Travel
Jalan-Jalan Venesia: Menghilang di Lorong Kota dan Menikmati Naik Gondola

27 Dec 2017

Foto: FLW

Atas undangan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) untuk meliput acara Venezia de Bienalle Art 2017, Redaktur Eksekutif femina, Faunda Liswijayanti, menyempatkan diri menyusuri jalanan Venesia, menikmati seni hingga kuliner khas Italia.

Butuh waktu berjam-jam untuk berkeliling Piazza San Marco, yang kerap menjadi lokasi syuting film Hollywood itu, (Baca di: Megahnya Piazza San Marco, Alun-Alun Kota Venesia) tapi saya harus segera beralih menuju Rialto Bridge. Jembatan tertua ini adalah satu dari empat jembatan yang menyeberangi kanal besar Venesia.

Menuju jembatan ikonis di Venesia ini, Christina mengajak saya memasuki kawasan dengan jalan-jalan sempit yang dipadati pertokoan. Di wilayah ini banyak toko yang menjual barang-barang branded internasional.

Ada juga jajaran toko produk kerajinan dan oleh-oleh khas Venesia. Toko kecil di sudut jalan yang menjual berbagai peralatan membuat kopi, menarik perhatian saya. Bagi pencinta kopi, rasanya Italia adalah surga untuk mendapatkan perlengkapan ‘minum kopi’, dari cangkir hingga alat membuat kopi berdesain unik dan colourful.

Jalan-jalan kecil menuju Rialto Bridge seperti labirin dengan berbagai cabang jalan yang bisa dipilih. Banyak petunjuk jalan yang menunjukkan arah ke Jembatan Rialto. Tapi, kita tidak pernah tahu apakah arah tersebut adalah jalan tercepat atau justru kita telah memutari labirin ‘toko’ ini.

Jika salah arah, bisa saja kita sampai di lorong yang makin mengecil dan ternyata buntu di ujungnya. Beruntung saya bersama Christina, yang sudah sangat hafal dengan tiap lorongnya, yang menurut saya terlihat sama saja, itu.

Tiba di Rialto Bridge, sudah banyak orang dan pasangan yang menunggu matahari terbenam di atas jembatan. Memang romantis menyaksikan cahaya sore yang makin tipis, berganti remang malam dan lampu-lampu kota. Pantulan cahayanya terefleksi indah di atas air grand canal.

Dibangun pada tahun 1181, jembatan batu putih ini awalnya adalah jembatan kayu yang dibangun oleh Nicolo Barattieri, arsitek dan insinyur terkenal Italia dan dijuluki sebagai Ponte della Moneta karena adanya tempat pembuatan uang logam.

Lalu berubah nama menjadi Ponte de Rialto pada pertengahan abad ke-13, setelah Pasar Rialto yang ada di sampingnya makin besar dan ramai. Sempat dua kali terbakar akibat pemberontakan, pada tahun 1591 jembatan tersebut didesain ulang oleh Antonio de Ponte.

Jembatan ini salah satu objek wisata wajib kunjung di Venesia. Sebenarnya, ketika tiba di Rialto Bridge, saya cukup terkejut dengan padatnya turis. Bayangan bisa menikmati jembatan dalam suasana yang tenang dan romantis layaknya di film-film pun hilang seketika. Bahkan, untuk mendapatkan spot foto terbaik, saya harus sabar menunggu di belakang sepasang turis yang tengah bermesraan. Selain
harus sabar, ke Rialto Bridge tanpa pasangan artinya Anda tidak perlu baper melihat kemesraan pasangan lain. Ha… ha… ha….

Ketika akhirnya berada di bibir jembatan, di depan saya terbentang pemandangan grand canal nan indah. Perahu gondola berseliweran di kanal yang ramai. Katanya, jauh-jauh ke Venesia kalau tidak naik gondola belum afdal.

Tapi, untuk menaiki gondola selama kurang lebih empat puluh menit, kita harus merogoh kocek cukup dalam, sekitar 80 euro (Rp1.040.000). Sore menjelang malam, harga gondola dipatok lebih tinggi, sekitar 100 euro (Rp1.300.000).

Jika gondola bukan tujuan utama, menikmati pemandangan gondola dengan gondolier (pengendara gondola) berkaus garis-garis hitam putih dari atas Rialto Bridge adalah yang terbaik. Dari sinilah foto-foto ikonis Venesia dengan kanalnya yang lebar dan gondola cantik tercipta.

Kota kanal ini termasuk salah satu kota wisata dunia dengan biaya hidup yang cukup mahal. Ini trik hemat untuk menikmati Venesia:

1/ Tak ada motor atau mobil di Venesia. Pulau kecil ini hanya memiliki transportasi air.
Alternatif paling murah adalah menggunakan vaporetto, perahu yang melewati beberapa rute pemberhentian sekaligus menghubungkan beberapa pulau di Venesia.

Agar lebih murah, beli tiket pass yang bisa dipakai 24 jam seharga 20 euro. Sensasinya sama dengan gondola.

2/ Beli makanan di supermarket.
Pilihan makanannya pun beragam, dari makanan Italia seperti pizza dan pasta, sandwich, hingga sushi.

3/ Siapkan botol minum, Anda bisa mengisinya di pancuran air minum umum di berbagai spot wisata. (f)

Baca juga:
Anda Traveler Sejati? Ketahui Hak Konsumen Penerbangan Ini
Belajar dari Kasus Joice Warouw, Penumpang Tidak Dibeda-bedakan dalam Pemeriksaan Keamanan di Bandara
Penting! Ketahui Aturan di 6 Bandara Utama Dunia

Faunda Liswijayanti


Topic

#venesia, #jalanjalanvenesia, #traveling

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?