Trending Topic
Membangun Masa Depan di Singkawang

24 Sep 2016


Foto: Reynette Fausto

Pendidikan adalah sesuatu yang mewah bagi anak-anak di wilayah pedalaman, termasuk di Singkawang. Keterbatasan sarana, kualitas pendidikan yang rendah, hingga minimnya ketersediaan air bersih menjadi permasalahan serius di sana. Wahana Visi Indonesia (WVI) pun hadir untuk mengatasinya. Selama 15 tahun berkontribusi menyediakan akses pendidikan layak dan penyediaan air bersih di kecamatan Singkawang Timur dan Singkawang Selatan, WVI mengakhiri masa baktinya pada Juli lalu. Kontribusinya berhasil menjadikan anak-anak di pelosok Singkawang bisa merasakan manisnya pendidikan dan hidup sehat.

WVI berupaya membantu pemerintah untuk menyediakan akses pendidikan bagi anak dari keluarga miskin atau yang hidup di wilayah terpencil. Menurut data UNICEF, sebanyak 2,5 juta anak Indonesia yang seharusnya bersekolah tidak dapat menikmati pendidikan. Hampir 3 persen dari anak-anak usia sekolah dasar di desa tidak bersekolah. Dan, nyaris setengah dari anak-anak yang berasal dari keluarga miskin tidak mampu melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama. Penyebabnya, faktor keterbatasan ekonomi dan sarana gedung sekolah. Anak-anak dari keluarga miskin terpaksa harus bekerja untuk menafkahi keluarga. Selain itu,  di wilayah terpencil, tak banyak tersedia sekolah lanjutan menengah. Kalaupun ada, jaraknya bisa berkilo-kilo meter dari tempat tinggal mereka.

Prihatin dengan kondisi ini, maka WVI lewat program ADP Singkawang berupaya membuka akses pendidikan bagi anak-anak di daerah terpencil ini. Sejak 2011 hingga akhir 2015, WVI telah menjangkau lebih dari 55 wilayah di delapan propinsi di Indonesia dengan prinsip pemberdayaan masyarakat, khususnya pada anak-anak dan bidang kesehatan.
Hasil kerja program ADP Singkawang di bidang pendidikan hingga akhir 2015 meliputi pelatihan pada 317 tutor PAUD, 312 guru pendidikan kontekstual, dan 406 sekolah untuk pendidikan non formal. Sedangkan di bidang kesehatan, WVI berhasil mengupayakan air bersih. Tercatat, sebanyak 88% atau sekitar 3.700 lebih keluarga di Singkawang sudah bisa mengakses air bersih dari 37 instalasi pipa air yang tersebar di desa-desa di Singkawang. Sejalan dengan program air bersih ini, WVI juga menjalankan kampanye ‘Stop Buang Air Besar Sembarangan’, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Kampanye tersebut berhasil diterapkan diterapkan di 14 desa.   

"Sejak 2011, kami bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat di Singkawang mengupayakan penguatan ekonomi, pendidikan, nutrisi, dan sanitasi air bersih. Akhirnya, setelah 15 tahun kami resmi mengakhiri program di kota ini," ujar Sebastianus Sumarsono, Pembina Yayasan WVI. (f)

Baca juga:
Ironis, Indonesia Negara Kepulauan Tapi Minim Pendidikan Maritim
6 Kanal Pendidikan yang Anda Perlu Tahu
Kolaborasi Singapura dan Indonesia di Bidang Pendidikan, untuk Dunia yang Lebih Baik


Topic

#pendidikan

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?