Trending Topic
Dari Kasus Cucu Aa Gym: Kenali SIDS Penyebab Kematian Mendadak Pada Bayi

23 May 2018


Dok: Unsplash

Baru-baru ini cucu tokoh agama Aa Gym meninggal dunia pada usia 2 bulan. Melalui akun Instagramnya, Ghaida Tsurayya, ibu sang bayi yang juga  putri Aa Gym menyampaikan kabar duka tersebut. Berdasarkan keterangan Ghaida di akunnya, bayinya meninggal mendadak dan tiba-tiba.
 
Peristiwa bayi meninggal mendadak dalam dunia medis dikenal dengan istilah SIDS (Sudden Infant Death Syndrome). SIDS atau sindrom kematian bayi mendadak yang biasanya terjadi pada bayi yang masih berusia kurang dari satu tahun.

SIDS telah menjadi penyebab utama kematian pada bayi usia 30 hari pertama setelah kelahirannya. Bayi yang berusia kurang dari satu tahun dan dalam kondisi sehat, tiba-tiba meninggal saat tidur tanpa diketahui penyebabnya.
 
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, setiap tahun SIDS membunuh sekitar empat bayi dari setiap 10 ribu kelahiran hidup di Amerika. Di Indonesia, belum ada data akurat tentang jumlah kematian bayi mendadak setiap tahunnya.
 
Bagi orag tua, SIDS menjadi momok dan mimpi buruk, karena bisa terjadi secara tidak terduga. Sebelum terlambat, setiap orang tua perlu mengenal lebih jauh tentang tentang SIDS. Berikut fakta-fakta SIDS:
 
Apa penyebab SIDS?
Banyak hal yang dapat menjadi penyebab SIDS. Ada yang menghubungkannya dengan kelainan di bagian otak yang mengatur pernapasan bayi, hingga kondisi tidur bayi yang menghambat pernapasannya.
 
Penelitian yang dipublikasikan di The Lancet, menemukan bahwa mutasi langka yang terkait dengan gangguan otot pernapasan lebih sering terjadi pada bayi yang meninggal akibat SIDS daripada bayi sehat.
 
Penelitian pada otak bayi yang meninggal akibat SIDS menunjukkan adanya keterlambatan perkembangan dan fungsi beberapa jalur saraf yang penting untuk mengatur pernapasan, detak jantung, dan respon tekanan darah saat bangun dari tidur. Sehingga pada bayi dengan kelainan seperti ini tidak dapat mengatasi masalahnya saat tidur.
 
Bayi yang tidur tengkurap atau tidur miring cenderung memiliki kesulitan untuk bernapas. Saat bayi dalam posisi telungkup, pergerakan udara di mulut akan terganggu karena adanya penyempitan jalan napas. Situs healthychildren.org menyebutkan sebuah penelitian membuktikan bahwa bayi yang tidur dengan posisi tengkurap 18 kali lebih berisiko terkena SIDS dibanding bayi yang tidur dengan posisi telentang.
 
Selain itu, pakaian bayi yang tertutup dan suhu ruangan yang panas juga dapat meningkatkan metabolisme bayi, sehingga bayi dapat kehilangan kontrol pernapasan. Meski begitu, penelitian-penelitian tersebut masih tahap awal sehingga perlu penelitian lanjutan untuk membuktikannya.
 
Selanjutnya: Siapa yang paling berisiko?
 

Faunda Liswijayanti


Topic

#kesehatanbayi, #anak

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?