Trending Topic
Jalan Berliku Film Dokumenter

31 Mar 2016


Hasil kerja keras impact producer dalam membuka gerbang kerja sama membantu film dan kampanye sosial yang diusungnya sukses menjangkau stakeholder dan audiensi global tentu tidaklah instan. The Invisible War (2012) yang disutradarai Kirby Dick mengungkap fakta mengejutkan tentang pemerkosaan yang terjadi di dalam militer Amerika Serikat: satu dari lima tentara wanita pernah mengalami kekerasan seksual. Para korban yang rata-rata berusia 18-21 tahun memilih untuk tetap diam dan menjalani hidup dalam trauma.

Mereka sadar bahwa melaporkan peristiwa itu hanya akan sia-sia, apalagi 25 persen dari pelaku adalah komandan mereka sendiri. Bukannya mengambil tindakan tegas untuk para pelaku kekerasan seksual, pihak internal militer Amerika justru menanamkan stigma memalukan kepada para korban lewat poster kampanye yang ditujukan untuk para pria yang berisi imbauan tentang kencan, “Ask her when she’s sober.”

Film ini berfokus pada kisah dan pengalaman beberapa wanita yang menjadi korban yang mengajukan tuntutan hukum atas kasus pemerkosaan yang menimpa mereka. Tuduhan mereka sering kali diabaikan atau bahkan tidak diinvestigasi. Pelaku yang berhasil dijerat bahkan hanya mendapat sanksi ringan berupa penjara kurang dari setahun.

Selain diputar di markas militer AS di seluruh dunia, termasuk di Afganistan, Jerman, dan Kuwait, pemutaran film juga dilakukan di Capitol Hill untuk menjangkau para anggota kongres. Setidaknya ada lebih dari 20 draft peraturan baru yang lahir di Amerika Serikat, terkait upaya memerangi kekerasan seksual dalam militer (military sexually assault/MSA) setelah film tersebut.            
           
Perubahan kebijakan sering dijadikan sasaran prioritas sebuah film atau kampanye gerakan sosial karena dinilai sangat jelas, tapi sulit menjadikannya standar kesuksesan. Itu karena proses politik yang sangat kompleks dan  memakan waktu lama seperti yang berhasil dilakukan oleh Give Up Tomorrow. Namun, hal ini bukan sesuatu yang mustahil dilakukan dengan dukungan pendanaan yang kuat, visi dan strategi kampanye yang jelas dan narasi tajam yang mampu menyentuh emosi penonton. (f)
 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?