Travel
Jalan-Jalan Yogyakarta: Berselimut Pohon Pinus di Puncak Becici

29 Dec 2017

Foto: FLW


Kunjungan mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, ke Yogyakarta akhir Juni 2017 menyisakan banyak cerita menarik, termasuk lokasi wisata yang beliau kunjungi selama di Yogyakarta. Salah satunya adalah Puncak Becici, kawasan wisata hutan pinus yang terletak di Desa Muntuk, kecamatan Dlingo, kabupaten Bantul.

Jaraknya sekitar 30 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. melewati jalan berliku dan menanjak dengan lebar jalan yang hanya cukup untuk dua mobil, dengan pemandangan didominasi hutan pinus dan perkampungan warga, akhirnya saya sampai juga di Puncak Becici.

Kawasan hutan pinus di daerah Dlingo ini cukup luas. Meski begitu, tidak semua tersedia sebagai kawasan wisata. Hanya ada beberapa spot yang sudah dikelola dengan baik oleh masyarakat setempat, yang digerakkan oleh karang tarunanya. Sebuah langkah yang positif, mengingat potensi wisata di kawasan ini bisa saja perlahan-lahan rusak, jika tidak dirawat dengan baik.

Puncak Becici merupakan hutan pinus seluas 4,4 hektare, bagian dari Blok Mangunan. Blok Mangunan terdiri atas beberapa blok hutan pinus yang dikelola oleh masyarakat. Hutan pinus yang awalnya dimanfaatkan masyarakat dengan menyadap getah pohonnya, sejak tahun 2015 telah diubah fungsi menjadi tujuan wisata dengan berbagai kegiatan, dari melihat keindahan panorama hingga outbond.

Dari lokasi parkir, hanya perlu beberapa langkah saja untuk mencapai pintu masuk. bayangan untuk harus berjalan menyusuri hutan pun hilang seketika. untuk bisa menikmati keindahan Puncak Becici, pengunjung cukup membayar tiket masuk seharga Rp2.000 per orang. murah meriah!

Melangkahkan kaki di kawasan ini rasa sejuk langsung menyergap. batang pinus yang menjulang tinggi dengan kumpulan daun di bagian atas menjadi atap yang melindungi siapa pun yang berada di bawahnya dari sengatan matahari. Jangan bayangkan hutan yang penuh dengan semak, hutan pinus ini hanya dipenuhi dengan rumput dan jejeran batang-batang pinus yang tertanam rapi. Makin ke dalam, makin banyak lokasi foto unik yang sengaja dibuat masyarakat setempat. Kreatif!

Ada miniatur berbentuk lima buah jamur yang terbuat dari rangkaian akar-rakar pohon. Tak jauh dari situ, sebuah sangkar raksasa yang juga terbuat dari akar pohon tampak dipenuhi pengunjung yang mengantre untuk berfoto di dalamnya.

Di sisi lain, di antara jajaran pohon-pohon pinus, tampak hammock warna-warni yang tergantung di antara dua batang pohon. Pengunjung bisa menyewanya seharga Rp20.000 per dua jam hingga Rp60.000 untuk hammock dengan posisi tertinggi. makin tinggi hammock yang dipilih, makin mahal harganya.

 Saya cukup puas menyaksikan pengunjung lain yang berusaha untuk bisa bersantai di atas hammock tertinggi. karena, untuk bisa berada di hammock tersebut, kita harus naik dengan tangga besi dan itu sudah cukup membuat saya merinding.

Untuk melihat keindahan kota Yogyakarta, kita harus berjalan sedikit mendaki ke Puncak Becici. Di puncak inilah kita bisa melihat pemandangan yang terbentang luas, termasuk Candi Prambanan dan keindahan Pantai Selatan. Berkunjung ke Puncak Becici paling indah di sore hari sambil menunggu matahari terbenam. semburat jingga yang mewarnai langit memberikan pemandangan yang magis.

Di puncak ini juga terdapat berbagai spot foto heboh. Salah satunya adalah dek yang seperti menggantung di atas bukit dengan sebuah bangku di bagian ujungnya. Duduk di bangku tersebut, kita seperti berada di bibir jurang. Yang tak kalah ekstrem adalah spot foto di atas batang pohon. untuk bisa berdiri di atas sebilah papan yang terpasang di bagian tengah pohon, kita harus menaiki tangga kayu yang tertempel di pohon. bagi mereka yang takut dengan ketinggian, spot-spot foto tersebut bukan lokasi yang dicari.

Walaupun banyak pengunjung yang mengantre untuk dapat berfoto di spot-spot tersebut –-karena memang bagus untuk jadi penghias linimasa instagram-– saya cenderung mempertanyakan sisi keamanannya. karena, untuk naik ke atas pohon misalnya, tidak ada alat pengaman yang digunakan dan pengawasan dari ahli. Hanya ada kotak-kotak yang bisa diisi secara sukarela oleh pengunjung setelah berfoto, dan beberapa warga yang bertugas sebagai penjaga. (f)

Baca juga:
5 Tempat Wisata Seni Pilihan di Yogyakarta
Menelusuri Yogyakarta, Tempat Kencan Rangga dan Cinta di AADC 2
3 Resto Wajib Kunjung di Yogyakarta
3 Spot Seru Di Yogyakarta Bagi Anda yang Hobi Berfoto

 

Faunda Liswijayanti


Topic

#yogyakarta, #yogya, #jalanjalanyogya, #travel

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?