sebuah Kapal, La Barka, Namaku Hiroko, dan lain sebagainya. NH Dini juga menjadi penulis yang berkontribusi dalam rubrik cerita pendek di Femina sejak awal Femina terbit pada tahun 1972.
 
Diberitakan NH Dini mengalami kecelakaan di tol Tembalang, Semarang, saat mobilnya tertabrak truk yang mengalami kerusakan, dan kemudian berjalan mundur dan menghantam mobil yang dikendarai NH Dini dan supir. Keduanya mengalami luka-luka di kepala. Sempat dibawa ke Rumah Sakit Elizabeth Semarang, namun pada pukul 16.30, pihak rumah sakit menyatakan sang sastrawan meninggal dunia.
 
NH Dini adalah nama pena yang dipilih wanita bernama lengkap Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin ini. Pada tahun 2017, NH Dini mendapat penghargaan Lifetime Achievement Award Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2017. Penghargaan ini diberikan kepada individu yang telah berkiprah puluhan tahun dan sukses memajukan sastra Indonesia.
 
NH Dini lahir pada tahun 1936 dari pasangan Saljowidjojo dan Kusaminah di Semarang. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sejak kecil NH Dini mengaku menyukai dunia tulis menulis. Sejarah dan perjalanan hidupnya juga ia jadikan inspirasi untuk novel-novelnya.
 
Meski menjadi penulis yang produktif, NH Dini juga pernah berkarier sebagai pramugari Garuda pada tahun 1956. Hal ini pula yang menjadi inspirasi novel berjudul Kemayoran, karena ketika itu bandara Jakarta terletak di Kemayoran. Kariernya sebagai pramugari terhenti ketika ia menikah dengan diplomat Prancis bernama Yves Coffin karena ia harus mengikuti dinas suaminya yang berpindah-pindah Negara.
 
Dari pernikahan itu lahir dua anak, Marie-Claire Lintang (lahir tahun 1961) dan Pierre Louis Padang (lahir 1967). Bagi pembaca novel-novel NH Dini nama kedua anak ini sudah tidak asing lagi karena mereka menjadi bagian dari kisah-kisah hidup sang sastrawan. Padang, lahir di Kobe ketika NH Dini mengikuti dinas suaminya yang menjadi konsul Prancis di kota pelabuhan di Jepang ini. Di Kobe juga lahir novel berjudul Namaku Hiroko.
 
Novel Pada Sebuah Kapal yang ia tulis membuatnya dikenal oleh hampir semua anak di Indonesia, karena novel ini masuk di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Novel yang berkisah tentang kisah cinta penari dan pelaut dalam sebuah perjalanan kapal penumpang ini sangat kuat dalam mengambarkan tarik menarik dalam diri seorang wanita antara cinta dan statusnya sebagai wanita menikah.
 
Dalam novel-novelnya, NH Dini memang tidak segan-segan melawan kekerasan atau ketidakadilan yang dilakukan pria kepada wanita, suami kepada istrinya. Dalam novel Dari Parangakik Ke Kamboja, misalnya, NH Dini dengan gamblang bercerita bagaimana sulitnya hidup yang harus ia lalui karena kekerasan suaminya. 
 
Pasangan NH Dini dan Yves Coffin akhirnya berpisah pada tahun 1984, dan ia kembali ke Indonesia. Kedua anak mereka berada dalam pengasuhan sang ayah, dan NH Dini kembali ke kota kelahirannya Semarang. Lintang kini seorang pendidik yang tinggal di Kanada, sementara Padang adalah sutradara sukses dengan karyanya Despicable dan Minions.
 
Menjalani masa senja, NH Dini mendirikan Rumah Baca Sekayu di Semarang, dan kemudian memutuskan tinggal di panti wreda. Maut menjemputnya ketika ia dalam perjalanan melakukan akupunktur, kegiatan rutin yang beliau lakukan. Selamat jalan NH Dini, karyamu abadi. (f)
 
 
 
 
 
 
 


Topic

#nhdini, #fiksi, #sastra

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?