Travel
Mau Main Salju? Yuk, ke Mount Buller di Victoria, Australia

18 Nov 2016


Foto: Nuri Fajriati

Akhir September lalu, atas undangan Tourism Victoria dan Garuda Indonesia, Redaktur Senior femina, Nuri Fajriati, mengunjungi  Victoria, Australia. Berikut ini sebagian catatan perjalanannya.

Sejujurnya, badan saya lelah setelah terbang selama 7 jam dari Jakarta. Ditambah lagi, saya dan rombongan masih harus menempuh perjalanan darat dengan mobil selama 2,5 jam dari Bandara Tullamarine di Melbourne ke Kota Mansfield di Victoria. Namun, saya sungguh tidak rela untuk memejamkan mata saat memandang bunga sakura yang baru mulai bermekaran. Rasanya, menunggu shuttle bus tidak pernah semenyenangkan ini.

Tiap hari, bus dijadwalkan 8 kali perjalanan, mulai pukul 7 pagi, berangkat dari terminal di tengah Kota Mansfield. Ongkosnya 66 dolar Australia  (Rp660.000) untuk perjalanan pergi-pulang, sudah termasuk tiket masuk kawasan resor. Tak butuh waktu lama, bus khusus yang membawa saya dan rombongan menuju Mount Buller yang terkenal dengan lereng-lereng ski-nya, tampak di kejauhan.

Selama perjalanan, lagi-lagi mata saya dan rombongan terus terjaga. Langit boleh saja mendung, tapi hamparan padang rumput hijau dengan ratusan domba dan sapi gemuk yang mendominasi pemandangan selama satu setengah jam ternyata sangat menghibur hati. Dengan suhu udara yang sudah mulai menghangat, saya bertanya-tanya dalam hati, apakah masih ada salju di Mount Buller?

Empat puluh menit kemudian, bus terus membawa kami melewati gerbang masuk kawasan Mt. Buller. Jalan terus menanjak, melewati kumpulan pohon eucalyptus setinggi lebih dari 50 meter yang diselimuti kabut tipis. Salju masih belum terlihat. Baru saat memasuki area parkir, salju mulai menampakkan diri. Hore!

Jika Anda ingin menikmati salju pada bulan Juni hingga September, gunung ini tempat yang tepat. Berlokasi di Pegunungan Alpen Australia, dengan ketinggian 844 hingga 1.805 meter di atas permukaan laut, Mount Buller Resort meliputi area seluas 300 hektare. Meski ternyata sebagian salju di sini adalah salju buatan, Anda akan sulit merasakan perbedaannya. Sama-sama putih dan dingin! Pengelola melakukannya untuk membuat area salju jadi lebih tebal dan luas, khususnya di lokasi yang relatif rendah seperti area untuk pemula dan anak-anak berlatih.

“Akhir musim dingin seperti akhir September justru menguntungkan bagi pemula, karena es tidak terlalu tebal, terasa lebih lembut, dan area ski tidak seramai pada puncak musim dingin,” ujar Kate Monahan, Media & Marketing Officer Mount Buller Resort Management.

Usai mengisi perut di Hotel Pension Grimus, saya dan rombongan segera menuju area latihan olahraga salju. Tak sabar untuk berseluncur salju alias snowboarding. Persiapannya tidak main-main. Masing-masing orang harus mengenakan baju dan sepatu khusus salju yang kedap air, mengenakan helm, serta mendapatkan papan snowboarding yang disesuaikan dengan tinggi badan pengguna. Kami pun siap mengikuti pelajaran selama dua jam.

“Tekan tumit dan angkat jari-jari kaki untuk memperlambat dan menghentikan papan. Tapi, pastikan tubuh tetap tegak agar tidak jatuh ke belakang,” pesan Dhanny, instruktur snowboarding. Ia menjelaskan  dari yang paling dasar, seperti cara mengaitkan kaki di papan dan mengerem papan.

Saat Dhanny mencontohkannya, terlihat begitu mudah. Tapi, saat mempraktikkannya sendiri, ternyata menantang sekali. Akhirnya saya mulai bisa menyesuaikan diri di atas papan, walau sempat panik saat papan meluncur cepat. Setelah beberapa kali terjatuh dan wajah mencium salju, rasanya saya malah ketagihan jatuh di salju. Ha… ha… ha…!

Dianggap sudah cukup menguasai teknik, kami diajak meluncur dari titik lebih tinggi dengan menaiki Blue Bullet chairlift. Kami pun mencoba meluncur sepanjang hampir 1 km. Harus ekstra hati-hati agar tak menabrak atau tertabrak pengunjung lain yang sedang meluncur. Benar kata Kate, kalau lokasi terlalu ramai, meluncur di salju terasa lebih rumit.

Saya pun jadi membayangkan Mount Buller tanpa salju. Saat es di sini mencair dan mengalir menuju Sungai Yarra di jantung Kota Melbourne, Victoria, gunung ini berubah menjadi lokasi favorit para pencinta sepeda gunung dan trail running.

Cara paling mudah dan ekonomis untuk menikmati fasilitas Mount Buller adalah dengan mengikuti paket tur, baik yang hanya paket satu hari atau menginap. Kecuali sarung tangan, Anda tak perlu memiliki perlengkapan olahraga dan sepatu salju karena semua bisa diperoleh di tempat penyewaan di Mansfield atau di Mount Buller Resort. Untuk belajar, harga terendah yang ditawarkan adalah  beginner package. Biayanya  136 dolar Australia (Rp1.360.000), sudah termasuk perlengkapan dan pelatihan ski atau snowboarding selama satu jam, serta 4 kali naik chairlift. (f)

Baca Juga:


Topic

#travelingaustralia

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?