Foto: Argarini Devi

Atas undangan Kedutaan Besar Kerajaan Yordania dan Jordan Tourism Board, Managing Editor femina, Argarini Devi, beberapa waktu lalu mengunjungi Yordania selama seminggu. Berikut sebagian ceritanya.

Kerajaan Yordania yang terkenal dengan Petra dan Laut Mati ini letaknya diapit oleh Israel, Suriah, Irak, dan Arab Saudi. Posisi ini menjadikan Yordania juga menjadi tempat berkembangnya peradaban dan agama-agama besar dunia.

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Islam (92%) dan Katolik Ortodoks (6%), kehidupan beragama di Yordania sangatlah toleran. Situs-situs sejarah berbagai agama dan kepercayaan pun banyak ditemukan di sana. Semua terawat dengan baik  dan  bisa dikunjungi umat saat berziarah. Salah satunya adalah Bethany Beyond the Jordan atau The Baptism Site.

Bethany terbentuk di awal pilgrimage (perjalanan suci) umat Kristen yang melintasi Yerusalem, Sungai Yordan, dan  Gunung Nebo. Di situs yang disebut-sebut dalam Alkitab inilah Nabi Isa atau Yesus yang sedang dalam perjalanannya dari Nazareth menuju Baysan, dibaptis oleh Yohanes Pembaptis sekitar tahun 30 M.

Foto: The Baptism Site. Konon di tengah empat kolam di tengah Sungai Yordan inilah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. 
Foto: Argarini Devi

Di situs yang dikenal dengan nama Arab, Wadi Al-Kharrar, ditemukan lebih dari 20 reruntuhan, termasuk beberapa gereja, ruang berdoa, kolam pembaptisan, dan sebuah sistem pengolahan air yang canggih di masa itu.

Sebelum dilakukan ekskavasi pada situs ini tahun 1996, area ini adalah ladang ranjau perbatasan Israel dan Yordania, yang merupakan Sungai Yordan. Diawali dengan pembangunan jalan untuk mobil dan jalan untuk pejalan kaki oleh pemerintah Yordania, para arkeolog dan dewan gereja pun mulai melakukan ekskavasi dan pembangunan gereja baru.

Salah satu gereja yang dibangun adalah gereja Yunani Ortodoks St John the Baptist, yang kubahnya dilapisi emas. Sedangkan area tempat dilakukan ekskavasi terletak di muara Sungai Yordan, berhadapan dengan Kota Jeriko, Israel,   8 km bagian selatan King Hussein Bridge. Kawasan ini dapat dicapai sekitar 40 menit dengan mobil dari Amman, ibu kota Yordania.

Tepat di bagian sungai yang menjadi perbatasan Israel dan Yordania, pengunjung dapat berendam dan cuci muka dengan air dari sungai tersebut. Saya beruntung bisa merasakan dinginnya air dengan berwudu. Tak lupa saya menempatkannya dalam botol-botol kecil yang saya bawa dari Indonesia, untuk saya berikan kepada teman-teman Nasrani saya di tanah air. (f)

Baca Juga: