Trending Topic
IWF2018: Ajang Pertemuan Wanita Untuk Saling Mendukung Dan Menginspirasi

7 Nov 2018



Foto: Adel


Otomatisasi, kecerdasan buatan, dan internet of things mewakili era Industri 4.0. Laporan World Economic Forum, “Future of Jobs”, mengungkap bahwa peralihan teknologi kali ini akan melahirkan 2,1 juta lapangan kerja, akan tetapi juga menghilangkan 7,1 juta yang lama.

Hubungan kerja pun akan menjadi semakin kabur dan fleksibel. Dibutuhkan pemahaman terhadap relasi kerja dan keahlian yang mampu menjawab kriteria kebutuhan kerja di era industri 4.0. Dasar pemikiran inilah yang menjadi roh dari penyelenggaraan Indonesian Women’s Forum.

Indonesia Women’s Forum (IWF) adalah ajang selebrasi hal-hal terbaik yang sudah dicapai wanita Indonesia, baik di dunia karier korporasi, maupun sebagai wanita wirausaha. Di gelaran perdana Indonesian Women’s Forum 2018 (IWF 2018) ini, Femina dengan bangga menggandeng dua kolaborator utama, yaitu Google Indonesia dan Procter & Gamble Indonesia.

Membawa tema besar “Bringing the Best of Indonesian Women”, IWF 2018 merupakan paket lengkap yang memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi dan situasi terkini yang terkait pengembangan bisnis, karier, serta isu-isu penting perempuan dan gender. Di dalamnya ada rangkaian konferensi, workshops (masterclass) dan festival produk lokal yang ditujukan bagi para wanita karier dan wirausaha.

“Acara ini akan menjadi ajang pertemuan wanita bekerja terbesar di Indonesia dengan estimasi peserta dan pengunjung lebih dari 1.000 wanita per hari,” ungkap Petty S. Fatimah, Pemimpin Redaksi Femina dan Direktur Muda Pengembangan Editorial Femina Group.
 
 
 
 

Foto: Adel


Keseluruhan rangkaian konferensi dan workshop akan bertempat di Ciputra Artpreneur Jakarta. Kegiatan berawal di pagi hari dengan sesi konferesi. Seusai konferensi, peserta dapat memilih belajar lebih dalam melalui kelas-kelas masterclass. Ada tidak kurang dari 17 masterclass dengan para pembicara dan praktisi hebat dengan topik-topik pembelajaran yang menjawab tantangan usaha dan kerja di era industry 4.0. Daftar tema diskusi panel dalam konferensi dan topik-topik masterclass, akan disertakan secara terpisah.

Pada hari pertama (Kamis, 8 November 2018), melalui tema “Wanita Mandiri Ekonomi”, Femina akan berkolaborasi dengan Google Indonesia yang sejak 17 Mei 2017 telah menginisiasi program Womenwill yang fokus melatih wanita wirausaha memanfaatkan teknologi untuk mendukung bisnis mereka. Pada kesempatan ini, Google Indonesia akan membawakan beberapa masterclass, diantaranya Tingkatkan Produktivitas dan Tip Mengelola Usaha Dengan Digital, Tingkatkan Kemampuan Berkomunikasi di Era Digital dan Pentingnya Pemasaran Lewat Online.

“Hampir setengah dari seluruh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia dimiliki oleh wanita. Namun setengah dari populasi usia kerja dunia didominasi oleh wanita, namun jumlah tersebut hanya menghasilkan 37% PDB. Jika ditunjang dengan penggunaan Internet yang lebih baik, wanita pengusaha dapat memberikan pengaruh yang lebih besar - menghasilkan pendapatan untuk mereka sendiri dan komunitasnya. Oleh karena itu Womenwill di Indonesia fokus memberikan pelatihan kepada pengusaha wanita di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi dalam memajukan usahanya,” ungkap Febrina Herlambang, Corporate Marketing Manager Google Indonesia.

Sejak tahun 2015, secara total, Google Indonesia telah melatih lebih dari 1 juta UKM melalui kombinasi antara pelatihan langsung dan program pelatihan digital, seperti  Gapura Digital dan Womenwill. Ini menjadi kontribusi Google dalam membantu pemerintah untuk menjadikan Indonesia negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020.

Pada hari kedua (Jumat, 9 November 2018), bekerjasama dengan Procter & Gamble Indonesia (P&G) dan partner lain, akan mengupas tema Future of Work. Fenomena disruption (disrupsi) telah membuat situasi di mana persaingan kerja tidak lagi linear. Ada tiga pilar yang harus berubah: society, perusahaan, dan individu. Pada akhirnya, semua perubahan ini tentu membutuhkan new skill yang harus dikuasai para pekerja. Terutama, di kalangan generasi milenial yang kian menjadi mayoritas di dalam angkatan kerja yang bekerja untuk memenuhi purpose menjadi pribadi yang meaningful.

“Indonesian Women’s Forum 2018 merupakan sebuah momentum yang bersejarah bagi Indonesia, dimana untuk pertama kalinya perempuan-perempuan kuat dapat bersatu dalam satu forum dengan satu tujuan yang sama, yaitu saling mendukung dan menginspirasi. P&G sebagai perusahaan yang mengusung kesetaraan gender melalui semangat #WeSeeEqual melihat bahwa kerjasama ini merupakan ajang yang sangat baik dalam menyuarakan visi kami, yaitu membangun dunia kerja tanpa memandang perbedaan gender,” ujar Ovidia Nomia, Senior Communications Manager, P&G Indonesia.

IWF 2018 dibuka dengan menggelar opening dinner bertema “Wanita & Politik” yang akan menghadirkan dua pembicara utama, yaitu Gubernur Jawa Timur (periode 2019 – 2024) Khofifah Indar Parawansa, sebagai pembicara kunci, dan Direktur Eksekutif Jurnal Perempuan Dr. Atnike Sigiro sebagai penanggap sekaligus pemapar dari sisi ilmiah. Tema ini diangkat menyambut tahun politik 2019, di mana suara wanita di politik elektoral menjadi signifikan untuk membawa pembaharuan positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pada 1 April – 15 Mei 2018 lalu Femina, berkolaborasi dengan Jurnal Perempuan dan Accenture Indonesia menggelar Survei online Pemimpin Pilihan Perempuan yang menggunakan momen Pilkada Serentak 2018. Hasil survei ini mengungkap bahwa 95% dari generasi X (37 – di atas 41 tahun ) dan Y (22-36 tahun) memiliki bekal informasi politik yang cukup, dibanding dengan generasi Z (17 – 21tahun). Namun, ketertarikan untuk berpartisipasi dalam pemilu (dalam hal ini pilkada serentak) justru lebih besar pada generasi Z (64%) daripada generasi X & Y (61%). Tingkat ketidakpedulian generasi Z juga lebih kecil (3%) daripada generasi X & Y (5%).

Hasil analisis matriks yang dilakukan oleh Accenture mengungkap adanya pemilih yang belum memiliki akses dan ketersediaan informasi terkait pilihan politik mereka. Hal ini membuat para pemilih enggan untuk menyalurkan aspirasinya dalam ajang demokrasi elektoral. Sementara itu, tidak sedikit yang mendapatkan informasinya dari media sosial, yang tentu saja belum teruji atau terverifikasi kebenarannya. Lembar hasil studi Analisis Matriks akan disertakan secara terpisah.

“Sedihnya, rasa keingintahuan generasi pemilih mula ini tidak dijawab oleh para calon pemimpin. Rata-rata mereka hanya memasang baliho foto, tapi tidak ada informasi pendukung lain tentang mengapa mereka harus memilih kandidat tersebut? Tidak banyak juga kandidat pemimpin yang memaksimalkan penggunaan media sosial dengan baik. Konten media sosial mereka masih belum relevan dengan apa yang mereka lakukan,” ungkap Nia Sarinastiti, Inclusion & Diversity Lead Accenture Indonesia.

Harapannya, gelaran perdana Indonesian Women’s Forum kali ini akan menjadi sebuah momentum besar yang menjadi motor penggerak wanita Indonesia untuk mencapai potensi terbaik mereka di setiap bidang usaha atau kerja yang menjadi pilihannya. (f)

Baca Juga: 
Save The Date! Wanita Mandiri Ekonomi

Save The Date! The Future of Work

IWF 2018 Menggugah Semangat Wanita Indonesia untuk Bersaing di Era Digital


Topic

#iwf2018, #indonesianwomensforum18

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?