Foto: Pixabay
Meski kini makin ngeri saja naik pesawat terbang, nyatanya kita tetap membutuhkan alat transportasi udara tersebut, khususnya bila harus bepergian jauh dan melintas pulau. Lantas, usaha apa saja yang bisa dilakukan (calon) penumpang untuk meminimalkan risiko kecelakaan? Mungkin tip-tip berikut ini bisa Anda coba:
1/ Pilihlah maskapai yang memiliki track record kecelakaan nol, atau setidaknya, kecil. Hal ini juga bisa memberi perasaan aman secara psikologis.
2/ Pilihlah maskapai yang jadwal terbang pesawat-pesawatnya (termasuk jam buka counter check-in-nya) jarang terlambat. Sistem operasional yang kacau menunjukkan sistem administrasi perusahaan yang kurang profesional. Kalau urusan jadwal saja kacau, bisa jadi urusan maintenance pesawat dan lain-lainnya juga kacau.
3/ Bila booking tiket dilakukan lewat situs internet, dan proses on line-nya sering tidak beres, hal itu juga bisa dijadikan indikasi administrasi yang kurang beres.
Baca juga:
4/ Pilihlah maskapai yang awak (pramugari/pramugara)-nya cukup gesit dan tegas (meski tetap ramah), misalnya dalam menginstruksikan agar ponsel dimatikan. Awak dari maskapai yang bertanggung jawab biasanya akan mengecek hal itu berulang-ulang –kalau perlu, menunggui sampai penumpang benar-benar mematikan ponselnya-- sebelum pesawat take off, dan terus mengeceknya selama perjalanan. Sebagai penumpang, Anda pun bisa membantu mengingatkan penumpang lain yang masih menyalakan ponselnya, untuk mematikannya demi keselamatan bersama.
5/ Berbagai info dari mulut ke mulut menyangkut kredibilitas sebuah airline, patut juga diperhatikan. Kalau ada banyak keluhan tentang airline tertentu, sebaiknya jangan dipilih.
6/ Jangan memaksa –atau bahkan protes ramai-ramai-- bila penerbangan Anda ditunda beberapa waktu akibat cuaca buruk atau karena ada kerusakan pada mesin pesawat. Anda boleh saja jengkel karena jadwal pribadi Anda jadi terganggu. Namun, lebih baik terlambat sedikit daripada celaka, bukan? (f)
Tina Savitri
Topic
#Traveling
