Trending Topic
Berganti Nama, CGV Cinemas Berkomitmen untuk Terus Mendukung Film Indonesia

11 Jan 2017


Foto: CGV

Per 1 Januari 2017, terjadi perubahan nama di salah satu jaringan bioskop terbesar di Indonesia, yaitu CGV. Jika sebelumnya bernama Blitz Megaplex di tahun 2006, lalu berganti nama menjadi CGV Blitz di tahun 2013, kini jaringan bioskop yang tersebar di 14 kota di Indonesia ini memiliki nama resmi sebagai CGV.
 
CGV merupakan merek global asal Korea Selatan yang mengoperasikan banyak bioskop di beberapa negara, seperti Korea Selatan, Tiongkok, Vietnam, Myanmar, Turki, dan Amerika Serikat. Di Indonesia, kini CGV sudah memiliki 27 bioskop dan 185 layar sehingga membuat mereka meraih 10 juta penonton untuk pertama kalinya pada tanggal 21 Desember lalu.
 
“Untuk memuaskan penonton, kami berkomitmen untuk menawarkan teknologi canggih dalam teater seperti 4DX, Screen X, dan Sphere X untuk membedakan CGV dengan bioskop lain. Tahun lalu, kami meraih 10 juta penonton, setelah di 2015 mencapai 7 juta penonton,” ujar Jeff Lim, Direktur CGV Cinemas Indonesia.
 
Di CGV, pengunjung bisa merasakan pengalaman menonton yang berbeda. Jika membawa keponakan, kita bisa menonton di kelas Sweetbox yang menyediakan kursi tanpa sandaran tangan di tengah. Dengan begitu, kita bisa menonton sekaligus mengawasi si kecil.
 
Untuk merasakan pengalaman menonton ala di kelas bisnis pesawat, Gold Class bisa menjadi pilihan. Kursi yang empuk dengan bantal dan sandaran kaki yang bisa dinaikkan—plus selimut akan membuat kita betah berlama-lama. Sedangkan di Velvet+ Class, kita bisa menonton di atas kasur nyaman dan mewah yang dilengkapi bantal dan selimut.
 
Jika ingin merasa berada di dalam film, studio 4DX harus menjadi pilihan karena dilengkapi sensor khusus yang mengatur dan mendeteksi gerakan, aroma, udara, percikan air, dan efek khusus lainnya. Sedangkan studio Sphere X memiliki layar melengkung dengan sistem suara secanggih IMAX, plus kursi penonton yang bisa direbahkan 45 derajat.
 
CGV juga aktif mendukung industri film karya anak bangsa dan mengadakan pelatihan pembuatan film pendek di beberapa kota di Indonesia, seperti Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta. Para remaja juga dapat belajar langsung dari mentor profesional tentang pembuatan film, pengambilan gambar, hingga penyaluran film melalui Toto’s Flm Making Class.
 
Komitmen CGV untuk mendukung industri film Indonesia juga ditunjukkan dengan menayangkan film-film lokal. Apalagi, jumlah film Indonesia yang diproduksi terus bertambah tiap tahunnya.
 
“Seperti yang kita ketahui, tahun 2016 adalah masa kejayaan film Indonesia. Film lokal berkontribusi menyumbangkan 30% pemasukan. Kami pun berkomitmen untuk membantu para produser Indonesia untuk mempromosikan film mereka,” ujar Haryani Suwirman, Head of Programming & Content Department CGV.
 
Dengan komitmen CGV, semoga film Indonesia bisa menjadi raja di negeri sendiri! (f)
 
Baca juga:
10 Film dan Drama Seri yang Dinantikan di 2017, Mulai Dari Resident Evil: The Final Chapter Hingga Beauty and the Beast
5 Drama Korea Wajib Tonton di 2017
Ketegangan Tanpa Akhir di Film The Girl on the Train
My Annoying Brother, Film Terbaru D.O. ‘EXO’ dan Aktor Jo Jung-suk yang Mengundang Tawa Sekaligus Haru  


Topic

#bioskop

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?