Trending Topic
Belajar dari Kisah Shandra Woworuntu

2 Apr 2016


Wawancara dengan Shandra Woworuntu (40), wanita kelahiran Manado, tentang kisah hidupnya yang pernah menjadi korban perdagangan manusia, yang dimuat di BBC World, menjadi perbincangan di media sosial dan membuat banyak orang terenyak. Sebetulnya, kejadian itu dialami Shandra 15 tahun silam, ketika ia berusia 24 tahun.

Majalah Femina pernah mengulas kasus Shandra dalam rubrik Liputan Khas, di tahun 2014, Penipuan Berkedok Lowongan Kerja. Menganggur selepas diberhentikan sebagai analis keuangan bank di Jakarta paska krisis moneter, membuat Shandra berniat mencari pekerjaan baru. Sampai akhirnya ia melihat iklan surat kabar yang menawarkan pekerjaan di sebuah hotel di Chicago, Amerika. Dengan iming-iming gaji sebesar 5000 dolar AS, fasilitas tempat tinggal dan tip yang menggiurkan, Shandra pun memutuskan untuk melamar.

Namun, yang terjadi ketika ia menginjakkan kaki di negeri Paman Sam, justru membawanya pada mafia perdagangan manusia, yang menjadikannya pekerja seks. Beruntung, Shandra akhirnya berhasil lolos dari sekapan trafficker. Dari pengalaman buruknya itu, Shandra pun mendedikasikan hidupnya untuk membantu para korban trafficking.

Shandra mengatakan, di Amerika Serikat saja, korban trafficking diperkirakan berjumlah 14 ribu – 19 ribu orang. “Ini baru estimasi, tapi data tepatnya belum diketahui. Saya kira angkanya jauh lebih tinggi dari itu,” tutur Shandra, yang sedianya akan berbicara di Freedom Networks 14th Annual Conference, di Chicago tanggal 4-5 April besok.

Menurut Shandra, perdagangan manusia bisa terjadi pada siapa saja. “Tidak hanya wanita, dari kalangan tak berpendidikan, tapi juga pada pria, segala usia, dan segala kalangan,” tutur Shandra, yang juga menjadi Policy Champion of Depatment of State di National Survivor Network.

Di era global di mana lowongan pekerjaan antarnegara sudah lebih terbuka, Shandra memberi saran agar kita tetap harus berhati-hati. Sebab, jaringan perdagangan manusia itu memang nyata adanya dan bisa ditemukan di mana pun. Jangan mudah tergiur dengan janji-janji iklan pemberi pekerjaan dari luar negeri.

Berikut beberapa tip dari Shandra, sebelum memutuskan bekerja di luar negeri:

1. Carilah informasi sebanyak mungkin tentang apa itu perdagangan manusia. Modusnya, apa yang harus dilakukan apabila itu terjadi. Elemen perdagangan manusia antara lain, force (pemaksaan), fraud (penipuan), dan caution (kewaspadaan). Perdagangan manusia ada banyak jenisnya, bisa karena modus penipuan uang, eksploitasi pekerjaan, sampai sexual slavery.

2. Sebelum berangkat ke luar negeri, siapkan amunisi dokumen untuk berjaga-jaga. Nomor telepon kedutaan, kontak keluarga di luar negeri, tinggalkan informasi bagi keluarga di tanah air, fotokopi dokumen disimpan terpisah untuk ditinggal di Indonesia. Hal ini akan memudahkan pengurusan dokumen jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

3. Bagi mereka yang mencari pekerjaan melalui agen-agen tenaga kerja di Indonesia, sebaiknya lebih ekstra berhati-hati. “Sebab, tidak sedikit dari agen-agen ini adalah institusi yang mendukung eksploitasi atau perdagangan manusia,” tegas Shandra.

4. Jadilah kritis. “Jika sampai ada unsur meminta uang, misalnya, itu sudah mencurigakan. Pastikan bahwa institusi pekerjaan yang dituju adalah legit. Jika perlu, cek ke departemen tenaga kerja,” saran Shandra.  (f)
 
 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?