Travel
Kearifan Lokal di Balkondes, Desa Wisata Binaan BUMN di Kawasan Candi Borobudur

23 Sep 2018

Balkondes Wringinputih/ Foto: balkondesborobudur.com
 
Kemasyuran Candi Buddha yang menjadi salah satu ikon pariwisata Indonesia  ini ternyata belum berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi semua wilayah Kecamatan Borobudur, yang terdiri atas 20 desa, dan tercatat beberapa desa di wilayah itu termasuk desa miskin, bahkan tertinggal.

 Berdasarkan data, pendapatan per kapita Kecamatan Borobudur periode 2011-2015 hanya sebesar Rp7,7 juta yang menempatkan Borobudur di urutan enam dari 21 kecamatan di Kabupaten Magelang. Nilai itu jauh di bawah pendapatan Kecamatan Ngablak yang berlokasi di lereng Gunung Merbabu, yakni lebih dari Rp11 juta. Pendapatan kecamatan yang terletak di jantung pariwisata Magelang itu bahkan lebih rendah dari Kecamatan Srumbung yang letaknya di kaki Gunung Merapi yang mencapai Rp15,4 juta.

Kondisi itu pun menggelitik Menteri BUMN Rini Soemarno yang mengunjungi kawasan Candi Borobudur pada sekitar 2015 lalu. "Bagaimana bisa Borobudur yang sudah sangat terkenal di dunia, tetapi belum memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat di sekitarnya? Saya berpikir, ini tidak bisa lagi demikian, desa-desa di sekitarnya juga harus merasakan kemakmuran dari keberadaan Borobudur," kata Rini dalam pembukaan Sidang Umum ke-35 Dewan Perempuan Internasional (ICW) dan Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia di Yogyakarta, 13 September 2018.

Berangkat dari pemikiran itu, dibentuklah tim yang melibatkan BUMN untuk mendirikan Balai Ekonomi Desa atau Balkondes di 20 desa di Kecamatan Borobudur. Pembangunan Balkondes yang dimulai pada 2016 itu terinspirasi dari penginapan berbasis masyarakat di Portugal, Pousadas de Portugal, dan di Spanyol.

Balkondes Bumiharjo/ Foto: balkondesborobudur.com

Keduapuluh Balkondes itu adalah Balkondes Bigaran (dibangun oleh Taman Wisata Candi), Balkondes Borobudur (Taman Wisata Candi), Balkondes Bumiharjo (Pembangunan Perumahan), Balkondes Candirejo (Semen Indonesia), Balkondes Giripurno (Taman Wisata Candi), Balkondes Giritengah (Jasaraharja),  Balkondes Kembanglimus (Patrajasa),  Balkondes Karanganyar (Bank BTN), Balkondes Karangrejo (PGN), Balkondes Kebonsari (Hutama Karya), Balkondes Kenalan (Bank Mandiri), Balkondes Majaksingi Desa Singkober (Jasamarga), Balkondes "The Gade Village" Ngargogondo (Pegadaian), Balkondes Ngadiharjo (PLN), Balkondes Sambeng (Patra Jasa), Balkondes Duta Menor Desa Tanjungsari (Bank BRI), Balkondes Tegalarum (Angkasa Pura II), Balkondes Tuksongo (Telkom), Balkondes Wanurejo (Bank BNI), dan Balkondes Wringinputih (Pertamina).

Yang unik, Balkondes ini menggabungkan modernisasi dan kearifan lokal. Saat berada di Balkondes, wisatawan bisa ikut bermain angklung dan gamelan karawitan, menikmati tari tradisional,ikut kegiatan memanen daun tembakau, hingga mencicipi aneka kuliner khas tradisional Jawa, seperti, buntil,  empal saus semur, ayam bakar pedas sambal karimata, lunpia sayuran, selada ayam ala Bali, sop buntut, pudding nasi, pidong kelapa, dan minuman rempah ereng Menoreh.

Meski terkesan tradisional, fasilitas setara bintang tiga ini ditunjang teknologi digital, yaitu ponsel pintar dengan aplikasi khusus Balkondes Tuksongo yang sekaligus berfungsi sebagai remot TV, lampu dan penyejuk udara, serta internet  berkecepatan mencapai 100 mbps di seluruh area penginapan.

Pengelolaan Balkondes nantinya akan diserahkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) kepada masyarakat setempat. Dengan begitu masyarakat bisa berpartisipasi aktif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku jasa pariwisata. (f)

Baca Juga:

Trik & Tip Membuat Foto Sekeren Travel Blogger
3 Tujuan Wisata Ini Pernah Dikunjungi Presiden Joko Widodo
Pesona Sumba, Nusa Tenggara Timur, Yang Dikunjungi Keluarga David Beckham dan Victoria
 


Topic

#travel, #desawisata, #wisatalokal

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?