Trending Topic
Fakta Olimpiade 2016: Cerita Seru di Balik Pesta Olahraga Terakbar

3 Aug 2016


Foto: 123RF

Setelah Brasil berhasil menyelenggarakan Piala Dunia 2014, tahun ini, negara yang dipimpin Dilma Rousseff itu kembali menggelar pesta olahraga terbesar, Olimpiade 2016. Pada 5 – 21 Agustus mendatang, Kota Rio de Janeiro akan menjadi pusat berkumpulnya atlet-atlet paling top dunia. Sejak ditetapkan sebagai tuan rumah, persiapan matang dilakukan. Tentu saja banyak cerita di balik semua itu.

Kota Rio Bersolek
Di Rio de Janeiro, kawasan Barra da Tijuca akan menjadi tempat diselenggarakannya sebagian besar pertandingan Olimpiade 2016. Selebihnya diselenggarakan di tiga zona lain: Copacabana Beach, Maracana, dan Deodoro. Barra da Tijuca juga akan menjadi lokasi Desa Olimpiade atau pusat wisma para atlet.

Revitalisasi besar-besaran di pusat Kota Rio sudah dilakukan oleh pemerintah. Proyek yang disebut Porto Maravilha ini meliputi revitalisasi dan pembangunan daerah pelabuhan, penyediaan air, sanitasi, drainase, listrik, gas, dan telekomunikasi. Termasuk pembangunan terowongan terpanjang di Brasil, sepanjang 3,7 km. Terowongan yang dapat dilewati 110.000 kendaraan per hari itu menggantikan jalan layang di kawasan tepi pantai yang telah dihancurkan tahun 2013.
Pemerintah Brasil juga memperbaiki transportasi dengan membangun Bus Rapit Transit (BRT) serta trem berteknologi tinggi yang terhubung dengan Bandara Santos Dumont ke beberapa daerah tempat berlangsungnya pertandingan olimpiade.

Pertama Kali di Amerika Selatan
Untuk menjadi tuan rumah olimpiade tidaklah mudah. Banyak syarat yang harus dipenuhi oleh calon tuan rumah. Lobi-lobi tingkat tinggi pun dilakukan untuk meyakinkan pengurus Komite Pemilihan Tuan Rumah Olimpiade. Pengajuan jadi tuan rumah telah dimulai sejak tahun 2007 ke International Olympic Committee (IOC). Lalu pada tahun 2008, empat kota kandidat telah dipilih, yakni Chicago, Madrid, Rio de Janeiro, dan Tokyo (yang menyelenggarakan Olimpiade 1964 dan akan menjadi tuan rumah lagi pada tahun 2020 mendatang). Lewat pemungutan suara 115 orang anggota komisi pemilihan di Kopenhagen, Denmark, tahun 2009, Rio de Janeiro pun terpilih sebagai tuan rumah.
 
Salah satu pertimbangan IOC memilih Rio de Janeiro, karena sejak pertama kali olimpiade diselenggarakan pada tahun 1896, negara-negara di Amerika Selatan tidak pernah menjadi tuan rumah. “Kami melihat, Kota Rio memiliki keseriusan dan berani berinvestasi besar. Media dan masyarakat setempat juga sangat mendukung,” kata Nawal El Moutawakel, Ketua Komisi Evaluasi Pemilihan Tuan Rumah Olimpiade 2016.
 
Kursus Bahasa Inggris untuk Sopir Taksi
Panitia Olimpiade Rio 2016 memberikan pelajaran bahasa Inggris kepada 10.000 pengemudi taksi. Panitia berinisiatif menyelenggarakan program ini untuk membantu wisatawan asing, sehingga mereka tidak merasa stres ketika berkeliling kota. Bekerja sama dengan stasiun Radio Globo dan English First (EF), semua sopir yang mengikuti program ini  belajar secara daring. Mereka yang berhasil menyelesaikan tahapan belajar, mendapat sertifikat resmi yang diakui oleh Departemen Pendidikan Brasil.
"Dengan menguasai percakapan bahasa Inggris yang umum, mereka dapat memberikan informasi terkini, memberikan tip dan saran untuk wisawatan berkeliling kota,” kata Mariana Behr, Kepala Program Pendidikan Olimpiade Rio 2016.
 
Menangkal Kriminalitas
Berita tidak menyenangkan datang 45 hari menjelang Olimpiade 2016. Dua atlet cabang olahraga layar asal Australia, Tesch dan Ross, dirampok dua penjahat bersenjata api di pusat Kota Rio de Janiero. Sebelumnya, sebuah helikopter polisi ditembak jatuh oleh kelompok pengedar obat-obat terlarang. Insiden itu mengakibatkan pilotnya tewas. Tingkat kriminalitas Brasil yang cukup tinggi pun menjadi salah satu sorotan publik internasional.

Para pejabat di negara bagian Rio de Janeiro memberikan pembelaan. “Kota Rio pernah menjadi tuan rumah Pan American Games 2007 dan tidak ada insiden besar,” kata Luiz Inacio Lula da Silva, mantan Presiden Brasil, optimistis negaranya aman sebagai penyelenggara Olimpiade 2016.

Untuk meningkatkan kualitas keamanan, masyarakat turut dilibatkan. Polisi masyarakat diberi pelatihan tata cara berpatroli di jalan raya. Begitu pula dengan para pekerja di berbagai fasilitas umum, terutama transportasi, mendapatkan pelatihan dari tenaga ahli dari luar Brasil  tentang cara mengidentifikasi perilaku yang mencurigakan. Semua personel keamanan juga dilatih untuk mengidentifikasi barang-barang mencurigakan yang mungkin berisi bom.

Demi memberikan rasa aman bagi pengunjung, selama Olimpiade 2016, Kota Rio juga dilindungi oleh Anti-Terorisme Pusat Terpadu (CIANT) yang didukung oleh personel keamanan dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Belgia, Prancis, Inggris, Argentina, dan Paraguay.
 
Ancaman Zika
Wabah virus zika yang terjadi di negara-negara Amerika Selatan yang mencuat sejak awal tahun ini telah menjangkiti sekitar 1.500 bayi di Brasil. Tak pelak, isu ini menjadi masalah tersendiri dalam persiapan Olimpiade 2016. Banyak atlet terkenal yang batal ikut serta karena khawatir terjangkit virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti itu. Mereka adalah Jason Day, pegolf peringkat pertama dunia asal Australia, dan Paul Gasol, pemain utama tim nasional basket Spanyol. Juga pembalap sepeda asal Amerika Serikat, Tejay van Garderen. Yang unik, para atlet pria ini khawatir karena virus zika dapat berdiam dalam sperma dan menjangkiti pasangan dan calon bayinya di kemudian hari.

Namun, beberapa atlet top dunia lainnya, seperti petenis nomor satu dunia asal Serbia, Novak Djokovic, dan Serena Williams asal Amerika Serikat, tetap akan bertanding. Mereka tidak terpengaruh oleh keputusan sejumlah atlet lain yang memilih untuk tidak ikut. Mereka cukup percaya diri karena Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan, risiko penyebaran virus zika sangat rendah. Namun, panitia tetap mengimbau para tim dari semua negara begitu pula wisatawan untuk selalu waspada dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk, dengan menggunakan produk pencegah serangga,  selain itu menggunakan pakaian yang lebih tertutup.

Selain virus zika, kebersihan air juga jadi sorotan. Saat pertandingan percobaan olimpiade pada Agustus 2015, seorang atlet layar Jerman terinfeksi kuman yang multiresisten terhadap antibiotik. Diduga kuat, kuman tersebut berasal dari air limbah rumah sakit yang dibuang langsung ke laut.
 
Logo Penuh Warna
Karya Tatil Design ini terpilih setelah mengalahkan 138 agensi  lain dan  diresmikan 31 Desember 2010. Logo tersebut menampilkan tiga sosok berwarna kuning, hijau, dan biru, mewakili warna bendera Brasil, yang saling bergandengan. Dibuat berdasarkan empat konsep, yaitu energi, keragaman yang harmonis, kegembiraan, dan semangat. Desainnya terinspirasi dari landmark terkenal Brasil, Sugarloaf Mountain. Logo ini sempat mengundang kontroversi karena dituduh menjiplak logo organisasi amal asal Colorado, Telluride Foundation, dan mirip dengan logo Salvador Carnival 2004.
 
Vinicius, Sang Maskot
Namanya diambil dari salah satu musikus terkenal Brasil, Vinicius des Moraes. Visius terpilih sebagai maskot setelah meraih 44% suara dari sekitar 323 suara. Maskot ini merupakan kombinasi dari beberapa satwa khas Brasil: telinga seperti kucing, ekor monyet, dan warna-warni burung tropis. Lengan dan kakinya bisa meregang selebar yang ia mau. Ia bisa bicara dalam berbagai bahasa dan jago melakukan berbagai olahraga. Mencerminkan semangat keragaman dan keceriaan atlet dari seluruh dunia.
 
Rescue Hewan
Ada satu sisi menarik dari penyelenggaraan olimpiade kali ini. Panitia penyelenggara, pemerintah kota, dan departemen perlindungan hewan bekerja sama untuk menyediakan penampungan hewan-hewan peliharaan, seperti kucing dan anjing, yang ditemukan di area Olimpiade Rio 2016. Program yang diberi nama #AbraceUmAmigo, yang berarti memeluk teman, ini  selain menyediakan tempat penampungan  juga menyediakan dokter, vaksin, dan dirawat dengan baik hingga ada yang siap mengadopsi. Lewat akun media sosial panitia penyelenggara, para relawan akan menyebarkan informasi tentang hewan-hewan yang telah diselamatkan. Tujuannya, selain untuk diketahui oleh pemiliknya, juga untuk mereka yang berminat mengadopsi.
 
Teknologi Baru
Pada olimpiade kali ini, beberapa inovasi teknologi terbaru akan digunakan, untuk memastikan keakuratan beberapa cabang olahraga dan memberikan pengalaman  menarik bagi penonton. Beberapa teknologi yang digunakan adalah video review untuk cabang voli dan voli pantai. Untuk cabang olahraga dayung, panitia memasang perangkat GPS di  tiap perahu peserta. Dengan demikian, penonton dapat melihat data kecepatan dan arah perahu lewat gadget mereka.

Di cabang olahraga panahan, panitia akan menerapkan penilaian secara elektronik. Ketika anak panah mengenai target, akan terlihat langsung di layar yang berada di depan para atlet. Dalam layar akan memperlihatkan skor dan posisi anak panah yang mengenai target. Untuk cabang olahraga menembak, panitia memasang alat identifikasi frekuensi radio (RFID) di  tiap senjata. Tujuannya, untuk melacak keberadaan senjata yang digunakan untuk Olimpiade 2016.

Demi memudahkan transaksi keuangan, perusahaan pembayaran Visa telah bekerja sama dengan bank Brasil Bradesco, dengan meluncurkan sebuah gelang inovatif untuk para pengunjung Olimpiade 2016. Dengan menggunakan teknologi Near Field Communications (NFC), pemilik gelang dapat melakukan pembayaran barang dan jasa di sekitar 4.000 toko atau tempat.
 
Kampanye Perdamaian
Perdamaian menjadi tema yang diangkat pada Olimpiade 2016. Bertempat di Museum of Tomorrow yang terletak di Kota Rio de Janeiro, Uskup Agung dari Rio de Janeiro, Kardinal Dom Orani Joao Tempesta, dan Presiden Komite Penyelenggara Rio 2016, Carlos Nuzman, menyerukan kampanye damai di hadapan sekitar 300 orang wali gereja dan juga para pekerja di bidang sosial.

Dom Orani mengatakan, lewat olimpiade, orang-orang yang berasal dari negara-negara yang biasa berkonflik akan duduk atau berdiri berdampingan. Maka, inilah kesempatan untuk sama-sama mewujudkan perdamaian dunia. Kampanye damai ini diwujudkan lewat surat perjanjian yang ditandatangani oleh Dom Orani, Carlos Nuzman, dan Wali Kota Rio de Janeiro, Eduardo Paes.
 
Olimpiade Rio 2016 dalam Angka:
- 28 cabang olahraga dipertandingkan.
- 306 medali diperebutkan.
- 10.500 atlet dari 206 negara akan terlibat.
- 5.000 orang tenaga kesehatan Brasil terlibat sebagai relawan.
- 8.000 interpreter bahasa dilibatkan.  
- 7 miliar dolar AS (sekitar Rp9,1 triliun) dana dikucurkan, hampir sama dengan dana yang dikeluarkan saat Piala Dunia 2014 yang digelar di 12 kota. (f)

 



Topic

#Olimpiade

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?