Trending Topic
Mengapa Seseorang Lebih Suka Komplain Lewat Media Sosial? Ini Kata Dua Sahabat Femina

28 Dec 2017


Foto: Pixabay

Sebelum media sosial berkembang seperti saat ini, surat pembaca adalah sarana yang cukup efektif untuk menuliskan komplain. Tidak sedikit perusahaan yang melakukan monitor surat pembaca di berbagai surat kabar untuk tetap menjaga kredibilitas perusahaan. Kini zaman telah berubah.

Berkembangnya media sosial membuat orang-orang beralih untuk komplain secara online. Akibatnya bisa lebih viral dari surat pembaca karena komplain di media sosial bisa dengan mudah dibagikan oleh siapa saja.

Baca juga:
Hati-Hati, Niatnya Berbagi Informasi Malah Tersandung Curhat di Kanal Online
Komplain di Media Sosial Mudah Menyebar, Ini Dampak Positif dan Negatifnya
Komplain di Media Sosial Juga Berperan Sebagai Pengawas Pelaku Usaha
5 Hal yang Perlu Anda Perhatikan Sebelum Komplain di Media Sosial Agar Tak Tersandung Hukum
 


Foto: Dok. Pribadi

 
Ariyani, 42 Ibu Rumah Tangga, Tangerang
Twitter, Efektif untuk Menyampaikan Keluhan

Ini pengalaman saya tahun 2015, saat berlibur bersama keluarga. Setelah antre untuk check in, dan mendapat giliran mengurus administrasi check in, kami diberi tahu bahwa kamar belum siap dan akan segera disiapkan.

Sambil menunggu, kami berjalan ke restoran sebelah hotel dan kembali ke hotel sekitar pukul 15.30 WIB, tapi kamar belum siap juga. Karena penasaran, kami bergantian menunggu di depan bagian check in. Anehnya, ada tamu yang minta ganti kamar seperti kamar yang kami pesan, kamar tersebut langsung tersedia.

Ada juga yang baru datang check in, langsung mendapat kamar. Yang menjadi perhatian saya saat itu, mengapa bagian housekeeping hotel tidak bekerja sama dengan front office untuk mendahulukan menyiapkan kamar-kamar yang penghuninya sudah datang dan tidak membiarkan tamu menunggu lama.

Karena kecewa, saya pun membuat kicauan di Twitter dan mention ke akun Twitter hotelnya: “… payah neh, check in dari jam 14.00, jam 16.45 kamar belom ready … #badservice.”

Akhir cerita, kami mendapat kamar setelah hampir pukul 5 sore, itu pun baru satu kamar, satu kamar lagi belum siap. Setelah mendapat kamar, saya pun melupakan kicauan saya di Twitter karena saya menganggap kicauan tersebut tidak akan direspons.

Tanpa disangka, keesokan harinya kicauan saya direspons oleh pihak hotel dan komunikasi berlanjut melalui e-mail. Untuk mengobati kekecewaan, malam harinya kami dikirimi sekeranjang buah ke kamar.

Selanjutnya: Lebih Bagus Komplain Via Media Sosial
 


Topic

#cerdasbermediasosial, #literasidigital, #digitallife, #gadget

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?